Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kinanti Putri Cahyani
"ABSTRAK
PT. XL Planet atau elevenia.co.id adalah perusahaan yang bergerak di bidang ecommerce merupakan perusahaan joint venture yang di bentuk oleh PT. XL Axiata (Indonesia) dan SK Planet (Korea). Pada kegiatan praktek kerja magang yang di lakukan penulis selama 3 bulan Agustus-November 2015, penulis di tempatkan pada Divisi Marketing, pada tim Marketing Strategy dan pada bagian Customer Relationship Management (CRM). Penulis mempelajari dan menganalisis manajemen hubungan konsumen pada perusahaan elevenia, yang terbagi menjadi 4 tahap yaitu: Mendapatkan member baru, Mengelola member agar melakukan pembelian pada elevenia, Mengelola member agar menjadi konsumen yang loyal dan melakukan pembelian berulang pada elevenia, Mengelola Dormant Member. Lalu selanjutnya ilmu yang telah di dapatkan dari elevenia diimplementasikan kepada sebuah toko online berbasis Instagram @kriukbox.id yang dibuat oleh penulis.

ABSTRACT
PT. XL Planet or elevenia.co.id is a company engaged in e-commerce industry, is a form of company which joint-ventured by PT. XL Axiata (Indonesia) and SK Planet (Korea). During 3 months of internship from August 2015 to November 2015, the author was placed under marketing division in Marketing Strategy team and Customer Relationship Management (CRM). The author learned and analyzed how a company manages its members which divided into 4 stages: recruit new members, manage its members to embrace purchases in Elevenia, manage existing members to make them loyal consumers and make repeat purchases, and manage Dormant Members. Afterwards, the knowledge that has been absorbed from Elevenia then implemented to an Instagram based online shop called @kriukbox.id which created by the author.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri Cahyani
"Konsep citra tubuh terus-menerus digambarkan di media, khususnya dalam film animasi. Studi sebelumnya juga menemukan bahwa sebagian besar film animasi telah menunjukkan penggambaran citra tubuh yang negatif selama beberapa dekade. Namun, penelitian ini berpendapat bahwa penggambaran film animasi terkini lebih baik dari film-film sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk membedah penggambaran body image dalam film animasi terbaru dari tahun 2016 hingga 2019, khususnya Kung Fu Panda 3 (2016) dan How To Train Your Dragon: The Hidden World (2019). Konten analisis dari kedua film tersebut dilakukan dengan kerangka Analisis Wacana Kritis Sara Mills. Temuan mengungkapkan bahwa kedua film tersebut menekankan pada penyampaian pesan positif mengenai citra tubuh, penemuan kontras dengan yang ditemukan di film-film sebelumnya. Mereka memerankan tokoh-tokoh dengan berbagai keunikan fisik dan budaya di mana penampilan fisik tidak relevan, aspek yang tidak sering ditemukan dalam film animasi. Karakter juga digambarkan puas dengan penampilan mereka, terlepas dari ukuran atau bentuknya. Kung Fu Panda 3 (2016) dan How To Train Your Dragon: The Hidden World (2019) menggambarkan konsep citra tubuh secara positif.

The concept of body image has been perceptually portrayed in children’s media, particularly in animated movies.. Previous studies also found that a majority of animated movies have shown a negative portrayal of body image for decades. However, this research argues that the portrayal of recent animated films is better than previous ones. This research aims to dissect the portrayal of body image within recent animated movies from 2016 to 2019, particularly Kung Fu Panda 3 (2016) and How To Train Your Dragon: The Hidden World (2019). A content analysis of the two films was conducted using Sara Mills’ Critical Discourse Analysis (CDA) framework. The findings reveal that both movies emphasized on delivering positive body image, contrasting the ones found in previous films. They portrayed characters with various unique physiques and cultures in which physical appearances are irrelevant, aspects that are not often found in children’s movies. The characters are also depicted to be content with their appearances, regardless of size or shape. Kung Fu Panda 3 (2016) and How To Train Your Dragon: The Hidden World (2019) portrayed body image in a positive manner."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Cahyani
"Telah dilakukan penelitian mengetahui kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn pada spons Haliclona sp. di perairan Pulau Pramuka dan Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Analisis logam berat juga dilakukan pada sampel air, sedimen dan parameter lingkungan sebagai data pendukung penelitian. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni 2020. Pengambilan sampel dilakukan di dua pulau yaitu Pulau Pramuka dan Pulau Untung Jawa menggunakan metode jelajah bebas dimana 3 ulangan untuk masing-masing sampel di setiap pulau. Analisis logam berat menggunakan alat Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP- MS). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari kedua pulau, logam berat Pb, Cd dan Zn pada spesies spons Haliclona sp. yang paling banyak ditemukan ialah logam berat Zn di Pulau Untung Jawa. Nilai rata-rata kadar logam berat Pb pada spons Haliclona sp. di Pulau Untung Jawa dan Pulau Pramuka sebesar 0,41849 ppm dan 0,2452 ppm. Logam berat Cd di Pulau Untung Jawa sebesar 0,43844 ppm sedangkan di Pulau Pramuka sebesar 0,20496 ppm. Logam Zn di Pulau Untug Jawa sebesar 20,27601 ppm sementara di Pulau Pramuka sebesar 23,25135 ppm. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa logam berat Zn di Pulau Untung Jawa memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan Pulau Pramuka.

Research about analysis of heavy metals Pb, Cd, and Zn in sponge Haliclona sp. in the waters of Pulau Untung Jawa and Pulau Pramuka , Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The heavy metal analysis was also carried out on water samples, sediments and environmental parameters as supporting data for the study. Sampling was conducted in June 2020. Sampling was carried out on two islands, namely Pramuka Island and Untung Jawa Island using the free-roaming method where 3 replications were made for each sample on each island. Heavy metal analysis using Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). The results showed that from the two islands, heavy metals Pb, Cd and Zn in the sponge species Haliclona sp. the most commonly found in the heavy metal Zn in Untung Jawa Island. The average value of Pb content in sponge Haliclona sp. in Untung Jawa Island and Pramuka Island at 0.41849 ppm and 0.2452 ppm. Heavy metal Cd on Untung Jawa Island was 0.43844 ppm while on Pramuka Island was 0.20496 ppm. Metal Zn in Untug Jawa Island was 20.27601 ppm while on Pramuka Island it was 23.25135 ppm. Based on these results, it can be concluded that the heavy metal Zn in Untung Jawa Island has a higher concentration than Pramuka Island."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheinata Setya Putri Cahyani
"Latar Belakang: Fraktur dentoalveolar merupakan jenis fraktur yang paling sering terjadi di area orofasial. Perbedaan prevalensi pada beberapa wilayah yang dilaporkan kemungkinan disebabkan oleh variasi sistem klasifikasi fraktur, perbedaan demografis, seperti usia, jenis kelamin, dan anatomi gigi, serta perilaku yang menyebabkan kejadian trauma. Hingga saat ini, data terkait distribusi, frekuensi, dan pola penatalaksanaan fraktur dentoalveolar pada gigi anterior anak di Indonesia masih terbatas. Tujuan: Mengetahui distribusi dan frekuensi fraktur dentoalveolar gigi anterior berdasarkan usia, jenis kelamin, penyebab fraktur, klasifikasi fraktur, jenis gigi, dan jenis tatalaksananya di RSKGM FKG UI periode Oktober 2019 – Oktober 2024. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan studi retrospektif menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik pasien usia 1-18 tahun di IGD, poli Bedah Mulut, dan poli IKGA RSKGM FKG UI. Hasil: Tercatat 113 kasus fraktur di RSKGM FKG UI, dengan 77 kasus (68,1%), di antaranya merupakan fraktur dentoalveolar. Dari 77 kasus, terdapat 33 kasus (29,2%) yang memenuhi kriteria inklusi, melibatkan total 48 gigi. Kelompok usia remaja (10-18 tahun) mencatat kasus fraktur dentoalveolar tertinggi sebesar 45,5%, yang didominasi oleh pasien laki-laki (57,6%) Jatuh menjadi penyebab utama fraktur (66,7%), sementara fraktur mahkota tanpa komplikasi paling sering terjadi (45,8%). Fraktur gigi sulung (Kelas IX) paling banyak ditemukan (39,6%), khususnya trauma pada jaringan keras gigi dan pulpa (56,3%). Fraktur lebih sering terjadi pada gigi permanen (58,3%), terutama insisif 1 RA (75%). Perawatan yang paling umum dilakukan adalah restorasi komposit (39,6%). Kesimpulan: Fraktur dentoalveolar paling banyak ditemukan pada remaja, dengan mayoritas pasien adalah laki-laki. Penyebab utama fraktur ini adalah jatuh, serta gigi yang paling sering terdampak adalah gigi permanen, terutama gigi insisif 1 rahang atas. Fraktur gigi sulung (Kelas IX) dan fraktur mahkota tanpa komplikasi menjadi jenis fraktur yang paling sering dijumpai, sedangkan metode perawatan yang paling banyak dilakukan adalah restorasi komposit.

Background: Dentoalveolar fractures are the most common type of mouth and face injury. Their frequency varies in different areas, likely because of differences in how fractures are classified, as well as factors like age, gender, tooth structure, and activities that cause injuries. Data on the distribution, frequency, and treatment of these fractures in children’s anterior teeth in Indonesia are still limited. Objective: To analyze the distribution and frequency of dentoalveolar fractures in anterior teeth in RSKGM FKG UI from October 2019 to October 2024 based on age, gender, fracture causes, fracture classification, type, of tooth and treatment methods. Method: The method is descriptive with a retrospective study using secondary data obtained from medical records of patients aged 1-18 years in the Department of Emergency, Oral Surgery, and Pediatric of RSKGM FKG UI. Result: A total of 113 fracture cases were recorded at RSKGM FKG UI, with 77 cases (68.1%) classified as dentoalveolar fractures. Of these, 33 cases (29.2%) met the inclusion criteria, involving a total of 48 teeth. The adolescent age group (10-18 years) had the highest number of dentoalveolar fracture cases (45.5%), dominated by male patients (57.6%). Falls were identified as the primary cause of fractures (66.7%), while uncomplicated crown fractures were the most frequent type (45.8%). Deciduous tooth fractures (Class IX) were the most commonly observed (39.6%), especially those involving trauma to the hard dental tissue and pulp (56.3%). Fractures were more frequent in permanent teeth (58.3%), particularly the maxillary central incisors (75%). The most common treatment was composite restoration (39.6%). Conclusion: Dentoalveolar fractures are most frequently found in adolescents, with the majority of cases involving male patients. Falls are the primary cause, and the most affected teeth are permanent teeth, particularly the maxillary central incisors. The most frequent types of fractures are deciduous tooth fractures (Class IX) and uncomplicated crown fractures, while composite restoration is the most frequently performed treatment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library