Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.M. Sandyanto Adityosulindro
Abstrak :
Pemantauan kualitas air sangat penting untuk menjamin kesehatan masyarakat. Di samping itu, efisiensi pemantauan juga harus terus ditingkatkan untuk menyederhanakan proses operasional dan meminimalisasi biaya operational. Untuk menghadapi permasalahan ini, ada sebuah sistem baru yaitu Jaringan Air Cerdas (JAC) yang menyediakan pemantauan kualitas air secara real-time dan online. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami sistem pemantauan kualitas air minum secara real-time dan on-line di dalam jaringan distribusi (SPKAM-RO) dan potensi aplikasinya. Studi literatur ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman seputar SPKAM-RO dalam jaringan distribusi, khususnya di lingkup instrument pengukuran atau sensor. Kemudian parameter yang diteliti fokus kepada parameter kimia dari kualitas air. Hasil studi menyimpulkan bahwa adanya kesenjangan antara teknologi sensor yang tersedia dengan peraturan yang berlaku di Prancis. Instrumen pengukuran atau sensor komersial terkini adalah IntellisondeTM. Di sisi lain, beberapa studi terbaru menunjukan bahwa Surface Acoustic Wave (SAW) sensor, Electronic Tongue/Nose dan sensor fiber optik sangat menjanjikan untuk SPKAM-RO, akan tetapi saat ini belum pada tingkat yang bisa diaplikasikan di lapangan. ......Monitoring of drinking water quality is critical to ensure public health security. Moreover the efficiency of monitoring should also continuously improve to simplify the operational process and minimize operational costs. To deal with these problems, there is a new system called smart water grid (SWG) systems which provide a real-time and on-line monitoring of drinking water quality. The main objective of this research is to better understanding the real-time and on-line drinking water quality monitoring system (RO-DWQMS) and their implementation. This literature research aimed to improve our understanding of RO-DWQMS for the purpose of replacing or supporting existing sampling and laboratory analysis methods in distribution network level, particularly in domain of measurement instruments or sensors. Then water quality parameters reviewed in this article are focused on chemical parameters. This study concluded that there is a gap between sensors technologies available and current regulations. State of the arts of commercial measurement instruments or sensors today is IntellisondeTM. In other hand, some recent study have been showed that in Surface Acoustic Wave (SAW) sensor, Electronic Tongue/Nose, and Fibre-optic are very promising for RO-DWQMS, but they are not at a stage where they can readily used in existing operations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31772
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Sandyanto Adityosulindro
Abstrak :
Air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam menunjang kehidupan manusia. Kebutuhan terhadap air minum terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktifitasnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Depok secara umum dan di wilayah pelayanan Cabang I PDAM Tirta Kahuripan khususnya, maka kebutuhan akan air minum juga akan terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan evaluasi dan optimalisasi kinerja dari instalasi pengolahan air (IPA) Citayam yang mensuplai kebutuhan air minum wilayah pelayanan Cabang I, Kota Depok. Kinerja IPA dapat diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kuantitas kebutuhan air, kapasitas pengolahan IPA dan kualitas air baku serta air produksi yang dihasilkan IPA Citayam. Selain itu tentunya dengan mempertimbangkan ketersediaan air baku. Dari hasil evaluasi dapat dilakukan optimalisasi kinerja IPA untuk meningkatkan efektifitas pengolahan dan mengetahui kapasitas optimal yang dapat diolah oleh instalasi. Evaluasi dan optimalisasi dilakukan pada instalasi yang ada di IPA Citayam yaitu Instalasi Kedasih dan Degremont. Metode penelitian yang akan dilakukan adalah observasi lapangan secara langsung di IPA Citayam. Berdasarkan proyeksi kebutuhan air diperkirakan kapasitas desain IPA akan terpakai seluruhnya pada tahun 2013. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa efektifitas pengolahan instalasi sekitar 40% dan diperlukan perbaikan teknis pada unit intake, koagulasi, flokulasi, filtrasi dan desinfeksi. Untuk kinerja yang lebih optimal diperlukan perbaikan teknis pada beberapa unit pengolahan dan penambahan PAC dan/atau karbon aktif untuk mengantisipasi peningkatan kadar organik di air baku. Dari hasil optimalisasi kapasitas desain pengolahan (kapasitas produksi), instalasi Kedasih dapat ditingkatkan kapasitasnya sebesar 30% dari 100 lt/dt menjadi 130 lt/dt. Sedangkan instalasi Degremont diperkirakan dapat ditingkatkan sebesar 50% dari 10 lt/dt-paket menjadi 15 lt/dt-paket (60 lt/dt menjadi 90 lt/dt). Maka total peningkatan kapasitas IPA Citayam adalah 37,5% dari 160 lt/dt menjadi 220 lt/dt, sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2015.
Water is one of the major needs in human life. Demand of drinking water is rising in line with increasing of population and activities. Along with the increasing number of residents in Depok City in general and in the service of Branch I PDAM Tirta Kahuripan particularly, the need for drinking water will also continue to increase. To meet these needs, evaluation and optimization of the performance of Citayam water treatment plant (WTP) which is supply a drinking water in Branch I service areas, Kota Depok is needed. WTP performance can be known through the evaluation by reviewing the quantity of water required, WTP capacity, and also the raw water quality and water production of WTP Citayam. Other than that, it is also important to consider the availability of raw water. From the evaluation results, optimizing the performance can be done to improve the effectiveness of the WTP process and find out the optimum capacity that can be processed by the installation. Evaluation and optimization is performed on both existing installations in the WTP Citayam, which is Kedasih and Degremont Installation. The evaluation and optimization method is done by field observation directly on WTP Citayam. Based on the projections of water demand, it is estimated tha WTP design capacity will be used up entirely in 2013. From the results of the evaluation, the effectiveness of processing installations is around 40% and they need some technical improvements in the intake unit, coagulation, flocculation, filtration and disinfection unit. For a more optimal performance, it needs technical improvements on several processing units and the addition of PAC and / or activated carbon to anticipate an increase in organic content in raw water. From the results of the optimization of the processing capacity (production capacity), Kedasih installation capacity can be increased by 30% from 100 L/s to 130 L/s. While the Degremont installation can be upgraded up to 50% from 10 L/s-package to 15 L/s-package (60 L/sec to 90 L/s). So the total capacity increase of WTP Citayam is 37.5% from 160 L/s to 220 L/s, so it is still able to meet the water needs until 2015.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50639
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library