Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rindi Irsan Artomo
"Tablet Cepat Hancur (TCH) adalah sediaan tablet yang didesain untuk segera hancur di rongga mulut tanpa bantuan air maupun dikunyah sehingga dibutuhkan eksipien yang mudah hancur atau larut dengan adanya air. Saat ini, TCH dibuat dengan menggunakan superdisintegran dari bahan-bahan impor. Padahal banyak eksipien yang terdapat di Indonesia yang sangat potensial untuk dikembangkan, salah satunya adalah maltodekstrin DE 10-15.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan maltodekstrin suksinat (MDS) dari maltodekstrin DE 10-15 dan mengetahui karakteristiknya sebagai eksipien penghancur yang digunakan dalam formula TCH. MDS merupakan maltodekstrin DE 10-15 yang termodifikasi melalui proses suksinilasi dengan asam suksinat anhidrida dalam medium berair. MDS kemudian dikarakterisasi dan diformulasi menjadi lima formula TCH dengan verapamil HCl sebagai model obat. TCH yang dibuat melalui metode granulasi kering kemudian dievaluasi.
Hasil karakterisasi menunjukkan MDS memiliki derajat subtitusi sebesar 0,1772, kelarutan sebesar 1:21 bagian dalam akuades, dan mampu mengembang dua kali lebih baik dibandingkan maltodekstrin DE 10-15. Hasil evaluasi TCH menunjukkan bahwa formula 3 yang dibuat dengan menggunakan MDS sebagai eksipien penghancur pada konsentrasi 15% memiliki kriteria yang baik sebagai tablet cepat hancur. Formula 3 memiliki kekerasan 3,71 Kp, keregasan 0,98%, waktu hancur in vitro 71,2 detik, waktu pembasahan 37,2 detik, dan verapamil HCl terdisolusi sebesar 96,91% dalam waktu 10 menit. Hasil ini menunjukkan bahwa MDS sangat potensial untuk digunakan sebagai eksipien penghancur pada TCH.

Fast Disintegration Tablet (FDT) are tablet dosage forms which disintegrate in the patient’s mouth rapidly without water needed or chewed, so FDT’s need an excipient that easily disintegrated or soluble with the presence of water. Nowadays, FDT was made of superdisintegrant from import commodities. Besides there were many excipients in Indonesia that have potential to be developed, one of those was maltodextrin DE 10-15.
The aim of this research was to produce maltodextrin succinate (MDS) from maltodextrin DE 10-15 and find out its characteristics as tablet disintegrant to be applied in FDT’s formulas. MDS are maltodextrin DE 10-15 that has been through modification by succinylation using succinic anhydride in aqueous medium. MDS was characterized and then formulated into five FDT’s formulas using verapamil HCL as drug model. FDT that has been produced by dry granulation method was evaluated.
The results showed that MDS has 0.1772 degree of substitution, solubility was 1:21 portion in aquadest, and capable to swell two times better than maltodextrin DE 10-15. The results from FDT’s evaluation shows that formula 3 that has been produced using MDS as tablet disintegrant at 15% of concentration had the best characteristics as FDT. Formula 3 exhibited 3.71 Kp of hardness, 0.98% of friability, 71.2 seconds of in vitro disintegration time, 37.2 seconds of wetting time, and 96.91% verapamil HCl dissoluted in 10 minutes. This results shows that MDS was very potential to be used as disintegrant in FDT.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindi Irsan Artomo
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara dilatarbelakangi oleh peran apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan, memiliki peran penting di bidang pemerintahan khususnya di bidang Farmasi Makanan dan Minuman di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, yang memerlukan pengetahuan, pemahaman dan aplikasi tentang tata cara perizinan serta pembinaan, pengawasan dan pengendalian dari sarana pelayanan kesehatan tersebut. Praktek kerja ini perlu dilakukan agar mendapat gambaran dan memahami mengenai peran apoteker kelak di instansi pemerintahan, sehingga bila lulus nanti tidak hanya terbatas bekerja pada industri atau instalasi pelayanan kesehatan saja, tetapi juga mampu memanfaatkan kemampuan di bidang pemerintahan. Laporan praktek kerja profesi ini terdiri dari tugas umum dan tugas khusus. Tugas umum berisi penjelasan secara umum dan hasil kerja selama berada di praktek kerja di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara. Tugas khusus merupakan tugas tertentu yang dibuat untuk memahami salah satu materi bidang terkait, dalam hal ini Evaluasi Pengawasan Pembinaan dan Pengendalian Pelayanan Kefarmasian Apotek oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara. Tugas khusus ini bertujuan untuk memahami bentuk dan manfaat pengawasan apotek oleh Suku Dinas Kesehatan Kotamadya Administratif Jakarta Utara.

Apothecary Profession Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi North Jakarta is motivated by the pharmacist's role as one of the health professionals, have an important role in the field of government, especially in the field of Pharmaceutical Food and Beverage at the District Health Office / City, which requires knowledge, understanding and application of the licensing procedures and guidance, supervision and control of the health care facilities. This practice needs to be done in order to get an overview and understanding of the future role of pharmacists in government agencies, so that when you graduate is not only limited to industrial or installation work on health care, but also able to take advantage of capabilities in the areas of government. This professional practice reports consist of general duty and specific duties. The task of explaining the general public and work while in Apothecary Profession Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi North Jakarta. The specific task is task task that is made to understand one of the materials related areas, in this Development Monitoring and Control Evaluation of Pharmaceutical Services Pharmacies by North Jakarta Health Sub-Department. This particular task aims to understand the form and pharmacy benefit oversight by Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi North Jakarta.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rindi Irsan Artomo
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 35/282 bertujuan untuk memahami tugas pokok, fungsi dan peran Apoteker Pengelola Apotek (APA) di apotek dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa calon Apoteker untuk beradaptasi langsung pada lingkungan kerja kefarmasian yang sebenarnya di apotek serta memahami sistem manajemen dan administrasi di Apotek Kimia Farma No. 35/282. Tugas khusus yang diberikan berupa Analisis Pelayanan Swamedikasi di Apotek Kimia Farma No. 35/282. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui pola pengobatan swamedikasi di Apotek Kimia Farma No. 35/282, mengevaluasi pemahaman pelanggan terkait pengobatan swamedikasi, serta mengetahui permasalahan yang terdapat dalam memberikan pelayanan swamedikasi.

Practice Pharmacist in Apotek Kimia Farma No. 35/282 aims to understand the basic tasks, functions and roles of Pharmacist in pharmacies and provide an opportunity for prospective students to adapt Pharmacists directly on the actual working environment in pharmacy and to understand the management and administration system in Apotek Kimia Farma No. 35/282. Special task that given was to analyze self-medication service at Apotek Kimia Farma No. 35/282. This task aims to know the drug that usually used for self-medication, evaluate customer perspective of self-medication, and knowing the problem that occur when giving self-medication service.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rindi Irsan Artomo
"Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di PT. Konimex Pharmaceutical Laborataries bertujuan agar mahasiswa profesi apoteker dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek industri farmasi yang berhubungan dengan CPOB serta mengetahui penerapan CPOB di PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories dan mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker dalam industri farmasi. PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories secara keseluruhan sudah menerapkan prinsip-prinsip CPOB secara baik. Tugas khusus yang diberikan berupa penyusunan protokol kualifikasi Sampling Room Portable.Tugas khusus ini bertujuan untuk menyusun protokol Kualifikasi Instalasi (KI), Kualifikasi Operasional (KO), dan Kualifikasi Kinerja (KK) dari Sampling Room Portable dan mengevaluasi hasilnya. Secara keseluruhan, protokol KI, KO, dan KK Sampling Room Portable sudah sesuai dengan aspek CPOB.

Report of Apothecary Profession Internship at PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories was intended so the student of pharmacist profession can improve the knowledge and insight on all aspects relating to the pharmaceutical industry as well as knowing the implementation of GMP at PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories and to know and understand the roles and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry. All GMP aspects at PT. Konimex Pharmaceutical Laboratories overall have been implemented so well. Special task that given were the Arrangement of protocol qualification for Sampling Room Portable. This task aims to arrange protocol Installation Qualification (IQ), Operational Qualification (OQ), and Performance Qualification (PQ) of Sampling Room Portable and evaluate the result. Overall, protocol IQ, OQ, and PQ of Sampling Room Portable has fulfill GMP aspect.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library