Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robert Utji
"Dengan berakhirnya Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama (PJPT I) dan dimulainya Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua pada tahun 1994 ini saya memilih judul pidato pengukuhan : " Mikrobiologi suatu tantangan untuk menyongsong hari esok".
Sasaran umum PJPT II ini adalah terciptanya kualitas,manusia dan masyarakat Indonesia, secara khusus adalah melalui pelayanan kesehatan yang makin bermutu dan merata. Pada pidato pertanggung jawaban Presiden di depan Sidang Umum MPR tahun 1993 dikemukakan bahwa kemajuan apapun yang ingin dicapai, pembangunan lahir batin manusia Indonesia adalah yang utama.
Mikrobiologi sebagai bagian Ilmu Kedokteran merasa terpanggil untuk menjawab tantangan menyongsong hari esok ini. Bidang Kesehatan yang melibatkan peran mikrobiologi tidak sedikit.
Lihatlah angka penyakit infeksi di Indonesia.
Survai Kesehatan Rumah Tangga tahun 1992 menyatakan bahwa penyakit infeksi adalah penyebab utama kematian; diantara 15 macam penyakit penting di Indonesia yang dikemukakan oleh Dep. Kes. dua belas penyakit adalah penyakit infeksi seperti :
  1. Infeksi saluran nafas
  2. Diare
  3. Tetanus
  4. Difteri
  5. Pertusis
  6. Campak
  7. Demam berdarah
  8. Poliomyelitis
  9. Hepatitis virus
  10. Tuberkolosis
  11. Malaria
  12. AIDS
"
Jakarta: UI-Press, 1993
PGB 0127
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Robert Utji
"ABSTRAK
Pada tahun 1950 MOORE dan FRERICHS (1953) telah mengasingkan kuman berbentuk batang tahan-asam dari infeksi menahun pada lutut karena trauma, dan dari absces bokong seorang penderita. Pada sediaan bisto-patologik jaringan synovia lutut dan kulit absces tampak gambaran yang merupai radang tuberkulosis. Nama yang diberikan kepada jenis kuman yang menyebabkan ini adalah Mycobacterium abscessus n.sp. berdasarkan persamaan gambaran histologik jaringan yang sakit dan perbedaan beberapa macam sifat dengan Mycobacteria yang diketahui dapat menyebabkan penyakit pada manusia, MOORE dan FRERICHS telah menganggap kuman penyebab sebagai satu Species Mycobacterium tersendiri berdasarkan perbedaan sifat-sifatnya dengan beberapa jenis Mycobacterium yang dikenal dan dipakainya sebagai perbandingan. Jenis-jenis tersebut adalah: Mycobacterium ranae, Mycobacterium thamnopheost Mycobacterium chelonei (Mycobacterium friedmannii), Mycobacterium piscium, Mycobacterium marinum, Mycobacterium leprae, Mycobacterium paratuberculosis dan Mycobacterium ulcerans.
Hingga kini Mycobacterium abscessus belum diakui secara resmi sebagai satu species tersendiri. Waktu akhir-akhir ini makin sering diungkapkan cara-cara baru yang dapat dipakai pada diferensi asi jenis-jenis Mycobacterium.
Oleh pelbagai penyelidik diumumkan cara-cara menentukan jenis kuman dengan perbandingan sifat-sifat antara jenis-jenis kuman lain (SNEATH, 1957; BOJALIL, 1961; CERBON, 1961; WAYNE, DOUBECK dan RUSSEL, 1964; TSUKAMURA, 1965; WAYNE dan DOUBECK, 1965; WAYNE, 1967).
Penyelidikan ini dilakukan untuk menentukan sampai dimanakah jenis Mycobacterium abscessus dapat dianggap sebagai satu species tersendiri dan bila tidak, pada species apakah ia dapat digolongkan. Cara penentuan species Mycobacterium ini ialah dengan membandingkan hasil-hasil pelbagai macam pemeriksaan pada pelbagai jenis Mycobacterium yang bertumbuh cepat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1972
D412
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library