Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahayu Ningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran "hubungan iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Pemerintah dan RS Non Pemerintah". Penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlational yang pengumpulan datanya secara cross sectional. Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah "Adanya Hubungan Antara Lkhm Kelja Dengan Kepuasan Kcrja Pcrawata Pclaksana di RS Pemerinlah dan RS Non Pemerintah di Mojokerto Jawa Timur, 2002".
Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di RS Pemerintah dan RS Non Pemerintah di Mojokerto Jawa Timur, dengan jumlah 86 perawat RS Pemerintah dan 70 perawat RS Non Pemerintah. Instrumen yang digunakan adalah instrurnen iklim kerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana yang telah dimodifikasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen iklim kerja terdiri dari 35 pertanyaan dan instrumen kepuasan kerja perawat pelaksana terdiri dari 33 pertanyaan. Hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumcn menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil baik.
Hasil penelitian adalah kepuasan kerja perawat pelaksana dengan katagori kurang baik di RS Pemerintah sebesar 55,8 % dan RS non Pemerintah sebesar 94,3 %. Iklim kerja dengan katagori baik dirasakan oleh perawat pelaksana di RS pemerintah sebesar 57 % dan RS Non Pemerintah sebcsar 50 %. Variabel iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana yang berhubungan di RS Pemerintah adalah variabel cara mengatasi resiko, penghargaan dan cara mengatasi konflik, serta variabel yang dominan berhubungan adalah variabel konflik. Sedangkan pada RS Non Pemerintah tidak ada variabel iklim kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana.

This research is aimed to gain the description on "Comparative Study About Relationship Between Work Climate And Nurses? Job Satisfaction At The Govemrnent Hospital And The Non Govemment Hospital In Mojokerto East Java 2002". The design of this research was descriptive cot-relational with cross sectional methode. The proven in this research was the relationship between work climate aand nurses' job satisfaction at the government hospital and the non government hospital in Mojokerto East Java.
The sample of researh were 86 nurses in patient care unit of the government hospital and 70 nurses? in patient care unit of the non government hospital. In this researh used two instruments they were work climate and measurement and job satisfaction measurement. Both instrument were aadjusted with the needs and had been modified as needed. The work ssclimate instrument consist of 35 statement and nurses' job satisfaction consist of 33 statement. Test of validity and reliability of these instrumens utilized Alpha Cronbach and got good results.
The results inddicateed that nurses? job satisfaction was at poor category 55,8% at the government hospitaal and the non government hospital 94,3%. The work climate with good category was 57% at the government Hospital and the non govemrnent hospital 50%. The analysis variabel implied that the entire work climate satistically had significant connection with nurses? job satisfactin the govemment hospital, risk, reward and conflict were that variabel indicated had significant connection with nurses? job satisfaction aand conflict was the most significant statistically. The analysis variabel implied that there is no connection between work climate with nurses? job satisfaction at the non government hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T5243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denissa Rahayu Ningtyas
"ABSTRAK
Pada tahun 1998 WHO memaparkan bahwa sebanyak 2,1 penduduk dunia yaitu sekitar 120 juta orang mengalami ketulian. Sebanyak 25 juta diantaranya berada di Asia Tenggara dan 850.000 atau 0,4 penduduknya berada di Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi, sejumlah sarana dibangun demi meningkatkan akses terhadap transportasi tersebut. Sejumlah pemukiman dan fasilitas umum seperti sekolah pun menjadi semakin dekat dengan sarana transportasi terutama kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pajanan bising kereta api terhadap fungsi pendengaran siswa terutama kelas 4 dan 5. Penelitian ini bersifat cross-sectional dan sebanyak 70 siswa diwawancara dan dilakukan pemeriksaan audiometri. Kebisingan diukur dengan menggunakan Sound Level Meter sebanyak 36 titik pengukuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dari kereta api dengan gangguan fungsi pendengaran siswa. Namun, adanya riwayat infeksi telinga sebelumnya dan penggunaan earphone/headset memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi pendengaran siswa. Pemeriksaan pendengaran secara berkala bagi siswa sangat dianjurkan untuk mengantisipasi gangguan dimasa yang akan datang. Pemeriksaan kesehatan yang berhubungan dengan pajanan bising perlu dilakukan oleh pihak puskesmas setempat bekerja sama dengan sekolah. Pada tahun 1998 WHO memaparkan bahwa sebanyak 2,1 penduduk dunia yaitu sekitar 120 juta orang mengalami ketulian. Sebanyak 25 juta diantaranya berada di Asia Tenggara dan 850.000 atau 0,4 penduduknya berada di Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi, sejumlah sarana dibangun demi meningkatkan akses terhadap transportasi tersebut. Sejumlah pemukiman dan fasilitas umum seperti sekolah pun menjadi semakin dekat dengan sarana transportasi terutama kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pajanan bising kereta api terhadap fungsi pendengaran siswa terutama kelas 4 dan 5. Penelitian ini bersifat cross-sectional dan sebanyak 70 siswa diwawancara dan dilakukan pemeriksaan audiometri. Kebisingan diukur dengan menggunakan Sound Level Meter sebanyak 36 titik pengukuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dari kereta api dengan gangguan fungsi pendengaran siswa. Namun, adanya riwayat infeksi telinga sebelumnya dan penggunaan earphone/headset memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi pendengaran siswa. Pemeriksaan pendengaran secara berkala bagi siswa sangat dianjurkan untuk mengantisipasi gangguan dimasa yang akan datang. Pemeriksaan kesehatan yang berhubungan dengan pajanan bising perlu dilakukan oleh pihak puskesmas setempat bekerja sama dengan sekolah.

ABSTRACT
In 1998, World Health Organization WHO explained that 2,1 of world's population which is about 120 million people suffered from deafness. Around 25 million who suffered from deafness are people in Southeast Asia and 850.000 people are from Indonesia. Along with technological advancement of transportation, more public facilities are build to improve access with the transportation. Number of houses and public facilities such as schools become closer to the train railways. This research aimed to find out the influence of noise intensity from the train against hearing function impairment especially in 4th and 5th grade. This cross sectional research collected data by interviewed 70 students and did the audiometry examination. The noise intensity were measured by using sound level meter and 36 points are measured inside the classes. The result of this research showed that there was no significant correlation between noise intensity from the train and hearing function impairment of student. However, history of ear infection and using earphone headset have significant correlations with hearing function impairment. Do hearing check regularly is recommended for students to anticipate future disruptions. Health examination related to noise exposure is important to do regularly by the health provider and school. "
2017
T47828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Rahayu Ningtyas
"Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas
untuk mencapai tujuan, dan merupakan sumber terpenting kedua setelah pembiayaan.
Dinas Keschatan Kota Bandung telah memiliki perencanaan strategik SDM, namun strategi
daiam Renstra tersebut belum secara sistematis di hubungkan dengan target-target terulcur
sehingga sulit untuk di!akukan penilaian apakah strategi tersebut sudah efektif dijalankan
atau belum. Balanced Scorecard merupakan suatu konsep manajemen yang membantu
menexjemahkan strategi kedalam tindakan yang komprehensii koheren, terukur dan
berimbang.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan tahapan pengembangan Balanced Scorecard
dalam Perencanaan SDM di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Penelitian ini adalah penelitian
operasional dengan tahapan- tahapan sebagai berikut ; Tahap I : Inpute Stage (Pengumpulan
Data), Tahap II : Matching stage (Tahap Pencocokan), Tahap III : The Decision Stage
(T ahap Pengambilan Keputusan) dan Tahap IV : Plan of Action ( Tahap Penyusunan
Implementasi). Data diperoleh dari data primer melaiui wawancara dan CDMG. Data
sekunder dari data intern Dinas Kesehatan serta data dari laporan kegiatan Puskesmas.
Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa visi misi SDM Dinas Kesehatan
menunjukkan kondisi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Strategi yang
dikembangkan menjadi tujuan strategi rnengacu pada renstra Dinas kesehatan kemudian di
terjemahkan ke dalam empat perspektif Baianced Scorecard . Pada Penyusunan Peta
Strategi, kedudukan perspektif keuangan dan perspektif pelanggan adalah sejajar karena Dinas kesehatan merupakan organisasi publik yang not protit. Berdasarkan CDMG dilakukan penetapan ukuran KPI, target serta pembobotan masing-masing perspektif yaitu perspektif keuangan 15%, perspektif pelanggan 15%, perspektif proses intemal 50% dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 20%. Dalam Perencanaan SDM, Dinas
Kesehatan masih memerlukan tambahan tenaga, sistem nekrutmen - pengembangan karier, dan sistem penilaian kelja mengikuti aturan yang berlaku.
Maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa visi misi sudah sesuai dengan
teori. Terdapat 11 strategi yang dijabarkan ke 18 tujuan strategi dimana perspektif
perspektif keuangan ada 3 tujuan strategi, perspektif pelanggan ada 2 tujuan strategi ,
perspektif proses intemal 8 tujuan strategi dan perspektif pembelajaran pertumbuhan ada 5 tujuan strategi. Pada penetapan ukuran KPI sebagian besar merupakan ukuran hasil (lagging
indicator). Untuk melihat pencapaian dibuat format implementasi dan format monitoring
dengan masing-masing penanggng jawab. Dengan menerapkan Balanced Scorecard
diharapkan pada masa yang akan datang Dinas kesehatan menjadi organisasi yang mampu menghadapi tantangan.

Abstract
Human resource (HR) has an important role in doing an activity to achieve certain
objectives and it is the second most important resource after financial resource.
The Health Office of Bandung City had HR, has had HR Strategic plan. However,
the strategies in the strategic plan has not been systematically connected to measured targets
so it is difficult to assess whether the strategies has been implemented effectively or not.
Balance scorecard is a management concept that helps to translate strategies into
comprehensive, coherent, measured and balanced actions.
The aim of this study is to perform Balance Scorecard development stages in I-IR
planning at the Health Office of Bandung City. This study is an operational research with the
following stages: Stage 1, Input Stage (Data Collection); Stage Il, Matching Stage; Stage III,
Decision Stage; and Stage IV, Plan of Action (Implementation Plan). The data is gained
through primary data, i.e. interview and CDMG results. The secondary data consists of
internal data from the Health Office as well as data ‘from Puskesmas activity report.
The results of this study show that the HR vision and mission at the Health Office
show a condition to be reached in the fixture. The strategies developed become a strategic
objective referring to the Health Office Strategic Plan which is then translated into four
Balanced Scorecard perspectives. In making a Strategic Map, the perspective positions of
finance and customers are parallel because the Health Office is a non profit public
organization. Based on CDMG, a KPI measure is determined, target and weighing for each
perspective are determined with the following composition: financial perspective, l5%;
customer perspective, 15%; internal process perspective, 50%, and learning and growth
perspective, 20%. In HR Planning, the Health Office still needs additional staiil recruitment
- carrier development system and work assessment system based on the applicable
regulations.
From the study results it can be concluded that the vision and mission have been in
line with the theories. There are 11 strategies that are divided into 18 strategic objectives
with 3 strategic objectives for the financial perspectives, 2 strategic objectives for customer
perspective, 8 internal objectives for internal process perspective, and 5 strategic objectives
for leading and growth perspective. In the KPI measure determination, most of them are
lagging indicators. To see the achievements achieved, an implementation format and
monitoring format were developed, each implemented by a person in charge. By
implementing Balanced Scorecard, it is expected that in the fixture the Health Office
becomes an organization that is capable in facing the challenges."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T31606
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ligar Rahayu Ningtyas
"ABSTRAK
Budidaya perikanan merupakan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengelola sumber daya perikanan. Kepulauan Seribu beberapa tahun ini mengalami penurunan produksi ikan segar,sehingga budidaya kerapu sistem keramba jaring apung dijadikan alternatif. Keberhasilan budidaya didukung oleh pemilihan lokasi karena berakitan dengan syarat hidup kerapu yang meliputi kualitas air dan oseanografi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis wilayah kesesuian di lokasi budidaya kerapu dalam keramba jaring apung di Kepulauan Seribu. Menggunakan parameter kualitas air diantaranya salinitas, pH, oksigen terlarut, sedangkan parameter fisik oseanografi yaitu suhu permukaan laut, kedalaman dan besar serta kecepatan arus. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis spasial deskriptif berdasarkan hasil overlay pengolahan data citra Landsat 8 dan data pengukuran in situ saat survey lapangan. Adapun analis statistic deskriptif untuk menganalisis hubungan antara wilayah kesesuaian dengan hasil produksi ikan kerapu. Hasil analisis statistik dan spasial didapatkan bahwa lokasi keramba jaring apung di Kepulauan Seribu berada pada kelas sangat sesuai terdapat di bagian utara yaitu Pulau Kelapa. Semakin ke arah selatan, kualitas air dan fisik perairan semakin menunjukkan kelas tidak sesuai.

ABSTRACT
Aquaculture is one of the steps taken by DKI Jakarta Provincial Government to manage fishery resources. Kepulauan Seribu several years has experienced a decrease in fresh fish production, so the cultivation of kerapa kerapa kerapa floating system is used as an alternative. Successful cultivation is supported by site selection due to assembling on the terms of grouper life that includes water quality and physical oceanography. Therefore, this stydu purpose to analyze sustainability area in Grouper cultivation location in Kepulauan Seribu. Variable that are used in this study include water quality include salinity, pH, dissolved oxygen, while oceanographic parameters are sea surface temperature, depth and magnitude and current velocity. This research was conducted by descriptive spatial analysis method based on the result of overlay of Landsat 8 image data processing and in situ measurement data during field survey. The analyst statistics descriptive to analyze the relationship between the region of conformity with the results of grouper fish production. The results of statistical and spatial analysis found that the location of floating net cages in the Thousand Islands in the class is very appropriate which located in northen, Kelapa Island. More get southern part Kepulauan Seribu the water quality and physical oceanograohy could be more unsustainable in classification."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library