Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryan Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perbedaan stres yang disebabkan oleh role demands (role conflict, role overload, dan role ambiguity) antar demografi pada perusahaan. Menurut Robbins dan Judge (2007), salah satu penyebab stres adalah role demands yang terdiri dari role conflict, role overload, dan role ambiguity. Faktor demografi yang diuji dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, kelompok usia, pendidikan terakhir, kelompok masa kerja, bagian, dan jabatan. Metode yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup berisikan hal-hal mengenai role demands yang menggunakan pernyataan-pernyataan yang telah dikembangkan oleh Pareek (1983). Sedangkan kuesioner terbuka dikembangkan sendiri oleh penulis yang hasilnya digunakan untuk menjelaskan hasil pengolahan kuantitatif dari kuesioner tertutup. Organisasi yang diteliti adalah kantor pusat PT. X yang bergerak dalam bidang otomotif yang melayani penjualan dan servis. Perusahaan ini memiliki beberapa cabang yang terletak di berbagai kota. Kuesioner tertutup disebarkan pada seluruh karyawan di kantor pusat yang berjumlah 138 orang. Dari jumlah itu hanya 99 kuesioner dikembalikan. Sedangkan kuesioner terbuka hanya diberikan kepada 12 responden dengan menggunakan metode convenience. Respon kuesioner tertutup dikodekan kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik. Sarana statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji reliabilitas dan validitas, dan statistik inferensi. Tingkat signifikansi yang dipakai pada seluruh analisis dalam penelitian adalah 0,05 atau 0,025 untuk signifikansi dua sisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan laki-laki mengalami stres tuntutan peran yang tidak berbeda dengan karyawan perempuan, tidak adanya perbedaan stres tuntutan peran antar kelompok usia, tidak adanya perbedaan stres tuntutan peran antar tingkat pendidikan, tidak adanya perbedaan stres tuntutan peran antar kelompok masa kerja, karyawan di bagian servis mengalami stres tuntutan peran yang lebih tinggi secara jelas dan nyata dibandingkan bagian administrasi dan penjualan, dan tidak adanya perbedaan stres tuntutan peran antar jabatan. Perbedaan stres tuntutan peran antar bagian pada organisasi disebabkan karena permasalahan yang ada antara karyawan bagian servis dengan konsurnen, ketidaksesuaian job description karyawan bagian servis dengan kenyataan, dan fasilitas kerja yang kurang memadai. Sedangkan karyawan bagian penjualan memiliki nilai rata-rata stres tuntutan peran yang rendah karena sedikitnya variasi pelanggan yang dilayani, waktu kerja yang lebih fleksibel, dan kekurangan target perorangan dapat ditutupi oleh tim. Gangguan yang dialami oleh karyawan administrasi, seperti keterlambatan data yang harus segera diterima, kurang memadainya kemampuan komputer yang ada, terbatasnya daya listrik, dan fasilitas jaringan komputer yang terbatas, menyebabkan masalah role overload pada bagian administrasi. Tidak terujinya perbedaan stres tuntutan peran pada demografi yang lain dapat disebabkan karena para karyawan memaklumi budaya perusahaan yang menganggap pria lebih memiliki daya tahan yang kuat, para karyawan dalam perusahaan tidak memandang perbedaan usia antar karyawan, perusahaan mengupayakan penempatan kerja karyawan berdasarkan tingkat pendidikannya, harapan-harapan yang sesuai dengan masa kerja karyawan, dan karyawan mengganggap porsi dan beban yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan atasan karyawan. Tulisan ini bermanfaat untuk digunakan oleh pihak manajemen sebagai sumber informasi dalam mengelola karyawan agar tidak mengalami kondisi stres yang dapat mengganggu perusahaan bagi PT. X dan untuk dapat menambah wawasan mengenai bagaimana mengelola karyawan dengan karakteristik demografi yang berbeda dengan adanya perbedaan stres karena tuntutan peran antar demografi pada perusahaan. Pengelolaan yang baik (misalnya penetapan kebijakan yang tepat) diharapkan akan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan atau organisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Setiawan
"ABSTRAK
Secara umum penyembunyian data (steganografi) dengan media penampung citra
digital terdiri dari dua teknik yaitu spasial domain dan frekuensi domain. Salah
satu metode yang menggunakan teknik spasial domain adalah pixel value
differencing (PVD). PVD menghitung selisih nilai pixel yang bersebelahan dengan
non-overlapping. Misalkan data berhasil disisipkan tanpa menggunakan semua
pixel dari cover image maka pada proses ekstraksi pesan mengalami penambahan
sehingga diperlukan suatu penanda untuk menjamin kesesuaian pesan. PVD
membutuhkan proses kuantisasi yang merepresentasikan prinsip kapabilitas visual
mata manusia yaitu area kontras dan area mulus sehingga nilai selisih pixel yang
baru interval nilainya sama dengan interval selisih nilai pixel awal. Salah satu
metode untuk kuantisasinya yakni menggunakan metode perfect square number.
Pada skripsi ini mengimplementasikan PVD ditambahkan penanda dengan perfect
square number dalam mengamankan data dengan citra digital. Hasil simulasi
terhadap data uji dianalisis berdasarkan rata-rata waktu proses yang menunjukkan
semakin besar ukuran media penampung maka semakin lama waktu yang
diperlukan dan nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) berada di interval 50 dB
sampai 86 dB yang mengindikasikan bahwa pesan rahasia yang disembunyikan
sulit terdeteksi.

ABSTRACT
In general, data hiding with cover is image consists of two techniques; spatial
domain and frequency domain. One method using spatial domain technique is the
pixel value differencing (PVD). PVD calculates the difference between pixels and
non-overlapping. If the data was able to be attached without using all the pixels
from cover image, then the message extraction process will expand, which makes
the sign is needed to guarantee the suitability of the message. PVD requires
quantitative processes representing the principal of human visual system capability
which are contrast areas and smooth areas with the result that the new pixel
difference value has the same value interval as the initial pixel difference value.
One of the methods for the quantitation is using perfect square number. This
undergraduate thesis implements the PVD and perfect square number in securing
data by digital image. The simulation results of the test data analyzed based on
average processing time shows that the bigger value of image pixel, the longer
time required and the value of PSNR is in the interval 50 dB to 85 dB indicating
the secret message that is hidden difficult to be detected."
2014
S61504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library