Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Fatimatus Zahro
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pengaruh aplikasi pasta CPP-ACP terhadap kekasaran permukaan semen ionomer kaca (SIK) pit dan fissure sealant (PFS) setelah perendaman dalam Coca Cola® dengan melakukan perendaman spesimen SIK PFS dalam akuabides (kontrol), perendaman Coca Cola®, pengaplikasian pasta CPP-ACP yang dilanjutkan dengan perendaman dalam Coca Cola® serta pengaplikasian pasta CPP-ACP yang didiamkan selama 30 menit lalu dilanjutkan dengan perendaman dalam Coca Cola®. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kekasaran permukaan yang signifikan pada spesimen yang direndam dalam Coca Cola®, penurunan kekasaran permukaan yang tidak signifikan pada spesimen yang diaplikasikan pasta CPP-ACP lalu direndam dalam Coca Cola®, serta penurunan kekasaran permukaan yang signifikan pada spesimen yang diaplikasikan pasta CPP-ACP dan didiamkan selama 30 menit kemudian direndam dalam Coca Cola®. Pengaplikasian pasta CPP-ACP yang didiamkan selama 30 menit menunjukkan perbedaan penurunan kekasaran permukaan yang signifikan dengan yang langsung direndam dalam Coca Cola®.
This thesis aims to analyze the effect CPP-ACP paste to surface roughness of pit and fissure sealant (PFS) Glass Ionomer Cement (GIC) after placed in Coca Cola® drink. Speciments placed in aquabidest, placed in Coca Cola®, application of CPP-ACP paste then immediately placed in Coca Cola®, and application of CPP-ACP, waited for 30 minutes then placed in Coca Cola®. Surface roughness increased significantly after placed in Coca Cola®. No significant differences were found after application of CPP-ACP placed in Coca Cola® immediately. Surface roughness decreased significantly after application of CPP-ACP waited for 30 minutes then placed in Coca Cola®. The application of CPP-ACP pasteafter waited for 30 minutes then placed in Coca Cola® shows significant differences of PFS GIC’s surface roughness with speciments applicated by CPP-ACP paste and immediately placed in Coca Cola®.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S44517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fatimatus Zahro
Abstrak :
Pendahuluan: Jenis perawatan untuk memperbaiki deformitas dentokraniofasial pada pasien yang masih di dalam fase tumbuh kembang berbeda dengan pasien usia dewasa. Estimasi usia skeletal telah dikembangkan untuk mendapatkan estimasi status pertumbuhan seseorang, namun masih bersifat rerata dan subjektif sehingga menimbulkan ketertarikan terhadap biomarker molekuler. Estradiol (E2) merupakan hormon yang berperan dalam proses maturasi saat akhir pertumbuhan manusia dengan cara menginduksi osifikasi pada lempeng pertumbuhan. Kartilago kondil mandibula mencit sebagai salah satu titik pusat pertumbuhan dentokraniofasial diteliti untuk dilihat ekspresi E2 sebagai kandidat biomarker. Tujuan: Menganalisis ekspresi biomarker E2 melalui estrogen reseptor alfa (ER) pada kondil mandibula di akhir masa pertumbuhan mencit jantan C57BL. Metode: Sampel penelitian merupakan spesimen kondil mencit C57BL jantan pada masa puncak pertumbuhan (usia 28 hari), awal dari akhir pertumbuhan (usia 56 hari), dan akhir pertumbuhan (usia 84 hari). Spesimen dilakukan dilakukan uji immunohistokimia untuk melihat ekspresi E2 melalui ER pada kondil mencit C57BL. Ekspresi ER kemudian dikuantifikasi menggunakan Image-J dan dilakukan uji statistik. Hasil: Tidak ditemukan ekspresi ER pada kelompok usia 28 hari. Ditemukan ekspresi positif lemah ER pada kelompok 56 hari dan 84 hari dengan ekspresinya semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik mengenai ekspresi ER diantara ketiga kelompok usia mencit. Kesimpulan: ER dapat dijadikan kandidat biomarker untuk menilai periode puncak pertumbuhan kondil mandibula. ......Introduction: The type of treatment to correct dentocraniofacial deformities in patients who are still in the growth and development phase is different from adult patients. Skeletal age estimation has been developed to estimate a person's growth status, but is still average and subjective, giving rise to interest in molecular biomarkers. Estradiol (E2) is a hormone that plays a role in the maturation process at the end of human growth by inducing ossification in the growth plate. The mandibular condylar cartilage of mice as one of the central points of dentocraniofacial growth was studied to see the expression of E2 as a candidate biomarker. Objective: To analyze the expression of the E2 biomarker through estrogen receptor alpha (ER) in the mandibular condyle at the end of the growth period of male C57BL mice. Methods: The research samples were condylar specimens of male C57BL mice at the peak growth period (28 days of age), the beginning of the end of growth (56 days of age), and the end of growth (84 days of age). Specimens were subjected to immunohistochemical testing to see the expression of E2 through ER in the condyles of C57BL mice. ER expression was then quantified using Image-J and statistical tests were carried out. Results: No ER expression was found in the 28 day age group. There was a weak positive expression of ER in the 56 day and 84 day groups with the expression increasing with age. It was found that there were statistically significant differences regarding ER expression between the three age groups of mice. Conclusion: ER can be used as a candidate biomarker to assess the peak period of mandibular condyle growth.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library