Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Putrianda
"Saat ini perkembangan teknologi dan Internet sangat pesat, semua hal menjadi lebih mudah. Salah satu sektor yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah Perbankan, sebuah sub-sektor ekonomi yang memobilisasi dana publik. Dibalik kenyamanan yang diperoleh dari penggunaan Internet Banking, Ada juga risiko yang terdapat dalam penggunaan layanan ini, antara lain, banyak pelanggaran hukum mengenai data pribadi melalui Internet dan juga tentang risiko keuangan yang diderita oleh nasabah bank di penggunaan Internet Banking. Para penjahat IT menyebabkan industri perbankan harus menyiapkan fitur keamanan yang mampu menjaga tingkat kepercayaan publik bahwa transaksi elektronik tersebut aman. Kemudian hal ini menimbulkan sejumlah pertanyaan, yaitu bagaimana ketentuan dan undang-undang tentang Internet Banking di Indonesia, kemudian bagaimana Bank dapat bertanggung jawab dalam keamanan data dan informasi nasabah, dan bagaimana bank melindungi pelanggan ini ketika ada masalah saat menggunakan Internet Banking. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian normatif, dimana penelitian berbasis perpustakaan dilakukan dari bahan-bahan pada buku, jurnal, dan juga hukum dan peraturan, dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara pada pekerja Bank X. Dengan demikian terdapat berbagai bentuk perlindungan bagi pelanggan yang menggunakan layanan Internet Banking yang disediakan oleh bank, sedangkan dalam hal tanggung jawab bank sebagai penyedia layanan Internet Banking, pelanggan lebih meningkatkan kesadaran dan ketelitian dalam menggunakan layanan Internet Banking.

At the present the development of technology and the Internet has been very rapid, everything has been made easier. One sector that is affected by the development of information and communication technology is Banking, an economic sub-sector that mobilizes public funds. Behind the convenience obtained from the use of Internet Banking, there are also risks that can be used in the use of this service, among others, many violations of law regarding personal data via the Internet and also regarding financial risks suffered by bank customers in the use of Internet Banking The IT criminals cause the Banking industry to be able to prepare security features that are able to maintain the level of public confidence that electronic transactions are safe. Then this raises a number of questions, namely how the provisions and laws regarding Internet Banking in Indonesia, how a Bank can be responsible in the security of customer data and information, and how banks protect these customers when there are problems when using Internet Banking.This research is conducted by utilizing the normative research method, in which library based research is conducted from the materials on the books, journal, and also laws and regulations, and field research by conducting interview on Bank X worker. Thus there are various forms of protection for customers using Internet Banking services provided by banks, while in terms of bank responsibility as an Internet Banking service provider, the customer is more increased awareness and thoroughness in using Internet Banking services."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Putrianda
"Saat ini dunia pasar modal dan investasi makin marak diminati oleh masyarakat. Selain diminati oleh masyarakat, perusahaan juga semakin gencar mencari investor untuk pembiayaan perusahaannya. Salah satu produk pasar modal yang saat ini sedang naik daun ialah Perpetual Bond, yang mana adalah sebuah surat utang yang tidak memiliki batas waktu dan jatuh tempo sampai dengan adanya opsi tebus (call option) oleh penerbit. Perpetual Bond dikategorikan sebagai produk pasar modal yang hybrid karena karakternya yang merupakan surat utang yang dianggap sebagai ekuitas. Perpetual Bond dinilai menjanjikan bagi permodalan perusahaan-perusahaan besar khususnya perusahaan infrastruktur karena Perpetual Bond ini tidak akan menaikan Debt Equity Ratio (DER) perusahaan. Akan tetapi, untuk Perpetual Bond ini belum memiliki Peraturan khusus terhadapnya, yang mana membuat ketidakpastian hukum pada pelaksanaannya. Sedangkan dalam hal emiten gagal bayar, maka untuk perlindungan investor Perpetual Bond tidak kuat. Hal ini menimbulkan isu mengenai eksistensi pengaturan Perpetual Bond di Indonesia dan perlindungan investor pada saat adanya gagal bayar atau pailit dari penerbut. Untuk itu pada penelitian ini, digunakan metode yuridis-normatif yang mana penulis menganalisis ketersedian pengaturan dan perlindungan investor pada Perpetual Bond. Setelah adanya penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa belum ada pengaturan mengenai Perpetual Bond beserta perlindungan investornya. Untuk itu, disarakan untuk Otoritas Jasa Keuangan untuk membuat peraturan mengenai Perpetual Bond dan juga menguatkan perlindungan Investor Perpetual Bond.

Currently, the world of capital markets and investment is increasingly in demand by the public. In addition to being in demand by the public, the company is also increasingly seeking investors to finance its company. One of the capital market products that is currently on the rise is the Perpetual Bond, which is a debt bond that has no time limit and matures until there is a call option by the issuer. Perpetual Bond is categorized as a hybrid capital market product because of its character which is debt securities which are considered as equity. Perpetual Bonds are considered promising for the capital of large companies, especially infrastructure companies because this Perpetual Bond will not increase the company's Debt Equation Ratio (DER). However, this Perpetual Bond does not yet have a special regulation against it, which creates legal uncertainty in its implementation. Meanwhile, in the event that the issuer fails to pay, the Perpetual Bond investor protection is not strong. This raises the issue of the existence of perpetual bond arrangements in Indonesia and the protection of investors in the event of default or bankruptcy of the issuer. For this reason, in this study, the juridical-normative method is used in which the author analyzes the availability of regulation and investor protection in Perpetual Bonds. After the research has been conducted, it can be concluded that there is no regulation regarding Perpetual Bonds and their investor protection. For this reason, it is recommended for the Financial Services Authority to make regulations regarding Perpetual Bonds and also strengthen the protection of Perpetual Bond Investors. "
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library