Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Neneng Rika Lestari
"Tesis ini menyelidiki montase untuk mengembangkan arsitektur sinematik melalui operasi rekonstruksi spasial yang menyajikan serangkaian pengalaman spasial. Montase adalah bagian dari diskursus yang berkaitan dengan sinematik, film, dan arsitektur. Artikel ini mengeksplorasi pendekatan montase sebagai dasar utama dalam proses desain arsitektur melalui pengalaman spasial. Diskusi ini didasarkan pada gagasan bahwa montase menekankan tiga hal, yaitu sequence, layer of meaning, dan movement. Ketiga aspek ini diamati lebih lanjut melalui preseden yang terdiri dari berbagai preseden sinematik berdasarkan montase dalam arsitektur, yaitu Manhattan Transcripts dan Parc de la Villette dari Bernard Tschumi, Villa Savoye dari Le Corbusier, dan Maison Bordeaux dari Rem Koolhaas. Temuan studi preseden ini menunjukkan pemahaman tentang operasi rekonstruksi ruang, yaitu, pembongkaran (dismantlement), penghilangan (disappearance), dan pemasangan kembali (reassembly). Ketiganya ada sebagai strategi yang akan menjadi bagian dari proses produksi untuk mengembangkan desain arsitektur sinematik berbasis montase, menciptakan rangkaian spasial baru yang memberikan alternatif pengalaman spasial. Eksplorasi montase dan mekanisme desainnya memperluas pengetahuan tentang desain arsitektur berbasis sinematik.
This thesis investigates montage to develop cinematic architecture through operations of spatial reconstruction that present a sequence of spatial experiences. Montage is a part of discourses related to cinematic, film, and architecture. This article explored the montage approach as the primary basis in the architectural design process through spatial experience. The discussion is based on the idea that a form of montage emphasizes three things, i.e., sequence, multiple layers of meaning, and movement. These three aspects were further observed through the montage precedent comprising various cinematic precedents based on montage in architecture, i.e., Manhattan Transcripts and Parc de la Villette from Bernard Tschumi, Villa Savoye from Le Corbusier, and Maison Bordeaux from Rem Koolhaas. The finding of this precedents study suggests an understanding of space reconstruction operations, i.e., dismantlement, disappearance, and reassembly. All of these three exist as strategies that will be part of the production process to develop montage-based cinematic architectural design, creating new spatial sequence that provide alternative spatial experience. Exploration on montages and its design mechanisms expands the knowledge regarding cinematic-based architectural design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rika Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan konsep pengendalian internal dengan kerangka COSO atas pengadaan dan pengelolaan aset tetap dalam upaya peningkatan keandalan laporan keuangan. PT WAN merupakan perusahaan penyedia jasa logistik dengan menyediakan jasa angkutan darat. Dump truck dan alat berat merupakan komponen penting dalam aktivitas bisnis. Beberapa kejadian kekeliruan aset tetap seperti perbedaan pencatatan, ketidaksesuaian status kepemilikan aset, dan dokumentasi yang tidak memadai. Selain itu, aset tetap lainnya juga memiliki permasalahan seperti terdapat aset yang tidak dicatat dan didepresiasi dan ketidaktahuan nilai perolehan aset. Hal tersebut membuat PT WAN harus menginisiasi langkah yang tepat dalam menekan masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data yang diolah diperoleh dari wawancara, melakukan observasi, analisis dokumen internal kemudian dievaluasi berdasarkan prinsip-prinsip COSO 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan dalam pengendalian internal atas pengadaan dan pengelolaan aset tetap perusahaan. Kelemahan tersebut adalah alur pengadaan, pencatatan dan penjualan aset yang tidak teratur, tidak tercatatnya seluruh aset tetap, dan kurangnya pengetahuan tentang proses pengadaan dan pencatatan aset tetap. PT WAN harus membuat dokumen formal terkait SOP aset tetap, memberi label pada perlengkapan dan peralatan perusahaan, melakukan stock opname aset tetap setiap bulan, melakukan manajemen ulang data seluruh aset tetap perusahaan, menambah tenaga akuntansi dan memberikan pelatihan.
This research aims to evaluate the implementation of the concept of internal control within the COSO framework for the procurement and management of fixed assets in an effort to increase the reliability of financial reports. PT WAN is a logistics service provider company by providing land transportation services. Dump trucks and heavy equipment are important components in business activities. Several incidents of errors in fixed assets such as discrepancies in recording and asset ownership status, also inadequate documentation. In addition, other fixed assets also have problems such as unrecorded and depreciated assets and ignorance of the acquisition value of assets. This made PT WAN have to initiate the right steps to suppress the problem. This study uses a case study method with a qualitative approach. The processed data is obtained from interviews, conducts observations, analysis internal documents and then evaluated based on COSO 2013 principles. The results showed that there are still deficiencies in internal control over the procurement and management of the company's fixed assets. These weaknesses are the unorganized flow of procurement, recording and sale of assets, not recording of all fixed assets, and lack of knowledge about the process of procuring and recording fixed assets. PT WAN must establish formal documents related to SOPs of fixed assets, labeling the company's equipment and tools, carrying out stock taking of fixed assets every month, re-managing data on all of the company's fixed assets, adding accounting personnel and providing training."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library