Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reni Susanti
"Latihan fisik saat hemodialisis dapat meningkatkan sirkulasi sehingga proses difusi ureum dan kreatinin dari ekstravaskuler terutama di otot menuju ke intavaskuler semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik saat hemodialisis terhadap kadar ureum dan kreatinin, dimana desain penelitian ini menggunakan pre test - post test without control dengan jumlah sampel 31 responden. Pengaruh latihan fisik saat hemodialisis terhadap kadar ureum dan kreatinin diuji dengan paired t-test. Rata - rata kadar ureum sebelum latihan fisik 46,84 mg/dl dengan standar deviasi 14,94. Kadar ureum sesudah latihan fisik sebesar 43,23 mg/dl dengan standar deviasi 15,05. Sedangkan rata - rata kadar kreatinin sebelum latihan 4,4 mg/dl dengan standar deviasi 1,49 dan rata - rata kreatinin sesudah latihan sebesar 4,15 mg/dl. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kadar ureum dan kreatinin sebelum dan sesudah latihan fisik nilai p = 0,000. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian yang berbeda untuk melihat faktor - faktor lain yang mempengaruhi penurunan kadar ureum dan kreatinin setelah diberi latihan fisik.

Exercise during hemodialysis can improves circulation, so the process of diffusion of urea and creatinine from extravascular especially in muscles leading to intavaskuler can be increased. This study aimed to determine the effect of physical exercise during hemodialysis on urea and creatinine levels. The design was pretest - post test without control with 31 respondents. Effect of physical exercise during hemodialysis on urea and creatinine levels the were tested by paired t-test. Mean urea levels before physical exercise was 46.84 mg / dl, with a standard deviation of 14.94. Urea levels after exercise was 43.23 mg / dl with a standard deviation of 15.05. Mean creatinine levels before exercise 4.4 mg / dl with a standard deviation of 1.49 and mean creatinine after exercise of 4.15 mg / dl. Statistical test results showed a significant difference between urea and creatinine levels before and after physical exercise with p value = 0.000. This results could be used as a basis for further research with different research designs looking for other factors affecting the decreased levels of urea and creatinine after being given physical exercise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Susanti
"Karya ilmiah akhir ini disusun untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan praktek residensi keperawatan medikal bedah yang telah dilaksanakan selama dua semester. Kegiatan utama yang telah dilaksanakan diantaranya memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan, praktek keperawatan berbasis pembuktian, dan inovasi keperawatan. Asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan menggunakan konsep teori Self Care Orem.
Masalah keperawatan yang paling sering terjadi pada pasien dengan gangguan perkemihan diantaranya kelebihan volume cairan, intoleran aktifitas, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Untuk mengatasi masalah tersebut telah dilakukan berbagai intervensi keperawatan berdasarkan sistem keperawatan sesuai dengan kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhannya. Penerapan praktek keperawatan berbasis pembuktian dilaksanakan dengan memberikan latihan fisik saat hemodialisis untuk meningkatkan adekuasi hemodialisis. Tujuan latihan fisik ini adalah untuk meningkatkan pengeluaran ureum yang merupakan zat toksik dalam tubuh, sehingga adekuasi dicapai secara optimal.
Hasil menunjukkan adekuasi hemodialisis meningkat sebesar 70,2 %. Inovasi keperawatan dilakukan dengan melaksanakan edukasi manajemen pasien hemodialisi dengan memberikan booklet pada pasien yang menjalani hemodialisis. Hasil program inovasi menunjukkan bahwa pengetahuan pasien meningkatkan. Dapat disimpulkan bahwa teori Self Care yang diterapkan pada pasien dengan gangguan perkemihan mengoptimalkan kemampuan pasien dalam mempertahankan kebutuhannya.
Disarankan agar teori Self Care Orem ini dapat diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan, latihan fisik saat hemodialisis dapat diberikan sebagai terapi keperawatan dalam meningkatkan adekuasi hemodialisis serta melakukan edukasi pada pasien untuk meningkatkan pengetahuannya sehingga kesehatan yang optimal dapat tercapai.

This final scientific work is made to provide an overview of the implementation of medical-surgical nursing practice residency which has been held for two semesters. The main activities have been implemented, including providing nursing care to patients with disorders of the urinary system, evidence-based nursing practice, and nursing innovation. Nursing care in patients with urinary system disorders using theoretical concepts Orem Self Care.
Nursing problems often occur in patients with urinary disorders, such excess fluid volume, activity intolerance, imbalance nutritional less, than body requirements. To overcome these problems have been made based nursing interventions nursing system, in accordance with the patient's ability to meet their needs. Application of evidence-based nursing practice implemented by giving physical exercise to improve the adequacy of current hemodialysis. The purpose of this exercise is to increase spending urea which is a toxic substance in the body, so that the adequacy achieved optimally.
Results indicate adequacy of hemodialysis increased by 70.2%. Nursing Innovation is done by carrying out management education hemodialysis patient by providing a booklet in patients undergoing hemodialysis. The results innovation program showed that the patient knowledge improves. It can be concluded that the theory of Self Care is applied in patients with urinary disorders, optimizing the patient's ability to sustain its needs.
It is suggested that the theory of Orem's Self Care can be applied in providing nursing care to patients with disorders of the urinary system, physical exercise while hemodialysis can be given as therapy to improve the adequacy of hemodialysis nursing and educating patients to improve knowledge so that optimum health can be achieved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library