Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Ariena Mekhanindya
"Dalam Peraturan Kepala BPOM No. HK 03.1.23.10.11.08481 tahun 2011 menyebutkan bahwa sediaan farmasi termasuk obat yang beredar harus memenuhi persyaratan khasiat, keamanan dan mutu yang harus dipenuhi oleh industri farmasi. Pedoman bagi suatu industri farmasi dalam proses produksi dan segala aspek yang terkait di dalamnya diatur dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini merupakan salah satu tanggung jawab apoteker karena sesuai dengan PP RI No. 51 tahun 2009, salah satu fasilitas kefarmasian tempat pengabdian apoteker adalah fasilitas produksi sediaan farmasi atau Industri farmasi. Praktek Kerja Profesi dilakukan pada bulan April-Mei 2016 di PT Actavis Indonesia. Praktek kerja profesi ini bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di PT Actavis Indonesia dan untuk memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di Industri Farmasi.
......
According regulation from Chief of BPOM No. HK 03.1.23.10.11.08481 pharmaceutical preparations including drug should meet the requirements of efficacy, safety and quality that must be met by the pharmaceutical industry. Guidelines for a pharmaceutical industry in the production process and all aspects related to it set in Good Manufacturing Practice (GMP). This is one of responsibility of a pharmacist because base on PP 51 ON 2009 one of the pharmaceutical facility where pharmacists should dedicated their pharmaceutical services is the pharmaceutical industry. Internship was held in April-May 2016 at PT Actavis Indonesia. This Internship was aimed to understand the roles and responsibilities of pharmacists in PT Actavis Indonesia and to understand the application of Good Manufacturing Practice (GMP) in the Pharmaceutical Industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ariena Mekhanindya
"ABSTRAK
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2007 dijelaskan bahwa
kesehatan merupakan salah satu urusan wajib pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah yang dalam hal ini dinas kesehatan. Dinas
Kesehatan adalah unsur pelaksana otonomi daerah untuk urusan kesehatan. Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Sebagai salah satu calon apoteker yang nantinya akan memasuki dunia profesional yang dalam hal ini pemerintahan umumnya suku dinas kesehatan khususnya, sangat diperlukan untuk memahami tupoksi dan segala hal yang berhubungan dengan sudinkes. Untuk tujuan tersebut, dibutuhkan Praktik Kerja Profesi Apoteker untuk mengenal tupoksi sudinkes jakarta timur yang dalam hal ini dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2016

ABSTRACT
According to government regulation number 51 at 2007, Health is one of
government issues under the authority of local government, in this case, Dinas
Kesehatan. Dinas kesehatan is implementing elements of regional autonomy for health affairs. Dinas kesehatan headed by a Head of Service under and
responsible to the Governor through the Regional Secretary. As one of the
prospective pharmacist who may enter the professional in this case the
government generally and suku dinas kesehatan in particular is very necessary to understand the duties and all things associated with sudinkes. For that purpose, Pofession internship is required to know the duties sudinkes east jakarta which in this case held in February 2016"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ariena Mekhanindya
"Diabetes melitus termasuk kelainan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Salah satu terapi diabetes adalah dengan menggunakan penghambat α-amilase dan α-glukosidase. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi golongan senyawa kimia dan mengetahui aktivitas antidiabetes dengan penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase dari ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Garcinia lateriflora Blume. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-amilase menggunakan metode kalorimetri pada panjang gelombang 490 nm dan hasilnya adalah ekstrak metanol memiliki aktivitas tertinggi dengan IC50 sebesar 6,483 ppm. Pada uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan metode spectrophotometric rate determination menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm didapatkan hasil IC50 akarbose sebagai pembanding sebesar 91,173 ppm, ekstrak n-heksana sebesar 138,757 ppm, ekstrak etil asetat 59,325 ppm dan ekstrak metanol sebesar 62,989 ppm. Pada ekstrak etil asetat terdapat alkaloid, flavonoid, terpen dan glikosida sedangkan pada ekstrak metanol terdapat alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin, saponin, glikosida dan antrakuinon.
......
Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia. One therapy for treating diabetes melitus by inhibition of α-amylase and α-glucosidase. The aim of this research was to identify chemical constituent group and determine antidiabetic effect through inhibition activity of α-amylase and α-glucosidase from n-heksana, ethyl acetate and methanol extract of Garcinia lateriflora Blume. Extraction was done by maceration with n-heksana, ethyl acetate and methanol. α-amylase inhibition was tested by colorimetry methods (λ=490 nm) and the result showed that methanol extract of Garcinia lateriflora Blume. Leaves had the highest inhibition activity with IC50 6,484 ppm. α-glucosidase inhibition was tested by spectrophotometric rate determination method used microplate reader (λ=405nm) . The result showed that IC50 of acarbose as a standard is 91,173 ppm, n-heksana extract is 138,757 ppm, ethyl acetate extract is 59,325 ppm and methanol extract is 62,989 ppm. Phytochemical screening showed that in ethyl acetate extract contain alkaloids, flavonoids, terpenoids and glycosides and in methanol extract contain alkaloids, flavonoids, terpenoids,tannins, saponins, glycosides and antraquinon."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ariena Mekhanindya
"Kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh secara terarah, terpadu, berkesinambungan, adil dan merata, serta aman, berkualitas, dan terjangkau oleh masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan tersebut dibutuhkan tenaga kesehatan yang berkompeten dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Salah satu fasilitas kesehatan tersebut adalah apotek. Sehingga seorang tenaga kesehatan khususnya apoteker yang bekerja di apotek harus memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan pengalaman dan pemberian informasi obat untuk melakukan praktek kefarmasian di Apotek. Oleh karena itu perlu dilaksanakan praktek kerja profesi apoteker di apotek yang dalam hal ini dilaksanakan pada bulan Januarii tahun 2016.
......
Health is a human right that must be realized in health services to the entire community through the comprehensive implementation of health development with focused, integrated, sustainable, fair and equitable, and safe, quality and affordable by the community. Health workers who are competent and adequate health care facilities are needed to improve the quality of health care. One of a health facilities is pharmacy. So that health workers especially pharmacists working in a pharmacy must have the insight, knowledge, skills and experience of drug information an others to do pharmaceutical practice in the pharmacy. Therefore,professional internship in pharmacy is needed for this purpose which in this case held in January 2016."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library