Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Raya Maliska Azmi
"Perubahan yang terjadi pada lansia selama proses penuaan memunculkan berbagai permasalahan sehingga lansia sulit melakukan aktivitas kesehariannya. Kesulitan lansia dalam melakukan aktivitas ini membuat lansia bergantung pada orang lain. Tujuan: mengidentifikasi tingkat kemandirian lansia dan mengidentifikasi tingkat kemandirian lansia menurut karakteristiknya. Metode: penelitian ini merupakan studi deskriptif. Responden berjumlah 110 orang dan pengambilan data menggunakan kuesioner Care Dependency Scale. Hasil: karakteristik lansia menunjukkan bahwa 55,5% berjenis kelamin laki-laki, 78,2% berusia 60-74 tahun, 67.3% berpendidikan rendah, 69.1% telah tinggal selama 1-5 tahun, dan 55.5% memiliki masalah kesehatan. Kategori kemandirian lansia menunjukkan 80.9% mandiri, 19.1% dikategorikan tergantung. Sebagian besar lansia yang mandiri berada pada rentang usia 60-74 tahun, berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan yang rendah, telah tinggal selama 1-5 tahun, dan memiliki masalah kesehatan. Saran: pihak panti dan instansi terkait lebih memperhatikan kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya guna meningkatkan kesejahteraan lansia.
Changes that occur in the elderly during the aging process raises various problems so that the elderly have difficulty doing daily activities. The difficulty of the elderly doing daily activities makes them dependent on others. Aim: To identify the elderly independence level and describe the independence level based on the characteristics of the elderly. Method: the research is a descriptive study. The number of respondents is 110 people of the elderly using the Care Dependency Scale questionnaire. Result: the characteristics of the elderly show that 55.5% are male, 78.2% aged 60-74 years old, 67.3% have low education, 69.1% have lived for 1-5 years, and 55.5% have health problems. The category of independence level shows that 80.9% are independent, 19.1% are dependent. Meanwhile, most of the independent elderly are male, aged 60-74 years old, have low education, have lived for 1-5 years, and have health problems. Suggestion: the related institutions pay more attention to the independence of the elderly to fulfill their basic needs to improve elderly welfare."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raya Maliska Azmi
"Ketidakcukupan produksi ASI, nyeri pada putting, dan masalah pada bayi untuk mulai menyusui menjadi alasan yang paling sering pada penghentian menyusui. Klien mengeluh bayinya tidak menyusu dan tidak menghisap terus-menerus, putting sering terlepas dari mulut bayi, putting tampak inverted/datar, dan produksi ASI tidak ada. Intervensi pada masa postpartum berfokus pada membantu ibu dan bayi untuk dapat menyusui dengan sukses, yaitu pijat oksitosin dan latihan teknik Hoffman. Pijat oksitosin dilakukan pada area punggung selama 10-15 menit sebanyak 2 kali sehari menggunakan 5 teknik gerakan pijat. Sementara, latihan teknik Hoffman dilakukan setiap sebelum menyusui selama 5 menit. Tujuan: menganalisis asuhan keperawatan pada klien dengan masalah produksi ASI menggunakan intervensi pijat oksitosin dan latihan teknik Hoffman. Metode: metode penelitian case report pada satu pasien dari Puskesmas Makasar. Hasil: evaluasi dari intervensi adalah peningkatan produksi ASI dan perlekatan bayi pada ibu. Peningkatan produksi ASI diukur pada hari ketiga, kelima, dan ketujuh yaitu 30 mL, 50 mL, dan 80 mL. Perlekatan bayi pada ibu dinilai daro Skala LATCH yang mengalami peningkatan 5 skor, menjadi skor 8. Saran: pelayanan kesehatan diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan pada ibu postpartum dengan masalah produksi ASI dan putting inverted.
Insufficient milk production, sore nipple, and problems for the baby to start breastfeeding are the most common reasons for stopping breastfeeding. The client complained that the baby was not suckling and not sucking continuously, the nipple was often detached from baby’s mouth, the nipple looks inverted/flat, and none of breastmilk production. Intervention in the postpartum period focus on helping mother and baby to be able to breastfeed successfully, namely oxytocin massage and Hoffman technique exercise. Oxytocin massage was done on the back for 10-15 minutes twice a day using 5 massage technique. Meanwhile, Hoffman technique exercise was carried out right before breastfeeding for 5 minutes. Aim: To analyze the nursing care for client with breast milk production problems using oxytocin massage and Hoffman technique exercise. Method: the research is a case report on one patient from Puskesmas Makasar. Result: the evaluation of intervention was an increase in milk production and breastfeeding success. The increases of breastmilk production were measured on third, fifth, and seventh days, which was 30 mL, 50 mL, and 80 mL. The baby’s attachments to mother were assessed on the LATCH scale which has increased by 5 scores to 8. Suggestion: healthcare providers are expected to be able to provide nursing care to postpartum mother with problem breast milk production and inverted nipples."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library