Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ronnie Higuchi Rusli
"Boron liquid metal ion sources (LMIS) for focused ion beam system have been developed in the form of binary eutectic alloy of Pd73B27. This alloy source was selected as a p-type dopant source. A source life time of more than 120 h has been recorded with different emitter tip radii to test boron ion beam stability. Microstructure examination of the Pd73B27 binary alloy proved that boron LMIS instability was cause primarily by the formation of solid precipitates due to a change in alloy stoichiometry. Auger electron spectroscopy (AES) analysis of boron beam deposited on a flat silicon substrate shows rhenium emitter erosion as well as other elements (Fe, Ni and Cr) resulting from extractor sputtering. Greater attention was paid on the metallurgical aspect of LMIS to develop more reliable boron LMIS.

Sumber ion metal cair boron untuk sistem berkas ion terpusat telah dibuat dengan menggunakan paduan biner "eutectic" Pd73B27- Sumber berkas ion dari paduan ini dipilih sebagai sumber dopan jenis p. Masa pakai paduan lebih dari 120 jam telah dicatat dengan percobaan menggunakan berbagai ukuran jari-jari emiter untuk mengukur kestabilan dari berkas ion yang berbasis boron. Penyelidikan terhadap struktur mikro dari paduan biner Pd73B27 membuktikan bahwa ketidak stabilan dari sumber ion metal cair berbasis boron disebabkan oleh pembentukan presipitat padatan. Pembentukan presipitat padatan ini akibat dari perubahan "stoichiometry". Analisa dengan menggunakan spektroskopi Auger dengan cara mendipositkan berkas ion ini pada permukaan lempeng silikon yang rata membuktikan bahwa terjadi erosi emiter yang terbuat dari rhenium dan juga elemen lain akibat dari pengaruh "sputtering" ekstraktor. Perhatian pada penelitian ini ditujukan pada aspek metalurgi dari sumber berkas ion metal cair untuk mengembangkan sumber ion metal cair boron yang dapat diandalkan."
[place of publication not identified]: Jurnal Ilmu dan Rekayasa Material, 1999
JIRM-1-2-Agust1999-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ronnie Higuchi Rusli
"Penambahan kekuatan pada keramik dengan cara sintering memainkan peranan yang penting didalam pembuatan bahan keramik lantai guna memproduksi produk keramik yang dapat diandalkan pada teknik sipil. Hal ini tidak lain berdasar pada suatu kenyataan bahwa transpor elemen material didalam strukturmikro selama proses sintering diakibatkan oleh proses difiisi permukaan dan difusi didalam kisi kristal. Proses difusi inilah yang menentukan penambahan kekuatan pada bahan keramik pada industri konstruksi sipil. Didalam penelitian ini struktur dari elemen material dalam bentuk bubuk sebagai bahan dasar dan juga bahan aditif berupa slag dianalisa dengan teknik difraksi sinar-x. Keramik bubuk dan aditif slag dicampur dengan perbandingan 5-50% untuk mempelajari efek dari proses sintering. Penambahan kekuatan pada keramik diamati berdasarkan beberapa indikator seperti penyusutan volume, porositas, uji kekerasan, dan kekasaran permukaan. Setelah bahan disintering sampai temperatur 1000° C bahan dianalisa dengan bantuan teknik difraksi sinar-x untuk mengetahui struktur kristal serta transformasi struktur mikro. Hasil analisa difraksi sinar-x menunjukkan bahan dasar keramik terdiri dari silika dan albit, sedangkan bahan aditif terdiri dari NiAs2. Keramik yang mempunyai porositas terrendah, kekerasan tertinggi, penyusutan volume tinggi dan kekasaran permukaan yang baik didapat dengan penambahan bahan aditif sebesar 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mekanisme penguatan pada keramik terjadi karena terbentuknya albit sebagai hasil penambahan aditif NJAs2 sebesar 5%.

Ceramic strengthening and sintering process plays important role in the fabrication of ceramic tile as well as to produce reliable ceramic products for civil engineering application. This stem from the fact that microstructures elemental materials transport during sintering process by surface and lattice diffusion governed the strengthening mechanism. In these studies, structure of elemental materials in the form of powder ceramic as well as its additive (slag) has been analysed by x-ray diffraction technique. Powder ceramic, and slag additive is mixed all together with a ratio of 5-50% in order to determine the result of sintering process. Strengthening was observed and analysed base on several indicators such as; volume shrinkage, porosity, hardness, and surface roughness. After sintering at temperature of 1000 °C, the product is analysed with x-ray diffraction technique to determine phase change as well as microstructures transformation."
1999
JIRM-1-2-Agust1999-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ronnie Higuchi Rusli
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ronnie Higuchi Rusli
Jakarta: UI-Press, 1995
669.94 RON d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ronnie Higuchi Rusli
Jakarta: UI-Press, 2008
536.7 RON t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ronnie Higuchi Rusli
Yogyakarta: Deepublish, 2014
536.7 RON t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ronnie Higuchi Rusli
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2008
536.7 RON t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library