Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rr. Aprilla Wulansari
"Tea tree oil merupakan minyak atsiri dari tanaman Melaleuca alternifolia yang memiliki khasiat sebagai antibakteri. Sifat hidrofobik dari tea tree oil menimbulkan masalah dalam formulasi produk obat maupun kosmetik yang berbasis air. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan tea tree oil dalam bentuk nanoemulsi gel dan menguji stabilitas fisik serta aktivitas antibakterinya secara in vitro. Nanoemulsi gel dibuat dengan berbagai konsentrasi tea tree oil yaitu 5%, 7%, dan 9% menggunakan tween 80 sebagai surfaktan dan propilenglikol sebagai kosurfaktan. Sediaan nanoemulsi gel tea tree oil menunjukkan penampilan fisik yang stabil selama penyimpanan 8 minggu pada suhu rendah (4°C ± 2°C) dan suhu ruang (25°C ± 2°C), cycling test, serta uji mekanik. Formula terbaik adalah nanoemulsi gel F1 yang mengandung tea tree oil 5% karena memiliki stabilitas yang baik, ukuran globul yang lebih kecil, dan viskositas yang lebih kental. Hasil uji aktivitas antibakteri secara in vitro menunjukkan bahwa sediaan nanoemulsi gel tea tree oil memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan terbentuknya zona hambat. Semakin tinggi konsentrasi tea tree oil dalam sediaan (5%, 7%, dan 9%) memberikan rata-rata zona hambat yang semakin besar (28,33 ± 0,88 mm; 30,33 ± 0,33 mm; dan 31,67 ± 0,33 mm).

Tea tree oil is an essential oil of Melaleuca alternifolia which has antibacterial activity. Hydrophobic properties of tea tree oil cause problem in the formulation of drug product as well as water-based cosmetics. This study aims to formulate tea tree oil into nanoemulsion gel dosage form and evaluate its physical stability and antibacterial activity. Nanoemulsion gel was formulated in various concentrations of tea tree oil, which were 5%, 7% and 9% using tween 80 as surfactant and propyleneglycol as cosurfactant. Nanoemulsion gel tea tree oil showed stable physical appearance during 8 weeks of storage at low temperature (4°C ± 2°C) and room temperature (25° ± 2°C), cycling test, as well as mechanical test. The best formula is nanoemulsion gel F1 containing 5% tea tree oil because it has good stability, smaller globule size, and more viscous. Results of antibacterial activity in vitro studies showed that tea tree oil nanoemulsion gel had antibacterial activity against Propionibacterium acnes by the formation of inhibition zone. Higher concentration of tea tree oil in nanoemulsion gel (5%, 7%, and 9%) showed greater mean inhibition zone (28,33 ± 0,88 mm; 30,33 ± 0,33 mm; and 31,67 ± 0,33 mm)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Aprilla Wulansari
"ABSTRAK
Industri farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat. Industri farmasi wajib menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dalam melakukan rangkaian proses pembuatan obat yang bertujuan untuk memastikan bahwa mutu obat yang dihasilkan akan konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan, dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Apoteker merupakan personil yang wajib dimiliki oleh industri farmasi dalam pembentukan dan penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang baik. Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA dilaksanakan di PT. Novell Pharmaceutical Laboratories pada tanggal 3 April hingga 31 Mei 2017, khususnya di bagian analytical development Departemen Product Development. Pelaksanaan PKPA bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker di industri farmasi, memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memahami penerapan CPOB, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Kegiatan yang dilakukan selama PKPA di PT. Novell Pharmaceutical Laboratories antara lain induction training, pengenalan departemen Department Orientation Tour , dan pelaksanaan tugas-tugas terkait pengembangan metode analisis di Departemen Product Development.

ABSTRACT
Pharmaceutical industry is a business entity licensed by the Minister of Health to conduct drug making activities. Pharmaceutical industry is obliged to comply with the Good Manufacturing Practices GMP in conducting drug making processes which aim to ensure that the quality of products will be consistent, meet the requirements, and in accordance with its intended use. Pharmacist are the personnel required by the pharmaceutical industry in establishing and implementing a satisfactory quality assurance system and manufacturing good products. Internship at PT. Novell Pharmaceutical Laboratories was held on April 3rd to May 31st 2017, especially in the analytical development in Department of Product Development. This internship aims to understand the duties and responsibilities of pharmacist in the pharmaceutical industry, obtain the knowledge and practical experiences to do pharmaceutical works in the pharmaceutical industry, understand the application of GMP, and obtain a real description of pharmaceutical issues in the pharmaceutical industry. The activities that conducted during internship at PT. Novell Pharmaceutical Laboratories were induction training, department introduction Department Orientation Tour , and doing the tasks related to the analytical methods development in Department of Product Development.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Aprilla Wulansari
"ABSTRAK
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian di Apotek harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek merupakan tanggung jawab Apoteker sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA dilaksanakan di Apotek Kimia Farma No. 7 Bogor pada tanggal 1 Februari hingga 28 Februari 2017. Pelaksanaan PKPA bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek dalam hal teknis kefarmasian maupun non teknis kefarmasian, memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik pelayanan kefarmasian di Apotek, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian di Apotek serta mempelajari strategi penyelesaiannya. Kegiatan yang dilakukan selama PKPA di Apotek Kimia Farma No. 7 Bogor antara lain pelayanan resep, analisis resep, dispensing sediaan farmasi, dan mempelajari pengelolaan sediaan farmasi di Apotek.

ABSTRACT
Pharmacy is a pharmaceutical care facility where the pharmaceutical practice is performed by a pharmacist. Pharmaceutical care in Pharmacy must comply with the defined standard including management of pharmaceutical products, medical devices, and medical consumables as well as clinical pharmaceutical care. Pharmaceutical care activities in Pharmacy are the responsibility of pharmacist in accordance with the applicable laws and regulations. Internship at Kimia Farma Pharmacy number 7 Bogor was held on February 1st to February 28th, 2017. This internship aims to understand the duties and responsibilities of pharmacist in terms of technical and non technical pharmaceutical activities in Pharmacy, obtain the knowledge and practical experiences to perform pharmaceutical practice in Pharmacy, and obtain a real description of pharmaceutical practice issues in Pharmacy as well as studying its solution. The activities that conducted during internship at Kimia Farma Pharmacy number 7 Bogor were doing prescription services, prescription analysis, pharmaceutical products dispensing, and learning the pharmaceutical products management in Pharmacy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Aprilla Wulansari
"ABSTRAK
Suku Dinas Kesehatan merupakan unit kerja Dinas Kesehatan pada masing-masing Kota Administrasi di wilayah DKI Jakarta yang bertugas melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan pengembangan kesehatan masyarakat serta kesehatan perseorangan. Seksi Sumber Daya Kesehatan SDK merupakan salah satu Seksi di Suku Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan di bidang kefarmasian dan sumber daya kesehatan lainnya. Bagian ini merupakan tempat bagi Apoteker dalam menjalankan peran dan tugasnya pada lingkup Pemerintahan. Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA dilaksanakan di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat pada tanggal 4 Januari hingga 24 Januari 2017, khususnya di Seksi Sumber Daya Kesehatan SDK . Pelaksanaan PKPA bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker di Suku Dinas Kesehatan, memahami tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan, memiliki wawasan dan pengalaman praktis dalam melakukan pekerjaan di pemerintahan, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di pemerintahan. Kegiatan yang dilakukan selama PKPA di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat antara lain binwasdal Apotek Rakyat, sosialisasi Peraturan Menteri Kesehatan terkait pengaturan Apotek Rakyat, membantu pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan di Gudang Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, serta melakukan rekapitulasi dan analisis pelaporan narkotika dan psikotropika tahun 2016.

ABSTRACT
Regional Health Department is the work unit of the Health Department in each administrative city in DKI Jakarta which is responsible for carrying out the activities of guiding, supervising, controlling, and developing the public health and personal health. The Health Resources Section is one of the sections in Regional Health Department which is responsible for carrying out the supervision and guidance activities in the field of pharmaceutical and other health resources. This section is a place for pharmacists to do their roles and duties in the scope of government. Internship at Regional Health Department of West Jakarta was held on January 4th to January 24th 2017, especially in the Health Resources Section. This internship aims to understand the duties and responsibilities of pharmacist in Regional Health Department, understand the main tasks and functions of Regional Health Department, obtain the knowledge and practical experiences to do the work in government, and obtain a real description of pharmaceutical issues in government. The activities that conducted during internship at Regional Health Department of West Jakarta were doing supervision, guidance, and control of Apotek Rakyat, socialization of the regulation related to Apotek Rakyat, assisting the management of pharmaceutical products and health supplies at the warehouse of Regional Health Department of West Jakarta, and doing recapitulation and analysis of narcotic and psychotropic reports in 2016.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library