Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Belanto Hadiwido
"Minyak bumi merupakan sumberdaya alam tak terbarui yang membutuhkan pengelolaan secara berkelanjutan. Pemanfaatan minyak bumi di Indonesia sampai dengan saat ini sebagian besar untuk kebutuhan yang nilai dan umur pemanfaatannya rendah yaitu dipergunakan sebagai Bahan Bakar Minyak bumi (BBM) sebagai salah satu produk dari minyak bumi. Seharusnya minyak bumi diproduksi menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan umur pemakaian yang Iebih lama dari pada hanya dipergunakan sebagai bahan bakar yang memiiiki umur manfaat yang sebentar dan nilai ekonomis yang rendah. Hal ini sesuai dengan tujuan pengelolaan minyak bumi secara berkelanjutan Konservasi minyak bumi dengan mekanisme harga tidak akan berhasil memutus ketergantungan masyarakai pengkonsumsi BBM tanpa adanya perubahan persepsi atau penyadaran dan penyediaan Bahan Bakar Alternatif (BBA). BBA yang paiing layak dipergunakan untuk memutus ketergantungan tersebut adalah Gas bumi yang keberadaannya masih lebih banyak dibandingkan minyak bumi dan bahan bakar gas secara umum tidak terlalu berbeda dari minyak bumi. Setelah masyarakat beralih pada Bahan Bakar Gas (BBG) maka iangkah selanjutnya adaiah menyiapkan bahan bakar altematif berasal dan minyak nabati yang merupakan sumberdaya alam terbarui Strategi pengalihan dari BBM menuju ke BBG atau Bahan Bakar Elpiji (BBE) merupakan gabungan dua kegiatan yaitu Kampanye. Iklan penyadaran masyarakat akan Nilai Strategis minyak bumi dan Program Penyediaan Peralatan Konversi BBG produksi dalam negeri yang akan melibatkan industri kecil yang diharapkan dapat menciptakan Iapangan pekerjaan baru disetiap pelosok daerah di Indonesia. Penempatan harga BBM keharga yang layak akan meningkatkan nilai saing dalam APBN Indonesia dengan negara Iain termasuk negara-negara tetangga kita."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T16803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Belanto Hadiwido
"Permasalahan pokok yang dibahas dalam tesis ini pada dasar ada dua, yaitu:
1. Permasalahan Sektor Konstruksi, adalah semakin banyaknya pembangunan fisik, berupa bangunan gedung dan bangunan sipil Iainnya, akan menyebabkan semakin tingginya permintaan bahan bangunan pembentuk beton (agregat halus, agregat kasar dan semen). Hal ini dibatasi oleh semakin menipisnya sumberdaya alam yang dijadikan bahan pembentuk beton tersebut. Pengambiian agregat halus dan kasar dari alam tidak hanya mengurangi ketersediaannya saja di alam, tetapi juga akan berakibat pada rusaknya keseimbangan morfologis dari suatu daerah. Penambangan pasir dan batu gunung akan mengurangi kestabilan tanah terhadap erosi. Hal ini perlu dicarikan bahan yang mampu sebagai pengganti bahan alami tersebut agar keseimbangan alam dapat terjaga.
2. Permasalahan Sektor Lingkungan atau sub sektor Pengeloaan Sampah Perkotaan, yaitu semakin banyak volume abu insinerator hasil pemusnahan sampah yang harus segera distabiIisasi. Hasil lain yang didapatkan dari proses pemusnahan sampah dengan insinerator adalah abu (slag) yang pada lokasi penelitian berjumlah 21,6 ton/tahun. Abu ini harus ditangani dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Salah satu pemanfaaian abu tersebut adalah dengan jalan membuat sebagai bahan bangunan.
Tujuan Penelitian ini pada dasarnya adalah mencari cara agar abu insinerator dapat dipakai sebagai bahan bangunan pembentuk baton. Cara tersebut adalah dalam bentuk komposisi yang paling tepat dari abu insinerator didalam baton struktural dan non struktural dari segi kakuatan tekan beton. Kekuatan tekan dipakai sebagai Iandasan penelitian karena kuat tekan merupakan sifat beton yang utama (beton memiliki kekuatan menahan gaya tekan dibandingkan tarik sedangkan baja tulangan memiliki kekuatan menahan gaya tarik dibandingkan tekan sehingga tercipta beton bertulangan yang memiliki kekuatan tekan dan tarik sekaligus).

There are two major issues that discus in this thesis :
1. Problem occurred by using Concrete Material; The recent problem is, all of us realize now, the more we construct buildings or other civilian constructions, the higher demand on concrete material such as fine aggregate, coarse aggregate and Portland cement. This condition makes us to spend more supply of nature concrete material resources. High consumption of nature concrete material resource results high pressure on two aspects, in one aspect makes decline of limited natural supplies and the other aspect gives contribution of devastation soil stability that makes environmental problem. The exploration of coast sand, mountain rock and sand makes decline of land resistance to land erosion and abrasion. Thus, Finding a concrete material that replace natural material in order to prevent environmental quality declining is necessary.
2. The surrounding problem is to tind the things or activities that absorb solid waste incineration residues. Municipal Solid Waste incineration Residues (MSWIR) in the recent days is becoming highly increasing as the high volume of MSWIR that could disturb our lives. This incinerator's residues have to be handled properly by the right treatment to safe our environment and health. One of the solutions is using that residue to concrete material.
The objective of this research is to find the right composition in using maximum incinerator's solid waste residues for concrete structural and nonstructural material. Concrete specimen within incinerator ash must have compressive strength at the same or higher than normal concrete. This step has been proven by concrete compressive test. Compressive strength is the most importance concrete criteria."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library