Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rico Samuel
"Dengan kemudahan teknologi yang ada, orang-orang melakukan modifikasi mesin untuk mendapatkan performa yang lebih baik dari performa standarnya, seperti meningkatkan kompresi mesin, mengganti camshaft racing, mengganti karburator, menaikkan kapasitas silinder dan sebagainya. Modifikasi ini tergantung dari kebutuhan , sehingga banyak variasi yang dapat dilakukan dalam memodifikasi suatu kendaraan. Namun modifikasi ini juga membutuhkan modal, dan bervariasi mulai dengan jumlah yang sedikit sampai yang membutuhkan modal besar. Sistem NOS merupakan salah satu modifikasi di dalam proses pembakaran suatu kendaraan. Namun fluida yang dibutuhkan dan juga sistem instalasi NOS ini membutuhkan biaya yang relatif tidak murah. Oleh karena itu , penelitian terus dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara modifikasi yang lebih baik namun dengan modal relatif lebih murah dan sederhana. Salah satunya adalah dengan mencampur LPG dengan bahan bakar bensin di dalam sistem pemasukan bahan bakar pada mesin 4 tak. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan performa dari mesin dan mengurangi buangan gas beracun. Dalam penelitian sebelumnya, mekanisme pemasukan LPG pada mesin sepeda motor dilakukan dengan membuka katup secara manual. Selain itu data laju aliran massa LPG yang didapat kurang baik dan berpengaruh pada proses pengujian performa mesin dan gas buang sehingga didapat hasil yang kurang optimal. Dalam pengujian lanjutan ini, dilakukan perakitan mekanisme pemasukan LPG ke ruang bakar yang terintegrasi dengan sistem tarikan gas sepeda motor. Mekanisme tersebut memungkinkan pemasukan LPG hanya pada saat putaran tinggi, sehingga pada putaran mesin rendah tidak terjadi campuran bahan bakar yang tidak terlalu gemuk. Selain itu digunakan LPG dengan komposisi propana 10,60 % dan butana 78,16 %. Dari pengujian terbukti hasil dengan penambahan LPG ini dapat menambah daya mesin yang terjadi pada rpm diatas 6000, dengan daya maksimal terjadi pada putaran katup regulator kompor 270 derajat sebesar 5,1 hp pada putaran 6765 rpm. Dan torsi maksimal yang dihasilkan adalah 4,002 ftib pada rpm 6471 pada kondisi bukaan katup yang sama. Ini berarti terjadi peningkatan torsi sebesar 14,04 % dan peningkatan daya sebesar 30,76%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Samuel
"Pertumbuhan ekonomi membutuhkan infrastruktur yang memadai, dan inilah mengapa Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan sumber daya finansial yang besar di bangunan infrastruktur. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif tinggi sekitar 6 persen per tahun , investasi di infratruktur masih jauh dari cukup, yaitu sekitar 3.5 persen dari GDP. Melihat kondisi ini, penelitian ini ditujukan untuk : 1 menjelaskan hubungan antara sektor konstruksi dan sektor lainnya di dalam perekonomian dan 2 menganalisa dampak dari investasi di sektor konstruksi, melalui investasi domestik dan melalui skema Kerja Sama Pemerintah Swasta KPS bagi perekonomian nasional. Secara metodologi, penelitian ini menggunakan tabel Input-Output sektor konstruksi tahun 2010 dan analisa yang dilakukan: deskriptif, linkage, dan multiplier.
Hasil analisa meliputi: 1 sektor konstruksi berkontribusi 15 untuk total ouput ekonomi di Indonesia, 2 diantara sub sektor di dalam sektor konstruksi, bangunan rumah memiliki kontribusi terbesar untuk output, 3 .labor multiplier pengganda pekerja cukup tinggi, dimana apabila ada peningkatan permintaan akhir sektor konstruksi Rp 100 Milyar, akan meningkatkan jumlah pekerja sebanyak 32 pekerja sektor konstruksi, 4 dampak peningkatan investasi di sektor konstruksi dengan skema KPS lebih besar daripada investasi domestik. Investasi KPS akan meningkatkan total output sebesar 1.11 , total pendapatan sebesar 0.92 , total pekerja 0.68 dan total value added 0.93 dimana perubahan persentase ini cukup kecil untuk investasi domestik.

Economic growth requires adequate infrastructure, which is why the Indonesian government has been allocating many resources on building infrastructure. Although Indonesia rsquo s economy grows relatively high around 6 percent annually , the infrastructure investment is still far from sufficient, which is only about 3.5 percent of GDP. Given this situation, this paper seeks to 1 describe the connections between the construction sector and the other sectors in the economy and 2 analyze the impacts of investments in the construction sector ndash by the domestic private actors and through the Public Private Partnership scheme ndash on the country rsquo s economy. Methodologically, the paper uses the input output IO table of the construction sector in 2010 and performs three sets of analyses descriptive, linkage, and multiplier.
Major findings include 1 the construction sector accounts for as much as 15 of the total economic output in Indonesia. 2 Among subsectors within the construction sector, House Building has the largest contribution to the output. 3 The labor multiplier is relatively high, with an increase in the final demand by Rp.100 Billion in the construction sector leading to an increase in the employment by 32 workers in the construction sector. 4 The impact of an increase in the investment in the construction sector is greater for PPP investments than domestic investments. The PPP investments led to increases in the total output by 1.11 , total income by 0.92 , total labor by 0.68 , and total value added by 0.93 , while the percentage changes were much smaller for domestic investments.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library