Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reagan, Author
"ABSTRAK
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang diperjualbelikan sewaktu-waktu. Instrumen keuangan yang urnurn diperjualbelikan di BEJ adalah saham biasa. Saham merupakan suatu sertiftkat kepemilikan atas perusahaan yang periode kepemilikannya dalam jangka pendek atau jangka panjang tergantung dari pemegang saham.
Pergerakan harga saham tidak dapat diramal secara pasti karena harga saham selalu berfluktuasi setiap hari bahkan setiap detik. Pergerakan harga saham secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal perusahaan dan faktor internal perusahaan.
Faktor internal perusahaan salah satunya dapat dilihat melalui perubahan laba perusahaan yang mencerminkan kinerja perusahaan. Hal ini menyebabkan nilai perusahaan menjadi ukuran yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan pembelian suatu saham karena tujuan utama setiap investor adalah mendapatkan keuntungan.
Investor dapat melakukan pengukuran kinerja dari suatu perusahaan guna mengetahui nilai perusahaan yang akan berpengaruh pada harga saham di bursa efek. Pengukuran kinerja perusahaan telah banyak dilakukan baik dengan metode tradisional maupun dengan metode yang baru dikembangkan. Beberapa metode tradisional yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE),
Return on Asset (ROA), Price to Earning Ratio (PER), Residual Income (RI) dan lain-lain.
Tahun 1989, Stern Stewart & Co mengembangkan metode baru guna mengukur kinerja perusahaan yang dinarnakan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA).
EVA melakukan pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan keaadaan dalam perusahaan, sedangkan MVA telah mengikut sertakan keadaan di luar perusahaan. Ini tercermin dari komponen perhitungan dari MVA yaitu harga saham. Jika harga saham mengalami kenaikan
maka nilai MVA juga naik. Sebaliknya, jika harga saham turun maka nilai MVA juga ikut turun. Oleh karena itu, MVA dapat digunakan untuk mencerminkan penilaian investor terhadap suatu perusahaan.
Berdasarkan pemyataan tersebut di atas, penulis ingin mengetahui kinerja perusahaan-perusahaan
dan hubungan antara peningkatan atau penurunan kinerja perusahaan dengan peningkatan atau penurunan penilaian investor. Metode perhitungan kinerja yang digunakan penulis adalah metode ROI, EVA dan MV A. Periode waktu penelitian yang dilakukan penulis adalah sejak tahun 2000 sarnpai dengan tahun 2004. Obyek penelitian dibatasi pada perusahaan-perusahaan yang sudah tercatat di BEJ dan termasuk dalam industri perdagangan eceran selama periode penelitian.
Dasar pemilihan industri ini karena pentingnya sektor perdagangan dalam menunjang perekonomian negara, semakin berkembangnya sektor retail di Indonesia sejak tahun 2000 sejalan dengan langkah strategis pengusaha yang melakukan ekspansi usaha dan juga akibat membaiknya kondisi makro ekonomi Indonesia. Perkembangan ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya retail-retail baru baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang berdiri seperti Indomaret, hypermart, giant, clubstore, wallmart dan lain-lain. Selain itu, bisnis ritel memiliki
cash flow yang sangat likuid, dimana transaksi sebagian besar dalam bentuk tunai.
Hasil dari perhitungan yang dilakukan oleh penulis dengan metode ROI, EVA dan MVA adalah berdasarkan metode ROI, perusahaan dengan kinerja ROI tertinggi selama lima tahun periode adalab PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Berdasarkan metode EVA, perusahaan dengan kinerja EVA tertinggi pada tahun 2000 dan tahun 2003 adalah PT. Toko Gunung Agung Tbk. Sedangkan pada tahun 2001 dan tahun 2002 adalah PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Selanjutnya pada tahun 2004 adalab PT. Hero Supermarket Tbk. Berdasarkan metode MY A, perusahaan dengan kinerja MV A tertinggi pada tahun 2000 dan tahun 2001 adalah PT. Alfa Retailindo Tbk. Sedangkan pada tahun 2002 dan tahun 2003 adalah PT. Toko Gunung Agung Tbk. Selanjutnya, pada tahun 2004 adalah PT. Ramayana Lestari Sentosa. Basil perhitungan tersebut kemudian dianalisis secara statistik dan basil yang diperoleb dari analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi antara ROI dengan MVA dan tidak adanya korelasi antara EVA dengan MVA.
Pemeringkatan atas kinerja perusahaan pada penelitian ini, dibarapkan dapat memberikan referensi bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham perusahaan dalam industry perdagangan ritel dan manajemen perusahaan dalam menilai baik buruknya kinerja suatu perusahaan. Namun, pemeringkatan ini bukan merupakan basil mutlak yang menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang tinggi berarti barga saham perusahaan tersebut akan tinggi. Karena investor juga tetap barus mempertimbangkan faktor-faktor eksternal lainnya seperti kebijakan politik, kebijakan fiskal dan pajak, regulasi pemerintah, persaingan, kondisi perekonomian dalam negeri dan luar negeri. Dari sisi perusahaan, untuk mengatasi EVA yang negatif manajemen perusahaan dibarapkan dalam melakukan investasi terutama ekspansi gerai bendaknya mempertimbangkan keuntungan ekonomis yang akan didapat sehingga nantinya akan dapat memberikan penambahan kesejahteraan bagi investor.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monang, Bongguk Reagan
"Penelitian ini melakukan pengamatan dan analisa dinamika fluida pada pelat datar, pipa persegi dan venturi dengan aplikasi gelembung hidrogen. Visualisasi lapisan batas pada pelat datar pada kecepatan fluida (U∞) 21,43 mm/s adalah sebesar 7,2 - 16,58 mm pada jarak 1 - 9 mm dari tepi pelat datar, lebih besar daripada perhitungan secara teoritis yang sebesar 1,64 - 3,17 mm. Perbedaan tebal lapisan batas terjadi akibat pengaruh gaya apung pada gelembung hidrogen. Visualisasi pada pipa persegi pada dua bilangan reynolds yang berbeda (Re = 932 dan Re =2278,5) menghasilkan lapisan batas yang lebih tipis pada bilangan Re yang lebih besar. Dengan bantuan visualisasi gelembung hidrogen dapat dihitung koefisien discharge venturi pada dua kecepatan yang berbeda (14,9 mms-1 dan 6,7 mms-1) koefisien discharge venturi adalah sebesar 0,052 dan 0,027.
......This study observes and analyses the visualization of hydrogen bubbles on a flat plate, a rectangular pipe and a venturi. Visualization of the boundary layer on the flat plate at fluid velocity (U∞) of 21,43 mms-1 shows that the thickness of the boundary layer increase from 7,2 to 16,58 mm at trailing position 1 mm to 9 mm from the end of the plate. Theoretically the thickness should range from 1,64 mm to 3,17 mm at the same position. These differences may have been caused by the buoyancy on hydrogen bubbles. Visualization on the rectangular pipe at 2 different values of Re, i.e 932 and 2278,5 shows that higher Re produces thinner boundary layer. Visualization of hydrogen bubbles can also be used to determine coefficient discharge of the venture at 2 different values input of velocity (16 mms-1 and 6 mms-1), discharge coefficient respectively are 0,05 and 0,03."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42809
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library