Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saipudin
Abstrak :
Data terkini dengan presisi tinggi untuk reaksi γp → pη′ pada energi pusat-massa dalam rentang mendekati energi ambang hingga 2.84 GeV diperoleh dari kolaborasi CLAS pada laboratorium Jefferson telah dianalisis dengan menggunakan model isobar. Fotoproduksi η′ dapat dijelaskan dengan baik dalam semua rentang data energi yang tersedia dengan menyelidiki resonan S11 dan P11 untuk spin-1/2, selain menggunakan kontribusi kanal nukleon s- dan u-, juga arus meson kanal t-. Untuk resonan yang diselidiki, analisis digunakan nilai massa dan lebar resonan yang didukung oleh Particle Data Group. Kami menekankan, data penampang lintang sendiri mampu dihasilkan nilai parameter resonan, konstanta kopling hadronik dan mesonik. ...... The recent high-precision data for the reaction γp → pη′ at center-of-mass energies from near threshold to 2.84 GeV obtained by the CLAS collaboration at the Jefferson Laboratory have been analyzed within an isobar model. The η′ photoproduction can be described quite well over the entire energy range of available data by considering S11 and P11 resonances, in addition to the nucleon s- and u-channel resonance contributions, also t-channel mesonic currents. For the resonances considered, our analysis are used mass and width value advocated by the Particle Data Group. We emphasize, that cross-section data alone are unable can reproduced resonance parameters value, coupling constant hadronic and mesonic.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saipudin
Abstrak :
Hamburan neutrino dengan materi bintang quark melalui interaksi lemah arus ne- tral telah dipelajari. Untuk menjelaskan keadaan materi quark, digunakan model bag MIT. Struktur bintang quark dapat dipelajari dengan memasukkan persamaan keadaan bintang quark kedalam persamaan TOV. Dalam tulisan ini kami mempela- jari penampang lintang differensial dan lintasan bebas rata-rata neutrino. Perhitun- gan dilakukan menggunakan dua metode; Pertama dengan memperhatikan hambu- ran N-body sebagai N kali hamburan dua partikel, Kedua dengan memperlakukan efek banyak benda dengan baik dalam hamburan N-body. Kedua pendekatan dipela- jari dan dibandingkan pada kasus temperatur nol. Untuk pendekatan pertama, interaksi didominasi oleh quark down, sedangkan untuk pendekatan kedua quark down dan quark strange memberikan kontribusi yang sama. Lintasan bebas rata- rata neutrino menurun dengan meningkatnya kerapatan, temperatur dan energi awal neutrino. Untuk kasus temperatur berhingga, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti; faktor retardasi, Pauli blocking dan detailed balancing. Pauli blocking dan detailed balancing secara signifikan mengurangi nilai lintasan bebas rata-rata neutrino. Sedangkan faktor retardasi menunjukkan sifat yang tidak biasa dari lintasan bebas rata-rata neutrino-quark strange. Selain itu, efek penangkapan neutrino secara signifikan menyebabkan fraksi elektron meningkat. Kontribusi elek- tron menurunkan lintasan bebas rata-rata neutrino. Lebih lanjut, lintasan bebas rata-rata neutrino dari pusat bintang quark hingga ke permukaan bintang semakin meningkat. ......The scattering of neutrino with quark star matter through neutral current weak interaction is studied. To describe the quark matter state, MIT bag model is used. The quark star structures can be studied by inserted the quark star equation of state into TOV equation. Here we study the neutrino differential cross section and mean free path. The calculation is performed by using two method; First by considering N-body scattering as N times two body scattering, Second by treating the many body effect properly in N-body scattering. Both approach are compared and studied for the case zero temperature, where we have found that for the first approach, interaction are dominated by the one from down quark, while the second approach the down and strange quarks provide similar contribution. Neutrino mean free path decreases with increasing density, temperature and initial energy neutrino. For finite temperatur case are several factors should be considered, i.e, retardation, Pauli blocking and detailed balancing factors. Pauli blocking and detailed balancing significantly reduce the value of the neutrino mean free path. While the retardation factor indicates unusual behavior of neutrino-strange quark mean free path. In addition, the effect of neutrino trapping is significantly increased the fraction of electrons. Contribution of electrons reduces the value neutrino matter mean free path. Therefore, the neutrino mean free path from the center of quark star to the stellar surface increases.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Saipudin
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang aplikasi pendekatan structure-conduct performance untuk menganalisis kinerja industri AB. Tahapan-tahapan penelitian dilakukan dengan melakukan pengolahan dan analisa data sekunder yakni Laporan Keuangan dan data Transaksi Efek. Pengukuran structure (struktur pasar) dilakukan dengan menggunakan metode rasio konsentrasi (CRn) dan Herfindahl Hirschman Index (HHI), dan Panzar & Rosse. Perilaku (conduct) dilakukan pengukuran melalui analisa penetapan harga produk,analisa kegiatan di luar bidang usaha, dan kasus. Sedangkan performance (kinerja) diukur menggunakan profit marjin, BOPO, asset turnover, ROA, dan ROE. Selanjutnya hasil analisa data sekunder, dijadikan bahan utama untuk melaksanakan interview (Bursa Efek Indonesia) dan survey (Anggota Bursa), yang bertujuan untuk mengetahui persepsi dari masing-masing pihak terkait fenomena keuangan yang terjadi di industri dan usulan regulasi yang disimpulkan. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa struktur pasar industri AB adalah Pasar Persaiangan Sempurna (CRn dan HHI) atau Persaingan Monopolistik (Panzar-rosse), untuk tingkat kompetisi industri sangat ketat (overcompetition), excessive dan mengarah ke cut throat competition yang ditandai dengan kompetisi penetapan harga produk (fee Transaksi), adanya pelaku industri yang mengandalkan pendapatan di luar bidang usaha, dan terjadinya kasus pelanggaran ketentuan. Analisis kinerja industri juga menunjukan tren yang cenderung menurun dan lebih rendah dibandingkan dengan industri keuangan lainnya (asuransi). Berkenaan dengan hal tersebut diusulkan untuk dikeluarkan pengaturan terkait besaran minimum tarif fee Transaksi Efek sebagai solusi jangka pendek untuk membuat iklim kompetisi yang sehat dan kesempatan bagi AB untuk memperkuat diri, dan penerbitan produk-produk yang menarik bagi investor sehingga dapat meningkatkan nilai Transaksi Efek yang berujung pada kenaikan nilai pendapatan dari AB.
ABSTRACT
This thesis discusses about application Structure-Conduct-Performance approach in analyzing the performance Exchange Member's industry. The stages of research is done by the processing and analysis of secondary data that Financial Statements and Transaction Data. Measurements structure (structure of the market) were calculated using the concentration ratio (CRn) and the Herfindahl - Hirschman Index (HHI), and using Panzar-rosse. Understanding the conduct by analysis of product pricing, analysis activities outside the core business, and the case, while the performance using the profit marjin, BOPO, assets turnover, ROA, and ROE. Furthermore, secondary data analysis, become the main topic to carry out the interview (with Indonesia Stock Exchange) and the survey (with Exchange Member), which aims to determine the perception of each party related financial phenomena that occur in the industry and the proposed regulations are concluded. Based on the analysis known that the industry market structure AB is a market of Perfect competition (CRN and HHI) or Monopolistic Competition (Panzar-rosse), and the level of industry competition is very tight (overcompetition), excessive and leads to cut-throat competition which is characterized by competition product pricing (transaction fee), industry players rely on their income outside the field of business, and the occurrence of cases of violation. Analysis of industry performance also shows that trends tend to decline and was lower as compared to other financial industries (insurance). In this regard proposed to be issued the regulations related to the amount of minimum fees Transaction as a short-term solution to create a climate of healthy competition and opportunities for AB to strengthen themselves, and publishing products that are attractive to investors so as to increase the value of the transaction was led to increase in revenue from AB
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library