Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Suryantoro
"Nowadays, instant film is being an alternative choice on supportive radiographic examination in dentistry. Early diagnosis of alteration in periodontal tissue, especially gingiva which has a low density, on a conventional radiographic image often give a difficulty to the dentists. Detail image of soft tissue can be gained by decreasing radiographic contrast. Added aluminium filter itself can influence radiographic contrast. The purpose of this research is to observe the effect of coin Rp. 100,- as added aluminium filter in increasing the detail of intraoral image of interdental object with D-speed instant film Hanshin© on phantom. Sixty radiographic images were taken. 30 films added with aluminium filter and 30 films without any added filter. The examination was taken by measuring the height of vertical dimention of interdental papilla?s opacity with caliper. Data gained in the region of interest which was the interdental papilla between mandibular right first molar and mandibular second molar were analize with independent-sample t test. The result showed that there is differences in mean of the height of interdental object?s opacity (p<0,05). It was concluded that coin Rp. 100,- as added aluminium filter can increase the radiographic detail of interdental object with instant film compare with the intraoral image without any added filtration.

Dewasa ini, penggunaan film instan menjadi pilihan alternatif dalam pemeriksaan penunjang radiografis di bidang kedokteran gigi. Deteksi dini perubahan jaringan periodonsium pada radiograf konvensional sering memberikan kesulitan bagi dokter gigi, terutama jaringan lunak/gingiva yang mempunyai densitas minimal. Gambaran detil jaringan lunak dapat diraih dengan cara menurunkan kekontrasan radiograf. Penggunaan filter aluminium tambahan dapat mempengaruhi kekontrasan radiograf. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh uang logam seratus rupiah sebagai filter dalam meningkatkan detil gambaran radiografis obyek interdental model gigi pada foto intraoral dengan film instan Hanshin D-speed. Obyek penelitian adalah 60 buah radiograf, 30 tanpa menggunakan filter alumunium dan 30 radiograf menggunakan filter aluminium. Pemeriksaan detil dilakukan dengan cara mengukur panjang dimensi vertikal opasitas papila interdental menggunakan kaliper (milimeter). Data yang diperoleh adalah data numerik. Regio yang diperiksa adalah obyek interdental antara gigi molar 1 bawah kanan dengan gigi molar 2 bawah kanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata panjang dimensi vertikal opasitas obyek interdental (uji t tidak berpasangan, p<0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa filter aluminium berupa uang logam Rp 100,- (seratus rupiah) terbukti dapat meningkatkan detil obyek interdental model gigi foto intraoral dengan film instan dibandingkan dengan foto tanpa menggunakan filter."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Suryantoro
"Latar Belakang: Penelitian mengenai pengaruh pelebaran korona saluran akar terhadap tingkat ketepatan apex locator hanya sedikit.
Tujuan: Membandingkan ketepatan lokasi foramen apikalis pada dua tipe apex locator dan menilai pengaruh pelebaran koronal saluran akar.
Metode: Panjang kerja 16 gigi premolar satu mandibula diukur secara visual, menggunakan dua jenis apex locator saat sebelum dan setelah dilakukan pelebaran korona saluran akar.
Hasil: Berbeda bermakna ketepatan pada tiap jenis apex locator setelah dilakukan pelebaran korona, namun tidak berbeda bermakna pada keduanya setelah pelebaran koronal saluran akar.
Kesimpulan: pelebaran korona saluran akar meningkatkan ketepatan apex locator mengukur lokasi foramen apikalis.

Background: Only a few studies on the effect of coronal preflaring to the accuracy of apex locator.
Objective: To compare the accuracy of two types of apex locators and evaluate the influence of coronal preflaring in them.
Method: working length of sixteen first mandibular bicuspids were measured visually, using two types apex locator at before and after coronal preflaring.
Result: statistically significant of two type apex locators at before and after coronal preflaring, no statistically significant at both types after coronal preflaring.
Conclusion: coronal preflaring will increase the accuracy of apex locator in locating the apical foramen.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
T33046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library