Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raja Andriany
"ABSTRAK
Nama : Raja AndrianyProgram Studi : Profesi ApotekerJudul : Praktik Kerja Profesi di Apotek Atrika Periode Bulan Januari Tahun 2017 Praktek Profesi Apoteker di Apotek Atrika bertujuan untuk memahami tugas pokok, fungsi, dan peran Apoteker Penanggung Jawab Apotek APA di apotek dan untuk memberikan kesempatan bagi calon apoteker untuk beradaptasi langsung dengan lingkungan kerja yang sebenarnya di Apotek dan memahami manajemen dan sistem administrasi di Apotek Atrika. Tugas khusus dalam PKPA ini berjudul Rancangan Klinik Pratama Kerjasama BPJS Kesehatan yang Melayani Program Rujuk Balik di Yogyakarta. Kata kunci : Praktik Kerja Profesi, Apotek Atrika, ApotekerTugas umum : x 40 halaman : 6 gambar; 1 tabel; 10 lampiranTugas khusus : v 19 halaman : 3 gambar; 9 tabel; 2 lampiranDaftar acuan tugas umum : 12 1997-2017 Daftar acuan tugas khusus : 8 2011-2015

ABSTRACT
Name Raja AndrianyProgram Study Apothecary ProfessionTitle Internship in Apotek Atrika on January 2017Practice Profession of Pharmacists at Apotek Atrika aims to understand the main duties, functions, and role of pharmacists pharmacy manager APA in pharmacies and to provide an opportunity for prospective pharmacists to adapt directly to the actual working environment in Pharmacy and understand the management and administration systems in Apotek Atrika. Given special assignment titled Design of Klinik Pratama that cooperate with BPJS Kesehatan and also have Rujuk Balik Program in Yogyakarta.Keywords Practice Profession of Pharmacist, Apotek Atrika, PharmacistGeneral assignment x 40 pages 6 figures 1 table 10 appendicesSpecific assignment v 19 pages 3 figures 9 tables 2 appendicesBibliography of General Assignment 12 1997 2017 Bibliography of Spesific Assignment 8 2011 2015 "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Andriany
"Industri farmasi dalam melakukan seluruh aktivitas pembuatan obat atau bahan obat wajib menerapkan pedoman terbaru Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . CPOB juga menyatakan bahwa apoteker merupakan personil kunci di industri farmasi yakni sebagai kepala bagian produksi, kepala bagian pengawasan mutu, dan kepala pengawasan mutu. PT Konimex Pharmaceutical Laboratories, salah satu industri farmasi di Indonesia yang telah menerapkan CPOB, memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk dapat melaksanakan praktik kerja profesi apoteker. Praktik kerja profesi apoteker bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis dalam menerapkan CPOB di industri farmasi, sehingga membantu calon apoteker dalam berpraktik di dunia industri farmasi pada masa mendatang.

In conducting all of drug manufacturing activities, pharmaceutical industries are required to apply the latest guideline of Good Manufacturing Practice GMP . GMP states that pharmacists are the key pesonnel in pharmaceutical industry as head of production, head of quality control, and head of quality assurance. PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories, which is one of pharmaceutical industries in Indonesia that have implemented GMP, provide the opportunity for pharmacist student to have internship as pharmacist. Internship as pharmacist intended that pharmacist student can increase knowledge, skills, and experience in applying GMP in pharmaceutical industry, therefore help pharmacist student to have practical experience in pharmaceutical industry for the future.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Andriany
"ABSTRAK
Nama : Raja AndrianyNPM : 1206257714Program Studi : ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Periode Bulan Februari Tahun 2017 Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat bertujuan untuk memahami tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat, juga untuk memahami tugas pokok dan fungsi Seksi Sumber Daya Kesehatan SDK yang meliputi Program Farmasi, Makanan dan Minuman, Standarisasi Mutu Kesehatan, dan Tenaga Kesehatan. Tugas khusus dalam PKPA ini berjudul Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian di Apotek V Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Kata Kunci : Jakarta Barat; PKPA; Program Farmasi, Makanan dan Minuman; Suku Dinas KesehatanTugas umum : viii 43 halaman; 1 tabel; 3 lampiranTugas khusus : ii 12 halamanDaftar acuan tugas umum : 11 2004-2016 Daftar acuan tugas khusus : 4 2009-2016

ABSTRACT
Name Raja AndrianyNPM 1206257714Program Study ApothecaryTitle Profession Internship Program at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat in February 2017 Pharmacist Profession Internship Program PKPA at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat aims to understand the duties and functions of parts of West Jakarta Health Office and also to understand the duties and functions of the parts of health personnel, parts of standardization and parts of quality health pharmacy, food and beverage included in the resources in the health section SDK . Given special assignment titled Monitoring and Controlling at Pharmacy V Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Keywords department of health pharmaceutical, food and beverage program pharmacist profession internship West JakartaGeneral assignment viii 43 pages 1 tables 3 appendicesSpecific assignment ii 12 pagesBibliography of General Assignment 11 2004 2016 Bibliography of Spesific Assignment 4 2009 2016 "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Andriany
"Laboratorium dikenal sebagai tempat kerja yang memiliki potensi bahaya tinggi. Penelitian telah menunjukkan tingginya prevalensi insiden yang terjadi di laboratorium. Dampak dari insiden tersebut berpotensi merugikan pekerja dan integritas operasional laboratorium sehingga menimbulkan gangguan kesehatan pekerja dan tercorengnya reputasi laboratorium. Faktor penyebab terjadinya insiden di laboratorium dapat berbeda-beda tergantung dari karakteristik dan jenis bahaya masing-masing laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan insiden pada pekerja Laboratorium BC. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Sebanyak 55 pekerja Laboratorium BC berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pekerja yang mengalami insiden sebesar 58.2%. Selanjutnya disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan K3 (p=0.021), pelatihan K3 (p=0.030), kelelahan kerja (p=0.048), stres kerja (p=0.031), suhu (p=0.045), dan kelembaban (p=0.047) dengan insiden pada pekerja Laboratorium BC tahun 2024. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka perlu adanya pengendalian faktor risiko di Laboratorium BC untuk mengurangi terjadinya insiden.

Laboratories are known as workplaces with high potential hazards. Studies have shown a high prevalence of accidents occurring in laboratories. The impact of these accidents can potentially harm workers and the operational integrity of the laboratory. The causes of accidents in laboratories can vary depending on the characteristics and types of hazards present in each laboratory. This study aims to analyze factors related to incidents among BC Laboratory workers. This research employs a quantitative approach using a cross-sectional study design. A total of 55 BC Laboratory workers participated in this study. The research results showed that the percentage of workers who experienced incidents was 58.2%. Furthermore, a significant association was found between accident occurrence and the level of occupational health and safety knowledge (p = 0.021), occupational health and safety training (p = 0.030), work fatigue (p = 0.048), work stress (p = 0.031), temperature (p = 0.045), and humidity (p = 0.047). Based on the results obtained, it is necessary to control the risk factors in BC Laboratory to minimize the occurrence of workplace accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Andriany
"Nefropati diabetika dapat dideteksi melalui nilai UACR. Di sisi lain, 8-iso-Prostaglandin F2α sedang diteliti perannya sebagai penanda awal disfungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar 8-iso-Prostaglandin F2α, UACR serta hubungan 8-iso-Prostaglandin F2α dan UACR pada 72 orang pasien diabetes melitus tipe 2 (usia 33-75 tahun) di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Sampel penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok biguanid (n = 36) dan kelompok biguanid-sulfonilurea (n = 36). Kadar 8-iso-Prostaglandin F2α urin diukur menggunakan ELISA dan albumin urin diukur menggunakan kit BCG Albumin. Hasil uji beda rata-rata menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar 8-iso- Prostaglandin F2α (p = 0,083) dan UACR (p = 0,509) pada kedua kelompok sampel.
Hasil uji beda rata-rata pada kelompok sampel dengan albuminuria (n = 33) juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar 8-iso-Prostaglandin F2α (p = 0,532) dan UACR (p = 0,067). Hubungan antara kadar 8-iso-Prostaglandin F2α dengan UACR pada seluruh sampel (r = 0,120; p = 0,315), sedangkan antara 8-iso-Prostaglandin F2α dengan UACR pada kelompok albuminuria (r = 0,534; p = 0,001). Jadi, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar 8-iso-Prostaglandin F2α dengan UACR pada seluruh sampel, tetapi terdapat hubungan yang cukup kuat dan signifikan antara kadar 8-iso-Prostaglandin F2α dengan UACR pada sampel dengan albuminuria.

Diabetic nephropathy can be detected by UACR value. Meanwhile, 8-iso- Prostaglandin F2α is being studied for its role as early marker for renal dysfunction. This study were to analize 8-iso-Prostaglandin F2α, UACR, and the correlation between 8-iso-Prostaglandin F2α and UACR on 72 type 2 diabetes mellitus patient (from ages: 33-75 years) at Pasar Minggu Community Health Center. Samples were divided into two groups, which was biguanid group (n = 36) and biguanidsulfonylurea group (n = 36). Urinary 8-iso-Prostaglandin F2α was measured by ELISA and urinary albumin by BCG Albumin kit.
The results of mean different test showed there were no difference for 8-iso-Prostaglandin F2α (p=0,083) and UACR (p=0,509) in two group samples. The results of mean different test showed there were also no difference for 8-iso-Prostaglandin F2α (p=0,532) and UACR (p=0,067) in group samples with albuminuria (n=33). The correlation between 8-iso-Prostaglandin F2α and UACR on total samples (r = 0,120; p = 0,315), meanwhile the correlation between 8-iso-Prostaglandin F2α with UACR on samples with albuminuria (r = 0,534; p = 0,001). So, there was no significant correlation between 8-iso-Prostaglandin F2α and UACR on total samples, meanwhile there was strong enough and significant correlation between 8-iso-Prostaglandin F2α and UACR on samples with albuminuria.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library