Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rizkya Metrisa
"Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Perusahaan Publik khususnya di Indonesia, merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat GCG berkaitan dengan perlindungan para pemegang saham, sehingga dengan adanya perkembangan ekonomi yang menyebabkan munculnya integrasi ekonomi khususnya dalam sektor Pasar Modal, maka GCG pada perusahaan publik adalah salah satu faktor yang perlu dijunjung tinggi demi keberlangsungan perusahaan publik tersebut. Penulisan ini dilakukan dengan metode yuridis-normatif. Disamping itu, perlu adanya perbandingan penerapan pengaturan GCG di Indonesia dengan Singapura, Thailand, Malaysia yang merupakan negara-negara yang berpartisipasi dalam kebijakan adanya cross border offering yang merupakan kebijakan dalam integrasi pasar modal di wilayah ASEAN. Berdasarkan tinjauan dari beberapa segi, maka Indonesia masih perlu untuk memperbaiki sistem pengaturan GCG pada Perusahaan Publik.
Good Corporate Governance (GCG) of Public Company in Indonesia is an important issue, in relation to the economic development which leads to the emergence of economic integration, especially in the Capital Markets sector. Thus, corporate governance in public company is one of the factors that need to be upheld for the development of the public company performance. This thesis writing is conducted by the method of juridical-normative. In addition, the comparasion of GCG implementation in Indonesia with Singapore,Thailand,and Malaysia as the participants of ASEAN Capital Market Integration Policies which is cross border offering is needed. Based on a review of several aspects, Indonesia shall improve the system of implementation of GCG on Public Company."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S60112
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizkya Metrisa
"Tesis ini membahas mengenai keabsahan ahli waris pemegang saham yang diakui berdasarkan putusan pengadilan. Dalam hal pemegang saham meninggal dunia, maka yang berlaku adalah ketentuan pewarisan sebagaimana diatur dalam Pasal 830 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, dimana diatur bahwa suatu harta waris baru terbuka Dalam praktek, kerap terjadi permasalahan yang diakibatkan ketidaktahuan dari ahli waris pemegang saham mengenai prosedur apa yang harus ditempuh untuk mendapatkan hak-haknya selaku ahli waris pemegang saham. Contoh kasus yang diteliti adalah pada PT XYZ, berkedudukan di Jakarta Selatan. Terdapat gugatan dari ahli waris salah satu pemegang saham PT XYZ kepada PT XYZ, Direksi, dan pemegang saham lainnya sebagai Para Tergugat. Para penggugat memiliki sebanyak 35% saham dalam Perseroan. Para ahli waris pemegang saham tersebut mempermasalahkan karena tidak tercatatnya nama masing-masing Penggugat sebagai pemegang saham, maka mereka dianggap bukan pemegang saham PT XYZ oleh para Tergugat. Dengan demikian, karena adanya ketidakpastian hukum bagi para ahli waris pemegang saham, maka diperlukan kepastian atas keabsahan ahli waris yang diakui berdasarkan keputusan pengadilan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif bersifat deskriptis analisis dengan menggunakan data sekunder serta alat pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan pencatatan ahli waris pemegang saham menjadi pemegang saham yang sah sehingga mendapatkan hak penuh sebagai pemegang saham sesuai pasal 52 ayat (1) UUPT.
This thesis examines the validity of acknowledged shareholders based on court decision. in the event of a shareholder's death, then the provision regarding inheritance as provided in Article 830 of Civil Code that stipulated the inheritance, is applied. In practice, problems arise from the lack of knowledge of the heirs of shareholders regarding the procedure to obtain their rights. This thesis will further discuss on study case on PT XYZ, domicilied in South Jakarta. There was a lawsuit from the heirs of one of PT XYZ's shareholders to PT XYZ, the Board of Directors, and other shareholders as the Defendants. The plaintiffs own 35% of the shares in the Company. The heirs of the shareholders questioned the fact that they did not record the name of each Plaintiff as a shareholder, then they were considered not the shareholders of PT XYZ by the Defendants. Thus, due to legal uncertainty for the heirs of the shareholders, it is necessary to ensure the validity of the heirs recognized under the court's decision. The research method used in this thesis is normative juridical method with descriptive analytic and secondary data for the source of data and data collecting by literature study. Results of this study shows how the listing of shareholders' heirs should become legitimate shareholders, thus obtaining full rights as shareholders pursuant to article 52 paragraph (1) of the UUPT."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library