Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Indra Sari
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun di Indonesia tahun 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara karakteristik remaja, asupan zat gizi kebiasaan konsumsi sayur dan buah, aktifitas fisik olahraga, perilaku merokok, dan status gizi orang tua dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun. Status gizi remaja di ukur berdasarkan berdasrkan indeks antropometri yang disesuaikan dengan umur menurut baku standar CDC-NCHS (2000) dalam bentuk persentil.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2007 yang analisisnya dilakukan selama Oktober 2011Januari 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang mewakili 33 provinsi di Indonesia, sedangkan sampelnya adalah anggota rumah tangga yang berumur 12-15 tahun yang berjumlah 53.837.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9,2% remaja mengalami gizi lebih dan 90,8% gizi tidak lebih. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, asupan protein, perilaku merokok, aktivitas olahraga, status gizi orang tua (ayah dan ibu) dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun. Namun tidak mendapatkan hubungan yang bermakna antara asupan energi, kebiasaan konsumsi buah dan sayur dengan status gizi remaja usia 12-15 tahun.
Penulis menyarankan bagi pihak instansi kesehatan untuk bekerjasama dengan instansi pendidikan dalam memberikan informasi tentang gizi seimbang dan perilaku beresiko pada remaja, bagi instansi pendidikan menambahkan kurikulum khusus tentang pola hidup dengan gizi seimbang dan pemantauan berat badan dan tinggi badan disekolah, bagi orang tua meningkatkan pengetahuan, mengupayakan anak mendapatkan pendidikan, mempraktekkan pola hidup dengan gizi seimbang, memantau berat badan anak, dan bagi remaja lebih terbuka terhadap informasi, mempraktekkan pola hidup dengan gizi seimbang antara lain dengan makan dengan variasi makanan, tidak merokok, melakukan aktivitas fisik dan memantau berta badannya.

This thesis discusses about factors related to adolescent nutritional status age 1215 years in Indonesia 2007. Objective of this study is to find out correlation between adolescent characteristic, nutritional intake of fruit and vegetable consumption, exercise activity, smoking behavior, parent nutritional status and adolescent one age 12-15 years. Measurement of it based on anthropometry index adjusted to standard of CDC-NCHS (2000) in percentile.
Study design using cross-sectional by secondary data of Riskesdas 2007 analyzed during October 2011 to January 2012. Population are all of household representing 33 provinces in Indonesia, and samples are household members age 12-15 years amounts 53.837. Study result shows that 9.2% of adolescent experiences more nutritional and 90.8% for poor one.
The result of statistical test shows that there are correlation between gender, education, protein intake, smoking behavior, exercise activity, parent nutritional status (father and mother) and adolescent nutritional status age 12-15.
The author recommends for the health agencies to cooperate with educational institutions in providing information on balanced nutrition and risk behavior in adolescents, for educational institutions to add a special curriculum on lifestyle with balanced nutrition and monitoring of weight and height at school, for parents enhance the knowledge, seeking children get an education, practice lifestyle with balanced nutrition, monitoring the child's weight, and for adolescents are more open to information, practice lifestyle with balanced nutrition, among others, by eating a varied diet, not smoking, physical activity and asked to monitor his body.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Indra Sari
"Program Kader JKN-KIS dibentuk untuk meningkatkan pertumbuhan jumlahkepesertaan dan meningkatkan kolektabilitas iuran BPJS Kesehatan pada segmenpeserta informal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi program KaderJKN-KIS di Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dilakukanselama bulan Mei 2018 dengan tehnik wawancara mendalam, observasi dan telaahdokumen menggunakan teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Ujivaliditas melalui trianggulasi sumber dan metode. Hasil Penelitian didapatkan bahwaimplementasi program Kader JKN-KIS di Kota Bekasi secara umum belum berjalandengan optimal. Sudah ada standar dan sasaran yang ditentukan untuk melihat kinerja,namun pencapaiannya belum maksimal dan target dari fungsi kader belum lengkap.Sistem pencatatan, sistem tehnologi aplikasi, dan desiminasi informasi masihmengalami kendala. Konsistensi, kejelasan dalam komunikasi dan pelaksanaanpedoman belum berjalan maksimal. Hubungan dengan kelurahan belum terjalin denganbaik, SDM Kader JKN-KIS maupun Kantor Cabang masih terbatas. Sikap pelaksanakurang mendukung serta kondisi lingkungan ekonomi, sosial dan politik belumsepenuhnya mendukung implementasi program Kader JKN-KIS. Kesimpulan:implementasi Program Kader JKN-KIS di Kota Bekasi masih memiliki kendala.Perlunya perbaikan dari standar dan sasaran, sistem informasi, komunikasi, SDM,sosialisasi, hubungan kerjasama untuk keberhasilan implementasi program kader JKNKIS.

The JKN KIS Cadre Program was established to increase membership growth andincrease the collation of BPJS Health contribution to informal segment participants. Thepurpose of this research is to analyze the implementation of JKN KIS Cadre program inBekasi City. This research uses a qualitative method, conducted during May 2018 within depth interview technique, observation and document review using Van Meter andVan Horn policy implementation theory. Test validity through a source and methodtriangulation. The result of the research shows that the implementation of JKN KISCadre program in Bekasi City has not run optimally yet. There are already standardsand targets are determined to see the performance, but its achievement is not maximizedand the target of the function of the cadre is not yet complete. Recording systems,application technology systems, and information dissemination are still constrained.Consistency, clarity in communications and implementation of guidelines has not beenmaximized. Relationship with the village has not been established well, Kader JKN KISHuman Resources and Branch Offices are still limited. The attitude of the implementersis not supportive and the economic, social and political environment has not fullysupported the implementation of the KKD KIS Cadre program. Conclusion Theimplementation of JKN KIS Cadre Program in Bekasi City still has obstacles. The needfor improvement of standards and targets, information systems, communication, humanresources, socialization, cooperation relationship for successful implementation of JKNKIScadre program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library