Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifky Adrianto Firdaus
"Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan analisis tentang pola fakta atas penerimaan dan penyaluran zakat dan infak/sedekah nonkas. Pola fakta ini digunakan sebagai dasar untuk menganalisis perlakuan akuntansi akuntansi yang tepat atas aset tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus pada Ikatan Akuntan Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dengan wawancara dan analisis dokumen. Output dari penelitian ini adalah memberikan usulan atas revisi PSAK 109 yang berlaku saat ini terkait dengan zakat dan infak/sedekah nonkas. Hasil penelitian ini menunjukkan penerimaan zakat dan infak/sedekah nonkas dikategorikan menjadi dua yaitu aset nonkas dan jasa. Aset nonkas diklasifikasikan menjadi dua yaitu ‘aset nonkas yang disalurkan dalam bentuk yang sama’ dan ‘aset nonkas yang disalurkan dalam bentuk berbeda. Jasa yang diterima diklasifikasikan menjadi dua dimana ‘lembaga amil sebagai penerima manfaat’ dan ‘mustahik sebagai penerima manfaat’. Perubahan yang diusulkan yaitu pengukuran untuk penerimaan zakat atau infak yang berbentuk ‘aset nonkas yang disalurkan dalam bentuk yang sama’ dan sedekah jasa menggunakan nilai wajar sedangkan penerimaan zakat atau infak yang berbentuk ‘aset nonkas yang disalurkan dalam bentuk berbeda’ menggunakan nilai realisasi bersih. Aset nonkas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal tidak dicatat dilaporan keuangan melainkan dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan.

The purpose of this study is to provide an analysis of the fact pattern on the receipt and distribution of non-cash zakat and infaq/sadaqah. This pattern of facts is used as the basis for analyzing the appropriate accounting model for these assets. This study uses a descriptive qualitative research method with a case study strategy at the Institute of Indonesia Chartered Accountants. The data used in this study are primary data obtained by interview and document analysis. The output of this research is to provide suggestions for the revision of PSAK 109 related to non-cash zakat and infaq/sadaqah. The results of this study indicate that non-cash zakat and infaq/sadaqah receipts are categorized into two, namely, non-cash assets and services. Non-cash assets are classified into two 'non-cash assets distributed in the same form' and 'non-cash assets distributed in different forms'. The services received are classified into two wherein 'amil institution is the beneficiary' and 'mustahik is the beneficiary'. The proposed changes are related to the measurement of zakat or infaq receipts in the form of 'non-cash assets distributed in the same form' and service sadaqah using fair value, while zakat or infaq receipts in the same form of 'non-cash assets distributed in different forms' use net realizable value. Non-cash assets whose fair value cannot be measured reliably are not recorded in the financial statements but are reported in the notes to the financial statements."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library