Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sahari
Abstrak :
ABSTRAK
Peranan dan kedudukan angkatan bersenjata yang demikian vital bagi suatu bangsa, khususnya sebagai alat tahanan dan keamanan negara, telah menyebabkan ia perselalu menjadi tumpuan kehidupan negara. Hal itu, terutama semakin terbukti bila negara yang bersangkutan berada dalam situasi bermusuhan dengan negara lain. Dalam konteks seperti tersebut pula kasus modernisasi militer RRC terjadi. Perubahan sifat hubungan yang semula bersahabat dan kemudian bermusuhan dengan US, telah menyebabkan RRC pada posisi-terancam oleh, kekuatan militer US. Fenomena seperti itu terjadi dengan adanya perang perbatasan pada tahun 1969, yang kemudian diikuti oleh peningkatan drastis kapasitas militer US di perbatasan RRC. Sebagai konsekuensi dari permusuhan tersebut, US kemudian menghentikan semua bantuan dan kerjasama militer dengan RRC yang meliputi berbagai bidang. Tindakan US itu nyebabkan angkatan bersenjata RRC (TPR) terbelakang peralatan perang, sehingga harus berdikari dalam ;pengadaan kebutuhan persenjataannya. Namun akhirnya RRC jalan keluar setelah AS memanfaatkan medalam mendapatkan permusuhan RRC-US demi kepentingan strategis Barat. Untuk itu AS d.an sekutu-sekutu Eropa Baratnya bersedia membantu RRC memodernisasi militernya. Sebaliknya AS menuntut RRC mencegah ambisi hegemoni US di Asia Pasifik. Dalam menelaah permasalahan yang menjadi isi skripsi ini digunakan dua kerangka teori. Pertama, nasional dari Hans 3. Morgenthau, dalam bentuk tai teori keamanan mempersenjadiri (armament). Selanjutnya dilengkapi oleh teori aliansi dari K.J. Holsti.
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahari
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G.N. Anastasia Sahari
Abstrak :
Teknologi modem sering mempersyaratkan bahwa material untuk konstruksi harus mempunyai kekuatan dan ketangguhan yang tinggi serta sifat lainnya yang maksimum. Pengembangan komposit matrik keramik (CMCs) karena kemampuannya memberikan serangkaian sifat yang dapat disesuaikan dengan aplikasi tertentu seperti kekuatan, ketangguhan, kekerasan dan tahan panas yang tinggi. Karateristik CMCs dipengaruhi oleh waktu tahan, temperatur proses, persentase magnesium dan volume fraksi penguat. Penelitian ini menekankan pengaruh waktu tahan dan PERSENTASE magnesium terhadap karateristik CMCs A12031A1 hasil proses Directed metal Oxidation (DIMOX). Material yang digunakan adalah serbuk A1203, aluminium ingot dan serbuk magnesium sebagai dopan. Dalam penelitian ini metode pembuatan CMCs, waktu tahan yang digunakan 10 jam, 15 jam , 24 jam, temperatur proses 1300°C dan PERSENTASE magnesium yang digunakan adalah 5%, 8%, 10% dan 14%. Pengamatan meliputi pengaruh waktu tahan dan persentase magnesium terhadap densitas, porositas, ekspansi termal, kekerasan dan laju keausan. hasil penelitian menunjukan terjadinya penurunan densitas dan kekerasan pada waktu tahan dan persentase magnesium yang semakin meningkat. Sebaliknya terjadi peningkatan laju keausan, porositas dan ekspansi termal pada waktu tahan dan persentase magnesium yang semakin meningkat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G.N. Anastasia Sahari
Abstrak :
Komposit keramik yang berbasis Al2O3 adalah material yang potensial untuk aplikasi temperatur tinggi. Reaksi antarmuka yang terjadi diantara matriks dan penguat penting dan merupakan penentu atau peran kunci dalam kemajuan aplikasi dari komposit keramik. Proses directed metal oxidation (dimox) merupakan salah satu proses pembuatan komposit matriks keramik yang fleksibel dan menawarkan kemampuan untuk membentuk komposit near-net shape dengan bermacam-macam komposisi dan mikrostruktur. Keberhasilan pembuatan komposit Al2O3/Al dengan proses ini dipengaruhi oleh dopant, waktu tahan, temperatur dan atmosfir tempat berlangsungnya proses. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menghasilkan komposit matriks keramik yang memiliki sifat mekanik yang baik dan antarmuka yang baik pula sebagai hasil dari reaksi antarmuka matriks dan penguat dalam meningkatkan ketangguhan dari matriks keramik. Temperatur proses yang digunakan 1100°C, 1200°C dan 1300°C dengan lamanya pemanasan 10 jam, 15 jam dan 24 jam untuk lingkungan atm dan temperatur proses yang digunakan untuk lingkungan N2 adalah 1100°C, 1150°C dan 1200°C dengan lamanya pemanasan 15 jam dengan persentase Mg sebagai dopant 5, 8, 10, 12 %. Hasil penelitian menunjukkan kedalaman infiltrasi maksimum dicapai pada waktu tahan proses 24 jam dengan 12% Mg dan temperatur 1300°C sebesar 29,34 mm, densitas maksimum dicapai pada waktu tahan proses 24 jam dengan 8% Mg pada temperatur 1100°C sebesar 3,50 gr/cm3, kekerasan mikro optimum dicapai pada waktu tahan proses 24 jam dengan 8% Mg dan temperatur 1100°C sebesar 1221 VHN, nilai fracture toughness maksimum pada waktu tahan proses 24 Jam dengan persentase 5% Mg dan temperatur 1300°C sebesar 8,25 MPa.m1/2. Reaksi antarmuka yang terbentuk dalam KMK Al2O3/Al adalah Al2O3, MgAl2O4, Mg3N2, AlN, AlSiO and MgSiO3.
Al2O3 based ceramic composites are potential materials for advanced temperature applications. Interfacial reaction that °Ccurs between the matrix and the reinforcement is the critical, determinant and the key role in advancing the application of ceramic composites. Directed melt oxidation (dimox) pr°Cess is one of the flexible way to produce ceramic matrix composites that offer the ability to form near-net shape composites in various compositions and microstructures. The successful manufacturing of Al2O3/Al composite using dimox pr°Cess is influenced by the dopant, holding time, temperature and the atmospheric circumstances on the site of the pr°Cess. The research was performed in order to produce ceramic matrix composites that have reliable mechanical properties and good interface as a result of matrix interface and reinforcement reaction in improving the toughness of matrix ceramic. Pr°Cess temperature was set up at 1100 °C, 1200 °C and 1300 °C for 10 hours, 15 hours and 24 hours in furnace atmosphere, while the temperature pr°Cess was set up at 1100 °C, 1150 °C and 1200 °C in N2 atmosphere for 15 hours with the same Mg content various from 5, 8, 10 and 12% wt of Mg as the dopant. The results indicated that the maximum depth of infiltration was 29.34 mm achieved in 24 hours sample with 12% wt of Mg at 1300 °C. Generated density was 3.50 gr/cm3 which was the maximum density after 24 hours of the pr°Cess with 8% wt of Mg at 1100 °C. The optimum microhardness of 1221 VHN was achieved in 24 hours at 1100 °C with 8% wt of Mg. The maximum value of fracture toughness of 8.25 MPa.m1/2 which was achieved in 24 hours for sample with 5% wt of Mg at 1300 °C. The interfacial reaction was analyzed by XRD, content of phase that was formed by Al2O3/Al CMCs were Al2O3, MgAl2O4, Mg3N2, AlN, AlSiO and MgSiO3.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
D1282
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto Sahari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library