Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Aulia
Abstrak :
Penelitian ini adalah analisis kritis terhadap hegemoni, konflik kepentingan, serta politik luar negeri Prancis dan Uni Eropa di 6 kawasan Teritori Seberang Lautan (Territoire dOutre Mer) Prancis yang juga merupakan Outermost Region (OR) Uni Eropa, yakni Guadeloupe, Guyana Prancis, Réunion, Martinique, Mayotte, dan Saint-Martin. Keenam teritori itu ialah bekas jajahan Prancis yang kini terintegrasi secara politik dengan Uni Eropa sebagai Teritori Seberang Lautan Prancis. Penelitian ini memiliki 2 tujuan. Pertama, untuk memperoleh penjelasan atas motivasi yang mendorong Prancis dan Uni Eropa mempertahankan 6 OR itu meskipun terpaut jarak yang jauh, dependen secara ekonomi, dan memiliki budaya yang berbeda dari Prancis Metropolitan. Kedua, untuk mengetahui bagaimana kebudayaan yang terbentuk akibat interaksi Prancis, UE, dan OR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan hubungan internasional dan sejarah kebudayaan. Adapun teori yang dipakai sebagai instrumen analisis ialah teori Hegemoni Gramsci-baik yang menggunakan perspektif HI, maupun kebudayaan-teori Neofungsionalisme Ernst B. Haas, serta teori Praktik Budaya Pierre Bourdieu. Di akhir penelitian ini, terlihat bahwa motivasi Prancis dan UE tetap mempertahankan keenam OR Prancis ialah (1) keuntungan ekonomi, (2) ekspansi Euro dan politik UE di luar Eropa Daratan, (3) kekuasaan kelompok elit, serta (4) idealisme Prancis untuk mempertahankan pengaruhnya sebagai sebuah imperium yang besar. Interaksi antara Prancis dan OR lebih mempengaruhi kebudayaan OR dibandingkan sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh kekuatan simbolik yang dimiliki Prancis lebih besar dibandingkan OR. Prancis mengakibatkan lahirnya kreolitas dan identitas ganda di OR, sedangkan OR mengubah Prancis yang mulanya tidak menoleransi kreolitas menjadi negara yang mengakui fenomena itu sebagai bagian dari kekayaan nasional. Interaksi itu juga mengubah sistem pendidikan Prancis menjadi lebih terbuka pada kebutuhan untuk mempelajari bahasa-bahasa minor teritorinya.
This study is a critical analysis of hegemony, conflict of interest, as well as French and European Union foreign policy in 6 French Overseas Territories (Territoire dOutre Mer) which are also the European Unions Outermost Region (OR), namely Guadeloupe, French Guiana, Réunion, Martinique, Mayotte, and Saint-Martin. The six territories are former French colonies which are now politically integrated within the European Union as the French Overseas Territory. This study has 2 objectives. First, to get an explanation of the motives that pushed France and the European Union to maintain the 6 ORs even though they were at a great distance, economically dependent, and has had a different culture from Metropolitan France. Second, to gain understanding on how culture is formed due to France, the EU and the ORs interaction. This study employes qualitative methods within international relations and cultural approaches. The theories which were used as instruments of analysis were Gramscis Hegemony theory, Ernst B. Haas Neofunctionalism theory, and Pierre Bourdieus Cultural Practice theory. At the end of this study, it appears that the motivation of France and the EU to maintain its ORs are (1) economic benefits, (2) Euro and EU expansion outside of Mainland Europe, (3) elite group power, and (4) French idealism to maintain its influence as a great empire. The interaction between France and its ORs has more influence on OR culture than vice versa. This is due to the symbolic powers that France possesses are far greater than ORs. Such interaction has resulted in the birth of creativity and multiple identities in the ORs. On the other hand, ORs had also promted France to shift from a regime which did not tolerate creolness into a country that acknowledges divesity as a national asset. The interaction also changed French education system to be more open to territorial minor languages.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fica Rizky Aulia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang minat baca anak petani di Desa Cengkong, Karawang. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah minat baca pada anak petani usia 11 tahun. Untuk dapat mengetahuinya maka dilakukan penelitian berdasarkan aspek minat baca, faktor pengaruh, dan faktor pendorong minat baca anak. Menurut Sandjaja (2005) (dalam Tairas, 2008) aspek minat baca meliputi kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca, dan kesenangan membaca. Selain anak petani yang menjadi informan, ada informan pendukung yaitu orang tua dari anak tersebut. Informan pendukung digunakan sebagai gambaran minat baca anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan minat baca dan jenis bacaan yang diminati dan dibutuhkan oleh anak-anak petani di Desa Cengkong. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian, keempat anak petani di Desa Cengkong sudah memiliki minat baca. Keempat anak tersebut memiliki minat pada jenis bacaan fiksi. Namun minat baca keempat anak tersebut masih belum berkembang dan perlu ditingkatkan. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan minat baca anak bersumber dari faktor pendorong yaitu orang tua, sekolah, dan pemerintah daerah. Hal lain yang menjadi kendala adalah faktor lingkungan dan ketersediaan bahan bacaan.
ABSTRACT
This study discusses the reading interest of farmers' children in Cengkong Village, Karawang. The problem discussed in this study is reading interest in 11-year-old farmer children. To be able to find out, a research was conducted based on aspects of reading interest, influence factors, and factors driving children's reading interest. According to Sandjaja (2005) (in Tairas, 2008) aspects of reading interest include awareness of the benefits of reading, reading frequency, and reading pleasure. In addition to the farmer's children who became informants, there were supporting informants, namely the parents of the child. Supporting informants are used as a description of children's reading interest. This study aims to determine the development of reading interest and the types of reading that are interested and needed by the children of farmers in Cengkong Village. The approach used in this research is a qualitative approach with a case study method. Based on the results of the study, the four children of farmers in Cengkong Village already have an interest in reading. The four children have an interest in fiction reading. However, the reading interest of the four children is still not developed and needs to be improved. The obstacles faced in developing children's interest in reading come from the driving factors, namely parents, schools, and local governments. Another thing that becomes an obstacle is environmental factors and the availability of reading materials.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aulia
Abstrak :
Latar belakang. Gagal jantung akut dan aritmia telah menjadi salah satu masalah kesehatan di bidang kardiovaskuler. Hubungan antara aritmia dan gagal jantung dalam mortalitas masih kontroversial. Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien gagal jantung akut dan mengidentifikasi hubungan antara aritmia dengan mortalitas pasien gagal jantung akut di rumah sakit. Metode. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang dengan menggunakan metode consecutive sampling. Studi ini menggunakan 976 data sekunder dari studi Acute Decompensated Heart Failure Registry (ADHERE) di lima rumah sakit di Indonesia pada bulan Desember 2005 – 2006. Hasil. Dalam studi ini, pasien dikategorikan menjadi 2 kelompok, kelompok pasien gagal jantung akut dengan aritmia(42,2%) dan tanpa aritmia (67,8%). Pasien laki-laki mendominasi dengan 68%. Angka mortalitas pasien gagal jantung akut dengan aritmia selama perawatan adalah 4,1 %. Sedangkan pada pasien tanpa penyakit jantung koroner adalah 3,7%. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara aritmia dengan mortalitas pasien gagal jantung akut (p=0,748 CI 95% 0,468-1,726, OR= 0,899). Kesimpulan. Tidak ada terdapat hubungan antara aritmia dengan angka mortalitas pasien gagal jantung akut selama perawatan. ......Backgrounds. Acute heart failure (AHF) and arrhythmia have become problems in global heath related to cardiovascular. The association between arrhythmia and heart failure with mortality remains controversial. Objective. Define the characteristics of patients with acute heart failure and identify associations between arrhythmia and in-hospital mortality of acute heart failure patients. Methods. The design of this study was cross sectional with consecutive sampling. This study used 976 acute heart failure patients from Acute Decompensated Heart Failure Registry (ADHERE) of 5 hospital in Indonesia from december 2005-2006. Result. Patients in this study were categorized in two groups. The first group was patients with arrhythmia (42,2%) and the second was group wihout arrhythmia (67,8%). Majority of the patients were men with 68%. The mortality rate of the first group was 4,1% and from the second was 3,7%. The bivariat analysis showed that there is no association between arrhytmia and in-hospital mortality of AHF patients (p=0,748 CI 95% 0,468-1,726, OR= 0,899). Conclusions. Arrhythmia is not related to in-hospital mortality of AHF patients.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library