Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Randhi Atiqi
Abstrak :
Pertumbuhan ekonomi dan bonus demografi mendorong tingginya laju urbanisasi di Indonesia. Namun, penerimaan pajak bumi dan bangunan di wilayah perkotaan masih rendah dibandingkan negara-negara G20. Rendahnya kinerja sektor pajak bumi dan bangunan di wilayah perkotaan salah satunya disebabkan oleh terbatasnya kapasitas Pemerintah Daerah dalam menetapkan nilai bangunan yang menjadi dasar perhitungan pajak. Penetapan nilai bangunan yang masih menggunakan metode pengukuran langsung di lapangan tidak dapat mengimbangi perkem-bangan kota sehingga basis data pajak tidak dapat menggambarkan realitas wilayah urban dan penerimaan pajak menjadi rendah. Sehubungan dengan itu, teknologi pemetaan dengan LiDAR dapat dijadikan salah satu terobosan untuk meningkatkan kinerja pajak Pemerintah Daerah karena dapat mengestimasi harga suatu bangunan secara cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menge-tahui bagaimana perbedaan harga bangunan berdsarkan basis data paka dengan hasil pemetaan dan di mana perbedaan tersebut terjadi. Berdasarkan pemetaan LiDAR, di wilayah perumahan kerapatan tinggi, luas bangunan saat ini secara rata-rata 1,66 kali lebih luas daripada luas bangunan yang terdaftar dalam basis data pajak Pemerintah Kota Depok. Sementara, luas bangunan di wilayah perumahan kerapatan sedang dan wilayah perdagangan dan jasa mas-ing-masing 1,35 dan 1,08 kali lebih luas. Dengan melakukan appraisal menggunakan model 3D LiDAR berdasarkan biaya membangun suatu bangunan per meter persegi, harga bangunan di wilayah penelitian diketahui jauh lebih tinggi daripada harga bangunan dalam basis data pajak Pemerintah Kota Depok. Harga bangunan di wilayah permukiman kerapatan tinggi 9 kali lebih tinggi, perumahan kerapatan sedang 6 kali lebih tinggi, sedangkan di wilayah perdagangan dan jasa 3 kali lebih tinggi. ......Economic growth and its demographic benefits have enhanced the high rate of urbanization in Indonesia, although property tax revenues are still low compared to G20 countries. This low performance is partly due to the limited capacity of local governments, regarding the determination of building values for tax calculations. To improve local government tax performance, LIDAR mapping is capable of being used for quickly estimating the price of a building. Therefore, this study aimed to determine the patterns by which the spatial differences in building price values influence the tax databases and LiDAR mapping results. Based on this mapping process, the present building site size in high-density housing areas was on average 1.66-times larger than those in the Depok City Government tax database. Meanwhile, the sites in medium-density housing and trade/service areas were 1.35- and 1.08-times wider, respectively. Using a LiDAR 3D model, the observed level of construction was much higher in the highly-urbanized area compared to the price in the Depok City Government tax database. This was based on the construction cost of a building per square meter. Regarding these results, the building prices in high- and medium-density areas, as well as the trade/service area, were nine, six, and three-times higher, respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randhi Atiqi
Abstrak :
Pemodelan merupakan metode yang banyak digunakan untuk mendapatkan manajemen daerah aliran sungai (DAS) yang baik karena memungkinkan untuk dilakukan peramalan terhadap dampak-dampak yang mungkin akan terjadi. Model SWAT secara ekstensif telah digunakan di Amerika Serikat dan dunia internasional untuk mempelajari debit sungai, hasil sedimen, dan muatan nutrien. Penelitian ini dilakukan pada Kali Gede, Ci Putat, Kali Caringin, dan Kali Angsana yang tersebar di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan Kota Depok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil simulasi model SWAT terhadap persebaran konsentrasi nitrat dalam air sungai sehubungan dengan penggunaan tanah dan membuat simulasi persebaran konsentrasi nitrat dengan skenario wilayah permukiman mengalami perluasan sebesar 1,2% per tahun. Hasil simulasi model dikalibrasi dengan data konsentrasi nitrat hasil pengukuran langsung yang dilaksanakan pada bulan April 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model SWAT dapat menghasilkan simulasi yang baik pada wilayah dengan topografi dan jenis tanah yang homogen, dan jenis penggunaan tanah yang berbeda. Selain itu, meluasnya wilayah permukiman akan meningkatkan konsentrasi nitrat dalam air sungai di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan. ...... Modelling approaches is widely used to get best management in watershed because it’s possibility to do forecasting of impacts could be happened in feature. SWAT model has been used extensively in USA and world to study run off, sediment yield, and nutrient load. This research is take place at Kali Gede, Ci Putat, Kali Caringin, and Kali Angsana located in Kecamatan Bojongsari and Sawangan, Depok. The objectives of this research are knowing how SWAT model performance to simulates nitrate concentration in river related with distinguish landuse and to make simulation nitrate concentration base on scenario residential area become larger 1,2% per year. Model is calibrated using observe nitrate concentration data which was taken from river in April 2013. This research tells us that SWAT model can make good simulation in watershed with homogeneous topography, soil, and distinguish landuse. This research also tells us that hugging of residential area will cause increasing nitrate concentration in these rivers.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library