Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rubiyanto
"ABSTRAK
Pekerjaan mengangkat merupakan pekerjaan yang memiliki resiko yang tinggi
untuk terkena penyakit akibat kerja, jika pekerjaan tersebut dilakukan berulangulang
setiap hari dan durasi yang panjang. Di Pasar Induk Beras Cipinang para
tukang angkat beras terbiasa melakukan pekerjaan tersebut setiap hari sehingga
penulis mengambil resiko ergonomic yang mungkin didapat oleh para pekerja
tersebut dengan menggunakan Niosh Lifitng Equation. Hasil penelitian dengan
menggunakan metode Niosh Lifting Equation menunjukan bahwa indeks resiko
pengangkatan yang dilakukan oleh pekerja angkat di Pasar Induk Cipinang
melebihi 1 yang berarti pekerjaan tersebut beresiko menyebabkan keluhan akibat
kerja sehingga diperlukan tindakan pengendalian guna mencegah terjadinya
penyakit akibat kerja

ABSTRACT
Lifting is a work with the high risk for any worker to get disorder, if that work is
doing in repetitive way and long duration every day. At Pasar Induk Beras
Cipinang, any worker doing lifting job is the major task every day that is the
causes why me as a writer doing the risk assessment with the niosh lifting
equation to the worker at pasar induk beras cipinang. Result from this research is
the risk index for the lifting task at Pasar Induk Beras Cipinang is high and need
to be modified to reduce that risk and prevent the illness because manual lifting"
Lengkap +
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubiyanto
"Bentuk pendidikan dan pelatihan peningkatan sumber daya manusia yang kini menjadi pilihan banyak masyarakat ibukota saat ini adalah outbound (OB)training, yaitu sebuah pelatihan yang menggunakan aktivitas fisik di luar ruangan
(outdoor) sebagai media utamanya. Guna menjadikan pelatihan tersebut bermakna bagi pengembangan pribadi peserta latihan, maka penyelenggara wajib menyiapkan berbagai hal, salah satunya adalah instruktur. Pertanyaan yang muncul dalam menyiapkan instruktur adalah : Kemampuan apa saja yang harus
dimiliki instruktur OB ? . Apakah ketrampilan psikologi dibutuhkan bagi instruktur?. Sebagai bagian dari ketrampilan psikologi, apakah ketrampilan goal setting dan dibriefing juga dibutuhkan ?. Bagaimana mendesain program tersebut
? . Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana intervensi psikologis dibutuhkan dalam desain pengembangan program pelatihan goal setting dan debriefing bagi instruktur outbound guna menghasilkan hasil latihan yang lebih baik.
Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah studi pendahuluan dan studi literatur yang bertujuan untuk menginventarisasi pendapat para intstrktur outbound yang telah memiliki pengalaman dalam kegiatan ini.
Responden dalam Studi pendahuluan sebanyak 43 orang dari 5 perusahaan
outbound di Jakarta yang memiliki pengalaman melatih lebih dari 2 tahun. Hasil kajian Studi pendahuluan adalah sebuah desain pengembangan program latihan
goal setting dan dibriefing yang meliputi: Tahap pendahuluan, tahap pemahaman konsep desain program, tahap implementasi dan tahap umpan balik.
Tahap kedua adalah tahap implementasi desain program. Peserta implementasi program sebanyak 22 orang instruktur pemula yang pengalaman melatihnya tidak
lebih dari 2 tahun. Pelaksanaan pelatihan di Jakarta pada tanggal 12 dan 13 Juli 2003 selama 8 jam pelatihan. Pada tahap akhir implementasi program peserta
diminta untuk mengisi kuasioner tentang efektifitas latlhan. Berdasarkan keperluan penelitian keusioner dari TV Rao (1999) yang terdiri dari 25 item
dimodifrkasi menjadi 20 item dan setelah diuji dengan program SPSS versi 10.05 windows ’95 memilki reliabilitas alpha = 0.8614 dan validitas item tes dengan skor total dengan LOS < 0.01 sebanyak 12 item, LOS < 0.05 sebanyak 4 item dan
4 item lagi tidak signifrkan. Artinya tes tersebut dapat digunakan karena cukup valid dan reliabel.
Hasil akhir perhitungan beda mean menggambarkan mean hasil latihan
(871818) dengan standard deviasi 6.3743 lebih besar dari mean alat ukur (60).
Artinya bahwa pelatihan yang dilaksanakan dalam implementasi program adalah efektif.
Dengan memperhatikan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa desain program pelatihan yang telah diimplementasikan tersebut adalah efektif bagi pengembangan kemampuan goal setting dan debriefing bagi instruktur
outbound. (42 referensi dari tahun 1990 s/d tahun 2003).
"
Lengkap +
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rubiyanto
"ABSTRACT
A non-mechanical method of measuring temporally coherent light, which may be dominated by incoherent background radiation, has been developed. The measurement method is based on the modulated signal produced by the temporally coherent radiation through a LiTaO3 crystal.
In the study, the coherent and incoherent lights are combined. To detect coherent light in the presence of incoherent radiation, the crystal is modulated with 2 KHz to 25 KHz sinusoidal signals. To obtain good modulation, the crystal is biased with 150-volt dc. By observing the detector output, it can be seen that only the crystal modulates the coherent light is modulated by crystal."
Lengkap +
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Robertus R. Rubiyanto
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Rubiyanto
"Gizi buruk merupakan masalah kesehatan yang menjadi beban bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Pada anak-anak, gizi buruk dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi, serta dapat pula mengakibatkan penurunan kecerdasan. Sedang pada orang dewasa, kekurangan gizi dapat menyebabkan penurunan produktifitas serta penurunan daya tahan, sehingga mudah terkena penyakit. Di Kabupaten Sambas, hasil pemantauan status gizi (PSG) balita tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 menunjukan adanya kecenderungan kasus gizi buruk dan gizi kurang yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama informasi yang dihasilkan dari sistem informasi gizi baru berupa data cakupan program penanggulangan, belum mengarah pada kondisi wilayah mana yang menjadi prioritas program penanggulangan gizi buruk serta tindakan apa yang akan dilakukan untuk penanggulangan gizi buruk tersebut. Hal ini menyebabkan kurang efektifnya program yang direncanakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan adanya suatu sistem pendukung keputusan untuk program penanggulangan gizi buruk pada balita di Kabupaten Sambas yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dengan menggunakan data- data yang telah ada, sehingga keputusan yang diambil dapat lebih efektif dalam penanggulanan gizi buruk. Penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan sistem dengan metodologi Structure System Analysis and Design (SSAD) atau metodologi yang berorientasi data (Data Oriented Methodologies). Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses. Penelitian ini juga menggunakan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan ataupun sistem yang akan dikembangkan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan Permantauan Wilayah Setempat (PWS) Gizi di Kabupaten Sambas sudah sesuai prosedur. Permasalahan yang dihadapi pada sistem informasi gizi di Kabupaten Sambas adalah : (1) Laporan dari Puskesmas masih sering terlambat dan tidak tepat waktu (2) Minimnya tenaga pengelola gizi di yang hanya berjumlah 2 orang (3) Data belum dianalisis secara terintegrasi, analisis masih dilakukan secara manual sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan baik dalam jumlah maupun hasil akhir dalam bentuk prevalensi. (4) Keluaran yang dihasilkan hanya terbatas pada informasi cakupan program. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diupayakan pembinaan administratif kepada Puskemas, peningkatan kualitas pengelola program gizi, serta dukungan sarana dan prasarana dalam upaya peningkatan pengelolan informasi gizi di Kabupaten Sambas. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dihasilkan berupa, pengembangan basis data pemantauan pertumbuhan balita dan pemantauan status gizi (PSG). Keluaran yang dihasilkan sistem berupa data pencapaian cakupan program penanggulangan gizi buruk dalam bentuk tabel, grafik maupun skala prioritas wilayah maupun skala prioritas program dalam bentuk pemetaan sederhana.

Malnutrition is known as one of health problems that still a burden in most developing countries, including Indonesia. It manifests to children in causing growth disorder, vulnerability to some diseases, especially infectious one, and also decreasing the child intelligence. Meanwhile, toward the adult, malnutrition can cause on reducing the productivity, as well as reducing the body resistance that make them vulnerable to some diseases. At Kabupaten of Sambas, the result of the state of nutrition monitoring (PSG) toward under-five in the year of 2003 to 2005 showed from year to year that there is a trend on the increasing of cases on malnutrition and under-nutrition. However, in dealing with the situation, during the malnutrition management program, there has no decision been made in which region will be the priority of the program and what action should be done in order to improve the condition. The situation that produce an ineffective process on program that has been planned.
The study has a purpose on developing a decision supporting system for the malnutrition management program toward under-five at Kapubaten of Sambas, by assisting the process on decision making with some existing data at the region, in order to have an effective way on managing the malnutrition problems. The study is using a system development with Structure System Analysis and Design (SSAD) method, or Data Oriented Method, which is emphasized on data characteristic processed. The study is also developing the Data Flow Diagram System.
The result of the study on the implementation of Nutrition Local Monitoring Area (NLAM) at Kabupaten Sambas showed that (1) The report from Puskesmas is mostly still delayed and always not on-time; (2) Inadequacy on nutrition management personnel, which is only 2; (3) The existing data has not been well integrated analyzed, and usually using manually, in which make the erroneous on calculation and result for producing the prevalence measurement; (4) The outcome of the NLAM is only limited to the result of the program coverage. Therefore, in order to cope with those issues mentioned above, a capacity building for Puskesmas administration, and quality improvement for nutrition informatics personnel are proposed. The Decision Supporting System (DSS) that has been made is consisting of the development of data base on under-five growth monitoring and state nutrition monitoring (SNM). The outcome of the system development is the data of program coverage on malnutrition management program, in the form of a simple mapping.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library