Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Nur Saraswati
Abstrak :
Gilir tutur atau pergantian pembicara dalam percakapan dapat menunjukkan kompleksitas dari percakapan dan gilir tutur menjadi salah satu aspek dalam kemahiran berbicara seseorang. Penelitian ini berfokus pada penyusunan model gilir tutur yang dilakukan oleh penutur asing. Pertanyaan penelitian ini adalah menganalisis model gilir tutur bahasa Jerman yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia dan menganalisis pemarkah linguistik yang digunakan dalam percakapan berbahasa Jerman oleh pemelajar Indonesia tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan analisis percakapan. Data penelitian ini mencakup 20 percakapan berbahasa Jerman yang dilakukan oleh 43 mahasiswa dari kelas bahasa Jerman tingkat 5 di sebuah universitas. Penelitian ini menemukan 15 model gilir tutur dalam bahasa Jerman yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia. Tiga dari lima belas model tersebut, yakni repetisi, kilir lidah dan kekeliruan tata bahasa, merupakan model baru dalam model gilir tutur yang ditemukan. Kemunculan model baru ini dipengaruhi oleh responden sebagai penutur asing bahasa Jerman. Sementara itu, sisanya merupakan pemutakhiran model gilir tutur Sacks et al. (1974). Sementara itu, hasil dari penelitian ini juga membuktikan bahwa tidak hanya dipengaruhi oleh peran penutur bahasa responden, tetapi juga dipengaruhi oleh konteks percakapannya, dalam penelitian ini konteks ujian percakapan. ......Turn-taking or switching speakers in a conversation is able to show the complexity of a conversation and it becomes one of the aspects of someone's speaking skills. This research focuses on drafting a model of turn-taking by non-native speakers. The questions of this research are analyzing a model of turn-taking in the German language performed by Indonesian learners and analyzing the implementation of linguistic units that are used in the conversation. By using a qualitative method, this research uses a conversational analysis approach. The data research includes 20 conversations performed by 43 Indonesian students of level 5 German language classes in a university. This research found 15 turn-taking models in the German language performed by Indonesian learners. Three of those 15 turn-taking models, which are repetition, slips of tongue, and grammatical errors are counted as new turn-taking models. Those new models appeared because the respondents were non-native German speakers. Meanwhile, the rest of the models come from the updated turn-taking models by Sacks et al. (1974). In addition, the result of this research also proves that the speaker’s role as native or non-native speaker and the context of the conversation are able to determine the turn-taking models.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nur Saraswati
Abstrak :
Gilir tutur atau pergantian pembicara dalam percakapan dapat menunjukkan kompleksitas dari percakapan dan gilir tutur menjadi salah satu aspek dalam kemahiran berbicara seseorang. Penelitian ini berfokus pada penyusunan model gilir tutur yang dilakukan oleh penutur asing. Pertanyaan penelitian ini adalah menganalisis model gilir tutur bahasa Jerman yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia dan menganalisis pemarkah linguistik yang digunakan dalam percakapan berbahasa Jerman oleh pemelajar Indonesia tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan analisis percakapan. Data penelitian ini mencakup 20 percakapan berbahasa Jerman yang dilakukan oleh 43 mahasiswa dari kelas bahasa Jerman tingkat 5 di sebuah universitas. Penelitian ini menemukan 15 model gilir tutur dalam bahasa Jerman yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia. Tiga dari lima belas model tersebut, yakni repetisi, kilir lidah dan kekeliruan tata bahasa, merupakan model baru dalam model gilir tutur yang ditemukan. Kemunculan model baru ini dipengaruhi oleh responden sebagai penutur asing bahasa Jerman. Sementara itu, sisanya merupakan pemutakhiran model gilir tutur Sacks et al. (1974). Sementara itu, hasil dari penelitian ini juga membuktikan bahwa tidak hanya dipengaruhi oleh peran penutur bahasa responden, tetapi juga dipengaruhi oleh konteks percakapannya, dalam penelitian ini konteks ujian percakapan. ......Turn-taking or switching speakers in a conversation is able to show the complexity of a conversation and it becomes one of the aspects of someone's speaking skills. This research focuses on drafting a model of turn-taking by non-native speakers. The questions of this research are analyzing a model of turn-taking in the German language performed by Indonesian learners and analyzing the implementation of linguistic units that are used in the conversation. By using a qualitative method, this research uses a conversational analysis approach. The data research includes 20 conversations performed by 43 Indonesian students of level 5 German language classes in a university. This research found 15 turn-taking models in the German language performed by Indonesian learners. Three of those 15 turn-taking models, which are repetition, slips of tongue, and grammatical errors are counted as new turn-taking models. Those new models appeared because the respondents were non-native German speakers. Meanwhile, the rest of the models come from the updated turn-taking models by Sacks et al. (1974). In addition, the result of this research also proves that the speaker’s role as native or non-native speaker and the context of the conversation are able to determine the turn-taking models.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nur Saraswati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat topik penelitian kesesuaian makna leksikal Fachw rter dalam glosarium majalah di artikel Denksport, majalah berbahasa Jerman Deutsch Perfekt edisi Desember 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna leksikal dari Fachw rter dalam glosarium majalah pada artikel tersebut dan untuk menganalisis makna kontekstual dari Fachw rter dalam glosarium majalah pada artikel tersebut. Dengan menggunakan metode studi pustaka dan kualitatif, diperoleh hasil penelitian bahwa dari dua puluh enam kata benda dalam glosarium majalah terdapat lima belas kata yang tergolong dalam Fachwort. Ke-15 Fachw rter tersebut secara leksikal tidak sesuai maknanya dengan makna leksikal yang dirujuk dari kamus umum bahasa Jerman, Duden daring. Meskipun demikian, secara kontekstual ke-15 kosakata ragam bahasa teknis tersebut didukung oleh makna leksikal Fachwort yang dirujuk dari glosarium majalah.
ABSTRAK
This research raises a topic to conduct a research of the compatibility of Fachw rter technical terms lexical meaning in the glossary of magazine in a article Denksport a German magazine Deutsch Perfekt, released in December 2016. This research intends to analyse both lexical and contextual meaning of the Fachw rter in the magazine glossary of that article. By using both literature review and qualitative method, the writer has obtained a result that there are fifteen of twenty six nominals classified as Fachwoerter in it. Lexically those 15 Fachwoerter have incompatible meanings if it refers to lexical meaning in Duden daring, a common German dictionary. In spite of it all, those 15 technical terms are contextually supported by lexical meaning of the Fachwort in the glossary of that magazine.
2017
S69574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library