Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Yuniati
"ABSTRAK
Eucalyptus urophyl la S.T. Blake dikenal dengan nama
Ampupu, diprioritaskan perlanamannya dalam program HTI karena
sifatnya yang baik untuk kayu industri. Simbiosis antara
akar tanaman dengan jamur ektomikoriza dapat meningkatkan
daya tahan hidup bibit di lapangan.
Pemberian tablet spora ektoinikoriza dengan kadar 0,2 -
1,0 g dalam media tuinbuh bibit mempengaruhi pertumbuhan dan
mutu bibit E. urophylla. Parameter pertumbuhan yang diukur
seteiah 3 bulan periakuan adalah: tinggi tanaman, diameter
batang, berat basah dan berat kering tajuk, akar, dan
tanaman secara keseluruhan. Sedangkan untuk mengetahui mutu
bibit digunakan perhitungan Indeks Mutu Bibit (1MB).
Dari hasil penelitian terlihat pertumbuhan bibit yang
terbaik diperoleh pada perlakuan dengan kadar 0,6 g ektomikoriza
yaitu 74,5 g berat basah total tanaman dengan
berat kering 25,3 g. 1MB tertinggi dihasilkan dari perlakuan
dengan kadar ektomikoriza 0,6 g yaitu 1,24.
Uji perbandingan berganda pada 0,05 menunjukkan
bahwa parameter pertumbuhan kelompok kontrol berbeda nyata
dengan parameter pertumbuhan pada semua kadar perlakuan.
Sedangkan antar periakuan terdapat beda nyata antara
pasangan perlakuan dengan kadar 0,2 g dengan 0,6 g; dan
pasangan 0,6 g dengan 1,0 g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Yuniati
"Salinitas adalah satu dari berbagai masalah pertanian yang cukup serius yang mengakibatkan berkurangnya hasil dan produktivitas pertanian. Salah satu strategi untuk menghadapi tanah salin adalah memilih kultivar tanaman pertanian yang toleran terhadap kadar garam yang tinggi. Telah dilakukan penelitian untuk menilai persentase perkecambahan dan ketahanan sepuluh galur dan varietas tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) terhadap cekaman garam. Perlakuan salinitas dilakukan dengan penambahan NaCl 70, 80, 90, dan 100 mM pada media basal. Berdasarkan beberapa kriteria berupa pengamatan secara visual, persentase perkecambahan, rasio berat basah/berat kering dan persentase kematian tunas apikal dapat disimpulkan galur yang toleran garam adalah Wilis, Malabar dan Sindoro, galur sensitif adalah Lumut, Yellow Biloxy, Si Cinang dan Sriyono, sedangkan yang sedang adalah Genjah Jepang, Lokan, dan Tidar.

Screening of Soybean Cultivars Glycine max (L.) Merrill under Sodium Chloride Stress Condition. Salinity is one of the most serious and widespread agricultural problems resulting in losses of yield. Generally, as land is more intensively cultivated, the salinity problem becomes more severe. A high concentration of NaCl greatly reduces growth of both the shoot and the root. One strategy available to cope with saline soil is to choose salt-tolerance crops or to select salt-tolerance cultivars within a crop. Experiments were conducted to asses the performance of ten cultivars soybean (Glycine max [L.] Merrill) to salt stress at germination and seedling stages. Salinity treatments were begun by adding 70, 80, 90, and 100 mM NaCl to the basal nutrient solution. According to germination percentage, fresh weight/dry weight ratios, and the percentage of dead apical buds we suggest that Wilis, Malabar and Sindoro were tolerant lines, Genjah Jepang, Lokan, and Tidar were moderate and the sensitive lines were Lumut, Yellow Biloxy, Si Cinang and Sriyono."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Yuniati
"ABSTRACT
Actin is a major component of the plant cytoskeleton, so all cells contain this protein. Actin is expressed constitutively and is involved in basic housekeeping functions required for cell maintenance. Because of this, it has been frequently used as an internal control to normalize changes in gene expressions analysis. Actually, the information of nucleotide
sequence of actin gene of Jatropha curcas L. population IP-2P from Indonesia is not available yet. The objective of this research was to isolate, clone and characterize cDNA of actin genes of J. curcas IP-2P. Three partial actin gene sequences had been successfully isolated by PCR using total cDNA as template, and actin primer designed from conserved region of
Arabidopsis thaliana. Nucleotide sequence analysis showed that the length of JcACT fragment is 610, 534, and 701 bp encoding 203, 177, and 234 amino acids respectively. Local alignment analysis based on mRNA sequences shows that JcACT fragment shares 98% similarity with actin mRNA of Hevea brasiliensis and 99% with actin mRNA of Ricinus communis. Based on deduced amino acid sequence, JcACT is 100% identical to acting from Prunus salicina, Gossypium hirsutum, and Betula luminifera. Even though these clones of cDNA are not completed yet, they can be used as reference in J. curcas L. gene expression analysis."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Institut Pertanian Bogor. Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati & Bioteknologi;Institut Pertanian Bogor. Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati & Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati & Bioteknologi], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library