Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puspita Eka Wuyung
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Di Indonesia angka kematian karena kanker terus meningkat dari 1,45 dalam tahun 1972 menjadi 4,4% dalam tahun 1992. Dari studi prospektif dan retrospektif diketahui bahwa karotenoid mengurangi risiko mendapatkan kanker payudara, (β -karoten adalah salah satu karotenoid yang dikandung oleh minyak kelapa sawit (600.000 µg/Kg). Karena cara pengobatan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi cukup mahal dan acapkali tidak terjangkau oleh sebagian golongan masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan β -karoten yang ada dalam minyak kelapa sawit, namun perlu diteliti dosis ekstrak minyak kelapa sawit (EMKS) yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian EMKS yang mengandung β -karoten sebanyak 0,02 µg /ml, 0,1 µg/ml dan 0,5 µg /ml terhadap pertumbuhan in vitro set tumor kelenjar susu mencit C3H. Digunakan 5 kelompok masing-masing 6 ulangan yang terdiri atas 3 kelompok uji dan 2 kelompok kelola (kelola babas dan kelola pelarut). Selain itu dilakukan pula penelitian secara in vivo dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1 ml per hari selama 21 hari dengan menggunakan 24 ekor mencit yang dibagi dalam 2 kelompok kelola dan 2 kelompok uji. Hasil dan Kesimpulan: Dengan melakukan analisis varian pada hasil penelitian diketahui tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kelola dan kelompok uji dosis 0,02 µg /ml. Kemaknaan terjadi pada dosis 0,1 µg/ml dan 0,5 µg/ml. Ditemukan bahwa makin besar dosis yang diberikan makin kecil rasio pertumbuhan biakan sel tumor. Selain itu analisis varian indek label (IL) BUdR menunjukkan bahwa makin besar dosis EMKS yang diberikan, makin rendah nilai Ilnya. Sedangkan penelitian in vivo dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1ml tidak memperlihatkan pengaruh EMKS terhadap volume dan berat tumor kelenjar susu mencit C3H. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian EMKS dapat menghambat bertumbuhan sel tumor kelenjar susu mencit C3H secara in vitro pada dosis 0,1 µg/ml dan 0,5 µg/ml. Sedangkan secara in vivo dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1 ml pertumbuhan se tumor kelenjar susu mencit belum dihambat. Scope and methods of study: The mortality of cancer in Indonesia had been increasing from 1.4% in 1972 to 4.4% in 1992. Through prospective and retrospective studies it was known that carotenoid could lessen the risk for getting breast cancer. 0-carotene was one of the carotenoids contained in palm oil (600.000 µg/Kg). Because the treatment of breast cancer by surgery, radiotherapy and chemotherapy was rather expensive and often not within reach by part of the people, so other way of treatment should be sought, among others by using f3-carotene in palm oil of which the precise dose should be first determined. This investigation was done to know the effect of putting palm oil extract (POE) containing respectively 0.02 µgl0,/ml; 0.1 µg/0,1ml and 0.5 µg/0,lml on the in vitro growth of C3H mouse mammary tumor cells. Five groups of each six repetitions consisting of three treated and two control groups. Besides an in vivo investigation was done with doses of 1000 µg/0,1 ml and 2000 µg/0,1 ml per day respectively for 21 days, by using 24 mice which was divided into two control and two treatment groups. Result and conclusion: By using variance analysis it was found that there was no significant difference between the control groups and the 0.02 µg/0, l ml treated group; significant difference occurred at groups of 0.1 µg/0, l ml and 0.5 µg/0,1 ml doses. It was found that the bigger the dose given the smaller ratio of tumor cell growth. Beside this it was known also from the variance analysis of the BUdR labeling index that putting palm oil extract on the tumor cell culture lessen the value of the labeling index conform with the dose given. Whereas the in vivo investigation of 0-carotene contained in POE given in doses of 1000 µg/0,1 ml and 2000 µg/0,1 ml showed no significant difference on the tumor volume and tumor weights between the control and treatment groups. Based on the above investigation was concluded that treatment with POE containing 0-carotene in doses of 0.1 µg/0,1 ml and 0.5 µg10, l ml could inhibit the in vitro growth of C3H mouse mammary tumor cells. While with doses of 1000 µg/0,1 ml and 2000 µg/0,1 ml the in vivo growth of mouse mammary tumor cells had not inhibited yet.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Eka Wuyung
Abstrak :
Dari studi Epidemiologi diketahui bahwa karotenoid cenderung mengurai risiko timbulnya kanker. Karena pengobatan kanker cukup mahal sehingga tidak terjangkau sebagian masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan β -karoten dalam EMKS, namun perlu dicari dosis yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian EMKS dapat menghambat laju pertumbuhan sel tumor. Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit yang telah diinokulasi dengan bubur tumor dibagi kedalam 2 kelompok kelola dan 2 kelompok perlakuan yang dicekok EMKS dengan dosis 1000 µg/0,1 ml dan 2000 µg/0,1 m1/hari selama 21 hari. Pengukuran volume tumor dilakukan satu minggu sekali . Setelah 21 hari semua mencit dimatikan, lalu diukur volume akhir tumor, berat tumor dan dibuat sediaan mikroskopik yang diwarnai secara imunoperoksidase dengan anti BUdR, lalu dihitung IL (sel yang berada pada fase S). Hasil analisis varian tidak ada perbedaan baik pada volume akhir tumor minggu ke dua, ketiga, setelah mencit dimatikan, berat tumor maupun IL BUdR antara kelompok kelola dan perlakuan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian β-karoten dalam EMKS dosis 1000 µg10,1 ml dan 2000 µg/0,1 m1/hari beium dapat menghambat laju pertumbuhan sel.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Eka Wuyung
Abstrak :
Di Indonesia kenaikan angka kematian karena kanker mencapai 4,3% pada tahun 1986. Dari studi prospektif dan retrospektif diketahui bahwa karotenoid mengurangi risiko timbulnya kanker payudara. Beta-karoten adalah salah satu karotenoid yang dikandung oleh minyak kelapa sawit (600.000 ug/kg) karena cara pengobatan kanker payudara yang berlaku selama ini (dengan pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi) cukup mahal, dan acapkali tidak terjangkau oleh sebagian golongan masyarakat, maka perlu dicari cara lain, di antaranya memanfaatkan beta-karoten yang ada dalam minyak kelapa sawit, namun perlu diteliti dosis ekstrak minyak kelapa sawit yang tepat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak minyak kelapa sawit sebesar 120 ug/0,1 ml dan 500 ug/0,1 ml per hari terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar susu mencit C3. Penelitian ini menggunakan 42 ekor mencit C3H, dengan berat badan berkisar antara 18 - 20 gram. Mencit tersebut dibagi menjadi 7 kelompok dengan masing-masing 6 ulangan yang terdiri atas 3 kelompok kontrol dan 4 kelompok uji. Dua kelompok uji masing-masing dicekok dengan dosis 1.20 ug dan 500 ug ekstrak per hari selama penelitian, sedangkan kepada 2 kelompok uji lainnya pemberian ekstrak hanya sampai pada hari ke-14. Facia hari ke 14 semua mencit diinokulasi dengan bubur tumor yang diambil dari mencit donor dengan menggunakan trokar secara subkutis di aksila kanan sebanyak 0,2 ml/ekor. Dengan melakukan analisis varian diketahui hasil pada ketujuh kelompok tidak berbeda bermakna secara statistik, baik pengaruhnya terhadap volume tumor, berat akhir tumor maupun lama bertahan hidup mencit. Namun demikian hasil pengamatan sediaan mikroskopis menuniukkan adanya pengaruh pemberian ekstrak walaupun tidak terlalu menyolok, berupa penambahan fibrosis/kepadatan jaringan stromanya. Ketiadaan pangaruh pemberian ekstrak minyak kelapa sawit mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu masih kurang tingginya dosis yang diberikan, tingkat oksidasi menjadi asam retinoat cukup tinggi, terjadinya autooksidasi nonbiologik betakaroten sebelum digunakan dan kekurang cukupan Zn sebagai pembentuk REP.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library