Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Ayu Kusumaningtyas
"Pengelolaan sampah yang tidak terintegrasi dan krisis energi listrik menjadi permasalahan yang dihadapi oleh Kota Tangerang Selatan baik saat ini maupun di masa yang akan datang, sehingga alternatif waste to energy merupakan salah satu alternatif yang perlu dikembangkan sebagai salah satu solusi. Salah satu bentuk waste to energy yang dikembangkan yaitu Refuse Derived Fuel (RDF). Penelitian ini dikhususkan untuk mengevaluasi dan menganalisis potensi RDF di Kota Tangerang Selatan dalam jangka waktu 20 tahun ke depan. Analisis potensi RDF dilakukan dalam beberapa skenario sistem pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di Kota Tangerang Selatan.
Skenario sistem pengelolaan sampah dibedakan berdasarkan tingkat pengumpulan dan reduksi sampah yang dilakukan. Potensi terbesar dihasilkan oleh skenario 1 dengan tingkat pengumpulan sebesar 90% dengan menggunakan seluruh material residu sampah sebagai bahan baku RDF, yaitu sebesar 5,77 x 106 MJ/hari atau mampu memenuhi 0,89% kebutuhan listrik di Area Distribusi Tangerang pada tahun 2031. Produksi RDF pada skenario 1 juga mampu mengurangi kebutuhan lahan TPA hingga 76,8%. Beberapa rekomendasi untuk penerapan produksi RDF dalam sistem pengelolaan sampah juga dibahas dalam penelitian ini.
......Unintegrated solid waste management and energy crisis are currently two vital issues faced by Tangerang Selatan City both now and in the future. Because of the reasons, waste to energy is one of alternative solution that could be implemented to solve those problems. Refuse Derived Fuel is one of waste to energy concept that should be developed. The purposes of this study are to evaluate and analys the production and energy potential of RDF in Tangerang Selatan City until 20 years later.
Potential of RDF performs in several scenarios of waste management system that can be implemented in the Tangerang Selatan City which are depend on collection and reduction rate. The biggest potential produces from scenario 1 with using all of reject material as raw of RDF’s material which is about 5,77x 106 MJ/hari and could account for approximately 0,89% of the total electricity amount in Tangerang Distribution at 2031. RDF production in scenario 1 also reduce landfill area for approximately 76,8%. Few potential suggestions were also discussed for implementing Refuse Derived Fuel in solid waste management system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Kusumaningtyas
"Penelitian ini membahas tentang timbulan dan komposisi sampah pada Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Ciputat sebagai daerah pemukiman padat penduduk di Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan yaitu SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa alternatif pengelolaan sampah skala kawasan yang dapat diterapkan di Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Ciputat untuk mereduksi beban timbulan yang akan dibuang ke TPA.
Timbulan sampah yang dihasilkan di Kecamatan Pamulang pada tahun 2011 mencapai 1248,95 m3/hari atau 161,7 ton/hari. Proyeksi timbulan sampah Kecamatan Pamulang pada tahun 2031 mencapai 1610,72 m3/hari atau 208,53 ton/hari, sedangkan timbulan sampah pada Kecamatan Ciputat pada tahun 2011 mencapai 964,66 m3/hari atau 128,65 ton/hari. Proyeksi timbulan sampah Kecamatan Ciputat pada tahun 2031 mencapai 1351,42 m3/hari atau 180,24 ton/hari.
Komposisi sampah total pada Kecamatan Pamulang terdiri dari 71,99% sampah organik dan 28,01% sampah anorganik, sebesar 15,74% merupakan sampah yang dapat didaur ulang, sedangkan komposisi sampah total pada Kecamatan Ciputat terdiri dari 68,62% sampah organik dan 31,83% sampah anorganik, sebesar 13,91% merupakan sampah yang dapat didaur ulang.
......This study discusses about waste generation and waste composition in District Pamulang and District Ciputat as a residential areas in Tangerang Selatan City. The measurement method of waste generation and composition refers to SNI 19-3964-1994. The result of this study is use to design waste management options in District Pamulang and District Ciputat to reduce the amount of waste generation that will be dump in landfill.
The amount of waste generation in District Pamulang at 2011 currently for about 1248,95 m3/day or 161,7 ton/day , projection of waste generation in District Pamulang at 2031 increase until 1610,72 m3/day or 208,53 ton/day, whereas the amount of waste generation in District Ciputat at 2011 currently for about 964,66 m3/day or 128,65 ton/day, projection of waste generation in District Ciputat at 2031 increase until 1351,42 m3/hari or 180,24 ton/day.
The composition of municipal solid waste in District Pamulang consists of 71,99% organic and 28,01% anorganic, include 15,74% from anorganic fraction as a recyclable material. The composition of municipal solid waste in District Ciputat consists of 68,62% organic and 31,38% anorganic, include 13,91% from anorganic fraction as a recyclable material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library