Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas Robby Susanto
Abstrak :
Latar Belakang. Saturasi oksigen merupakan pengukuran rutin pada pasien dengan pipa endotrakea ataupun dengan masalah pernafasan / oksigenasi dan merupakan standar pemantauan oksigenasi dari ASA dan WHO. Oksimeter denyut jari menjadi pilihan utama karena mudah digunakan. Pemantauan saturasi oksigen sering bermasalah karena lokasi di perifer terdapat kelainan , misalnya karena luka bakar, hipoperfusi. Diperlukan alternatif pemantauan saturasi antara lain dengan modifikasi oksimeter denyut orofaring. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kesesuaian hasil pengukuran antara modifikasi oksimeter denyut orofaring dan oksimeter denyut jari. Metode. Penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang terhadap pasien ASA 1 dan ASA 2 terintubasi yang menjalani pembedahan di RSCM Jakarta periode Agustus-September 2017. Sebanyak 26 pasien diambil secara konsekutif, setiap pasien dilakukan dua pengukuran saturasi dengan oksimeter denyut jari dan modifikasi oksimeter denyut orofaring, pencatatan dilakukan setiap 5 menit selama 30 menit . Analisis data menggunakan uji kesesuain Bland-Altman. Hasil. Rerata hasil pengukuran oksimeter jari sebesar 98,53 SD 0,896 , dan rerata hasil pengukuran modifikasi oksimeter denyut orofaring sebesar 98,35 SD 1,238 . Analisa uji Bland Altman pada semua waktu pengukuran mendapatkan rerata selisih antara oksimeter denyut jari dan modifikasi oksimeter denyut orofaring sebesar 0,19 , dengan interval kepercayaan 95 sebesar 0.07-1,79 dan dengan limit of agreement sebesar -1,42 ndash; 1,79. Simpulan. Pengukuran dengan metode modifikasi oksimeter denyut orofaring memiliki kesesuaian yang sangat baik dengan oksimeter denyut jari.
Background. Oxygen saturation is an important routine measurement in patients with endotracheal tubes or with respiratory oxygenation problems and standard oxygenation monitoring from ASA and WHO. Finger pulse oxymeter is the first choice because of its easy use. Oxygen saturation monitoring often has problems if the peripheral site has abnormalities due to several things, because. Alternative saturation monitoring is required, modification oropharyngeal pulse oxymeter is one choice. This study aims to compare the agreement of the measurement results between the modification of the oropharynx pulse oximeter and the finger pulse oximeter. Method. An observational analytic study with cross sectional design which observe ASA 1 and ASA 2 patients who were intubated and undergo surgery at RSCM Jakarta period August September 2017. Total 26 patients were taken consecutively, each patient were performed finger pulse oximeter and modification oropharyngeal pulse oxymeter, recorded every 5 minutes for 30 minutes. Analysis using agreement test Bland Altman. Results. The mean of measurement with finger oximeter was 98,53 SD 0,896 , and mean of measurement result with modification oropharyngeal pulse oximeter was 98,35 SD 1,238 . Analysis with Bland Altman test at all measurement time got mean difference between finger pulse oximeter and modification oropharyngeal pulse oximeter of 0.19, with 95 confidence interval equal to 0.07 1,79 and with limit of agreement equal to 1,42 1,79. Conclusion. Measurements with the modification oropharyngeal pulse oximeter method have good agreement with finger pulse oximeter.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Susanto
Abstrak :
Air hujan adalah sumber air alternatif, yang apabila dikelola dengan baik dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah ketersediaan air. Salah satu bentuk pemanfaatan air hujan adalah panen air hujan sistem cistern. Panen air hujan sistem cistern adalah penangkapan air hujan yang jatuh ke suatu daerah tangkapan untuk kemudian ditampung di cistern (tangki penyimpan). Terkait hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan analisa perbandingan efektivitas antara dua jenis cistern, yaitu cistern atas dan cistern bawah permukaan tanah, yang direncanakan diterapkan di wilayah studi. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menganalisa curah hujan yang terjadi di asrama mahasiswa UI depok dan melihat peta penyebaran curah hujan tersebut serta merencanakan suatu panen air hujan sistem cistern di wilayah studi yang direncanakan untuk menampung sebagian dari curah hujan tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teori-teori hidrologi dan membandingkan efektivitas kedua jenis cistern tersebut secara teoritis. Diharapkan dari hasil analisa tersebut dapat ditentukan cistern jenis mana yang lebih efektif untuk diterapkan di wilayah studi dalam rangka upaya mengurangi konsumsi air tanah. ......Rainwater is an alternative water source, which if well managed can be used to assist to solve availability of water issues. One of form exploiting of rainwater is rainwater harvesting cistern system. Rainwater harvesting cistern system is capture of rainwater which fall to a catchment area to was later then stored in a cistern (storage tank). Related with that matters, in this final assignment, will be analyze a comparison of effectivity between two kind of cistern, above and underground cistern which planned in study region. This paper describes an analyze of rainfall run-off that happens in University of Indonesia dormitory and sees the map of spreading rainfall runoff and also plan a rainwater harvesting cistern system in study region, which planned to accommodate some of this rainfall run-off. Data processing conducted by using theory of hydrology and compare effectivity both type of cistern theoretically. Expected from the analysis result, can be determined which type cistern is more effective to be applied in study region for the agenda of effort lessen ground water consumption.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library