Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Rahman Setiawan
"ABSTRAK
Program Jaminan Kesehatan Nasional yang menganut Social Health Insurance salah satu cirinya adalah kepesertaan wajib. Oleh karena itu seluruh penduduk Indonesia diwajibkan untuk menjadi peserta program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Selain menjadi peserta BPJS Kesehatan, masyarakat dapat menjadi peserta jaminan kesehatan lainnya yang dikelola asuransi kesehatan komersial/ badan penjamin lainnya.
Untuk menanggulangi dampak dari asuransi rangkap atau over insurance tersebut maka diperlukan coordination of benefit.
Tesis ini mengkaji mengenai tata laksana, manfaat yang diharapkan, dan potensi dampak yang bisa terjadi akibat pelaksanaan Coordination of Benefit (COB) antara BPJS Kesehatan dengan asuransi kesehatan komersial/ badan penjamin lainnya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa COB yang akan dilaksanakan di program
JKN berbeda dengan COB di Amerika. Tata laksana COB di JKN dibedakan menurut fasilitas kesehatan rujukan yang sudah dan belum kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Manfaat dari COB diantaranya adalah membantu mempercepat pencapaian Universal health Coverage, memberikan manfaat lebih kepada peserta COB, efisiensi, dan asuransi kesehatan komersial masih dapat survive. Sedangkan potensi dampaknya salah satu diantaranya adalah adanya fraud yang dilakukan rumah sakit.
Saran dari penelitian ini perlunya mempertimbangkan pemberlakuan pelayanan kesehatan rujukan berdasarkan tarif INA CBGs di seluruh rumah sakit atau integrasi data klaim antara BPJS Kesehatan dengan asuransi kesehatan komersial/badan penjamin lainnya berbasis teknologi informasi, sosialisasi kepada peserta dan provider COB, dan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai implementasi COB tersebut.

ABSTRAK
National Health Insurance programme that adheres to the Social Health Insurance one character is mandatory participation. Therefore, the entire population of Indonesia are required to participate in a JKN programme administered by BPJS Kesehatan. In addition to being participants BPJS Kesehatan, the public can become insured member who managed by commercial health insurance/other guarantee agency.
To mitigate the impact of double coverage or over insurance required the coordination of benefit.
Tihis thesis examines the governance, expected benefits, and the potential impacts that could occur as a result of the implementation of the Coordination of Benefits (COB) between BPJS Kesehatan with commercial health insurance/ other guarantee entities. This study is a qualitative research.
The study states that the COB programme that will be implemented in JKN is different with COB in America. COB governance in JKN differentiated according to the referral health facilities that have and have not been cooperative with BPJS Kesehatan.
Benefits of COB there is to help accelerate the achievement of universal health coverage, provide more benefits to participants COB, efficiency, and commercial health insurance can still survive. While the one of potential impact is a fraud committed hospital.Suggestions from this study need to consider the implementation of health care referral based CBGs INA rates across hospitals or claim data integration between BPJS Kesehatan with commercial health insurance / other guarantor entities based on information technology, socialization COB to participants and providers, and the need for further research on the implementation of the COB."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T41901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman Setiawan
"Spiritual Calling merupakan salah satu faktor penting dalam proses Manajemen SDM. Sayangnya, tidak banyak kajian tentang dampak spiritual calling terhadap komitmen afektif dan kepuasan kerja pegawai.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh spiritual calling terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif PNS nonmanajerial di Badan Kepegawaian Negara. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan angket. Pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling dengan jumlah responden sebanyak 261 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari spiritual calling terhadap kepuasan kerja dan komitmen afektif PNS Nonmanajerial di Badan Kepegawaian Negara. Kata Kunci: Spiritual Calling, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Afektif.

Spiritual Calling is one of important factors in the Human Resources Management.Unfortunately, there is only a few research studying its impact on affective commitment and job satisfaction. The focus of this research is to analyze the impact of spiritual calling on job satisfaction and affective commitment of nonmanagerial civil servants at National Civil Service Agency. This is quantitative research and using quiz. Sampling method used is proportionate stratified random with 261 respondents. The result of this research shows that there is positive and significant impact of spiritual calling on job satisfaction and affective commitment of nonmanagerial civil servants at National Civil Service Agency. Keywords Spiritual Calling,Job Satisfaction,and Affective Commitment."
2017
T48119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Setiawan
"Pembangunan terpusat di daerah perkotaan telah menyebabkan arus migrasi desa kota karena dilakukannya modernisasi kota, telah banyak menciptakan aiternatif-alternatif kesempatan bagi setiap orang dengan tingkat keterampilan yang paling rendah sekalipun sementara itu pembangunan desa relatif terabaikan ini menyebabkan mencuatnya lapangan kerja di pedesaan dan kemiskinan masih terus berlangsung masalahnya menjadi semakin rumit dengan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk daerah tersebut, dan ini mendorong penduduk desa bermigrasi kekota sementara berlangsung migrasi penciptaan lapangan kerja di perkotaan tidak bisa langsung secepat proses pertumbuhan golongan ini studi yang dilakukan ini pada dasarnya adalah usaha mencari tahu tentang kehidupan migran sirkuler khusus nya kuli sirtu (=pasir batu) dalam rangka penggambaran masalah perkotaan Kegiatan studi ini dilakukan di lokasi jalan Daan Mogot khususnya antara jembatan Pesing sampai Cengkareng Drain juga di muka jalan Tol Tomang Jakarta Pengumpulan data dalam studi ini tidak saja didasarkan survai tetapi juga melalui wawancara mendalam terhadap beberapa kasus kuli sirtu Hasil studi menunjukkan bahwa sebagian besar kuli sirtu berusia muda Rendahnya tingkat pendidikan para kuli sirtu setidaknya menunjukkan terbatasnya alternatif dalam memilih kesempatan kerja yang ada di Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman Setiawan
"Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang menyediakan jasa agar nasabahnya dapat mentransfer risiko sehingga terdapat banyak risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan asuransi perlu menghitung klaim agregat agar perusahaan dapat memperkirakan berapa banyak klaim yang harus ditanggung sekaligus menentukan premi yang sesuai untuk nasabah. Klaim agregat dapat dihitung dengan menggunakan dua komponen, yaitu frekuensi dan severitas klaim. Pada umumnya, frekuensi dan severitas klaim diasumsikan independen atau saling bebas. Hal tersebut bertujuan agar perhitungan total klaim dapat dilakukan dengan mudah. Namun, frekuensi dan severitas klaim umumnya saling bergantung di kehidupan nyata, sehingga apabila asumsi independen antara frekuensi dan severitas klaim terus digunakan, maka perhitungan klaim agregat menjadi kurang tepat. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan asumsi bahwa terdapat dependensi antara frekuensi dan rata-rata severitas klaim untuk memodelkan klaim agregat dengan menggunakan distribusi bivariat Sarmanov. Distribusi bivariat Sarmanov dapat digunakan untuk mengukur dependensi positif maupun negatif antara frekuensi dan rata-rata severitas klaim dengan menghitung nilai dependensi Sarmanov. Pada skripsi ini, akan dijabarkan kasus khusus distribusi bivariat Sarmanov, di mana frekuensi klaim diasumsikan mengikuti distribusi Poisson dan Zero-Inflated Poisson, sedangkan rata-rata severitasnya diasumsikan berdistribusi Gamma. Berdasarkan data ilustrasi yang digunakan, didapatkan bahwa distribusi Zero-Inflated Poisson lebih cocok untuk memodelkan frekuensi klaim. Oleh karena itu, distribusi bivariat Sarmanov-nya dibangun berdasarkan distribusi Zero-Inflated Poisson dan distribusi Gamma. Kemudian, parameter distribusi bivariat Sarmanov diestimasi menggunakan MLE. Model yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk mengestimasi premi murni dengan cara menghitung ekspektasi klaim agregat dan didapatkan nilai premi murni sebesar $180,8335.
......An insurance company is a company that provides services so that its customers can transfer risks so that there are many risks that must be borne by the company. Therefore, insurance companies need to calculate aggregate claims so that the company can estimate how many claims must be covered while determining the appropriate premium for customers. Aggregate claims can be calculated using two components, namely frequency and severity of claims. In general, the frequency and severity of claims are assumed to be independent of each other. It is intended that the calculation of total claims can be done easily. However, the frequency and severity of claims generally depend on each other in real life, so that if the independent assumption between the frequency and severity of claims continues to be used, then the calculation of aggregate claims becomes less precise. Therefore, this study will use the assumption that there is a dependency between the frequency and the average severity of claims to model aggregate claims using the bivariate Sarmanov distribution. The bivariate Sarmanov distribution can be used to measure the positive and negative dependencies between the frequency and the average severity of claims by calculating the Sarmanov dependency value. In this thesis, a special case of the bivariate Sarmanov distribution will be described, where the frequency of claims is assumed to follow the Poisson distribution and Zero-Inflated Poisson distribution, while the average severity is assumed to be Gamma distribution. Based on the illustrative data used, it is found that the Zero-Inflated Poisson distribution is more suitable for modeling claim frequency. Therefore, the bivariate Sarmanov distribution is built on the basis of the Zero-Inflated Poisson distribution and the Gamma distribution. Then, the parameters of the bivariate Sarmanov distribution were estimated using MLE. The model obtained is then used to estimate pure premiums by calculating aggregate claims expectations and obtains a pure premium value of $180,8335."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Rahman Setiawan
"Latar belakang : Hidrosefalus adalah suatu keadaan terjadinya timbunan cairan serebrospinal (CSS) berlebihan yang disebabkan ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi CSS sehingga mengakibatkan ventrikulomegali dan dapat disertai dengan peningkatan tekanan intrakranial. Salah satu tatalaksana hidrosefalus tersering adalah VP Shunt, yang juga memiliki risiko komplikasi. Indonesia telah dapat membuat sendiri sistem pompa untuk operasi VP Shunt dengan nama INA-shunt. Beberapa penelitian telah meneliti angka komplikasi VP Shunt pada pasien anak, namun belum ada yang meneliti angka komplikasi dengan penggunaan sistem pompa INA-shunt. Tujuan : Mengetahui komplikasi yang terjadi pada pasien anak dengan hidrosefalus dan variasinya yang telah dilakukan operasi VP Shunt dengan pompa INA Shunt beserta faktor yang mempengaruhinya Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif. Penelitian bersifat multicenter, dengan mengambil data sekunder dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, RSAB Harapan Kita, dan RSUP Sardjito. Pada periode Januari 2018-Desember 2019, terdapat 31 subjek yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan penilaian klinis dan radiologis pascaoperasi dalam kurun waktu 1 tahun untuk mengevaluasi adanya komplikasi pada subjek. Hasil : Dari 31 subjek, terdapat komplikasi pada 5 subjek (16%). Komplikasi itu berupa malfungsi shunt proksimal (10%, n=3), shunt exposed (3%, n=1), dan shunt terinfeksi (3%, n=1). Seluruh komplikasi terjadi pada pasien dengan usia < 3 bulan saat dilakukan VP shunt dan 80% komplikasi terjadi < 6 bulan pascaoperasi. Tidak terdapat komplikasi berupa perdarahan subdural. Tidak terdapat hubungan bermakna antara karakteristik subjek dan angka kejadian komplikasi pascaoperasi VP shunt dengan menggunakan pompa INA shunt. Kesimpulan : Angka komplikasi operasi VP Shunt menggunakan sistem pompa INA Shunt adalah minimal. Sistem pompa INA Shunt dapat digunakan untuk operasi VP Shunt pada pasien anak dengan hidrosefalus dan variasinya.
......Background: Hydrocephalus is a condition of excessive accumulation of cerebrospinal fluid (CSF) caused by an imbalance between the production and absorption of CSF, resulting in ventriculomegaly and can be accompanied by an increase in intracranial pressure. One of the most common treatments for hydrocephalus is VP Shunt, which also carries a risk of complications. Indonesia has been able to make its own pump system for VP Shunt operation under the name INA-shunt. Several studies have investigated the complication rate of VP shunt in pediatric patients, but none has investigated the complication rate with the use of the INA-shunt pump system. Objective: To determine the complications that occur in pediatric patients with hydrocephalus and its variations who have had VP Shunt surgery with an INA Shunt pump and the factors that influence it. Methods: This research is descriptive retrospective. The research is multicenter, taking secondary data from Cipto Mangunkusumo General Hospital, Harapan Kita Hospital, and Sardjito Hospital. In the period January 2018 – December 2019, there were 31 subjects that met the inclusion and exclusion criteria. Postoperative clinical and radiological assessments were performed within 1 year to evaluate the presence of complications in the subjects.
Results: From 31 subjects, there were complications in 5 subjects (16%). The complications were proximal shunt malfunction (10%, n=3), exposed shunt (3%, n=1), and infected shunt (3%, n=1). All complications occurred in patients < 3 months of age at the time of VP shunt and 80% of complications occurred < 6 months postoperatively. There were no complications such as subdural hemorrhage. There is no significant relationship between the characteristics of the subject and the incidence of postoperative VP shunt complications using an INA shunt pump. Conclusion: The complication rate of VP Shunt operation using the INA Shunt pump system is minimal. The INA Shunt pump system can be used for VP Shunt surgery in pediatric patients with hydrocephalus and its variations."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library