Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sandjaja
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiri Sandjaja
Jakarta : Yayasan Kesejahteraan Keluarga Pemuda '66' , 1977
363.91 SAM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisjah Sandjaja
1977
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholas Kristanta Sandjaja
"Latar Belakang. Pneumonia komunitas merupakan masalah kesehatan global dan memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Rasio neutrofil-limfosit merupakan petanda inflamasi yang sederhana, cepat dan murah serta dapat dilakukan di fasilitas terbatas. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa RNL saat awal perawatan dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas, lama rawat inap dan kemungkinan kejadian sepsis, tetapi belum ada studi yang meneliti perannya dalam memprediksi kesembuhan dalam 7 hari pada pasien dengan pneumonia komunitas.
Tujuan. Mengetahui peran rasio neutrofil-limfosit dalam memprediksi kesembuhan dalam 7 hari pada pasien dengan pneumonia komunitas.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif terhadap pasien pneumonia komunitas yang dirawat di RSCM dari periode 1 November 2017-31 Desember 2018. Data neutrofil, limfosit dan leukosit serta RNL pada awal perawatan diambil dari rekam medis. Kriteria kesembuhan dalam 7 hari berupa perbaikan keluhan, pemeriksaan fisik, tanda vital yang stabil sesuai panduan IDSA/ATS dan atau perbaikan rontgent toraks. Nilai rasio neutrofil-limfosit yang optimal didapatkan menggunakan kurva ROC. Analisis variabel perancu dilakukan dengan regresi logistik.
Hasil. Terdapat 195 subjek penelitian yang dianalisis. Median usia sampel 65 tahun (21-90), dengan penyakit komorbid terbanyak adalah diabetes melitus (49,7%), terdapat 1 pasien yang mendapatkan antibiotik sebelum perawatan, dan 72,1% pasien dengan skor CURB-65 ≥ 2. Dari kurva ROC didapatkan nilai AUC 0,554 (IK95%: 0,473-0,635) dengan p>0,05. Analisa regresi logistik dan analisis subgrup menunjukkan CURB-65 skor 2 merupakan effect modifier.
Kesimpulan. Rasio neutrofil-limfosit pada awal perawatan tidak dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi kesembuhan dalam 7 hari pada pasien dewasa pneumonia komunitas yang dirawat

Background. Community acquired pneumonia is a global health problem and has a high morbidity and mortality. The neutrophil to lymphocyte ratio is a simple, rapid, inexpensive marker of systemic inflammation and can be done in a limited facility. Other studies had shown that neutrophil to lymphocyte ratio can be used to predict mortality, length of stay and sepsis, but there are no studies that investigate its role in predicting cure within 7 days in patients with community acquired pneumonia.
Aim. To investigate neutrophil to lumphocyte ratio as a predictor of cure within 7 days in patients with community acquired pneumonia.
Method. A retrospective cohort study was conducted using medical records in Cipto Mangunkusumo Hospital for community acquired pneumonia patients who were admitted from the period 1st November 2017-31st December 2018. Neutrophil, lymphocytes and neutrophil to lymphocyte ratio was obtained upon admittance. Criteria for cure within 7 days include improvement of clinical symptoms, physical examination, stable vital signs according to IDSA / ATS guidelines and or improvement of chest X-ray. Neutrophil to lymphocyte cut off was determined using the ROC curve. Confounding factors was analysed using logistic regression.
Results. There were 195 subjects. Median age was 65 years (21-90). Diabetes mellitus (49.7%) was the most frequent comorbid. There were one patients treated with antibiotics prior to admission and 72.1 % of patients with a CURB-65 score ≥ 2. ROC curve showed that AUC 0.554 (95%CI: 0.473-0.635 ) with p>0.05. Logistic regression analysis and subgroup analysis showed that CURB-65 2 was an effect modifier.
Conclusion. Neutrophil to lymphocyte ratio upon admittance cannot be used as a predictor of cure within 7 days in adult patients with community acquired pneumonia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Felisitas Tineza Sandjaja
"Laporan magang ini bertujuan untuk membahas mengenai evaluasi prosedur penilaian tata kelola perusahaan yang dilakukan oleh SNK Indonesia berdasarkan kriteria ACGS. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan prosedur yang dilakukan oleh SNK Indonesia dengan prosedur penilaian ACGS. Berdasarkan hasil evaluasi, prosedur penilaian yang dilakukan oleh SNK Indonesia telah sesuai dengan metodologi penilaian ACGS yang berlaku. Namun untuk menghasilkan hasil yang lebih akurat, penilai perlu mengumpulkan informasi secara lebih mendalam menggunakan sumber primer. Laporan magang ini juga memuat refleksi diri penulis selama mengikuti kegiatan magang di SNK Indonesia.

This internship report aims to discuss the evaluation of the corporate governance assessment procedures carried out by SNK Indonesia based on the ACGS criteria. The evaluation was carried out by comparing the procedures carried out by SNK Indonesia with the ACGS assessment procedures. Based on the evaluation results, the assessment procedure carried out by SNK Indonesia is in accordance with the applicable ACGS assessment methodology. However, to produce a more accurate result, the assessor needs to collect more in-depth information using primary sources. This internship report also contains the author's self-reflection during the internship at SNK Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Franky Sandjaja
"Latar Belakang: Delineasi merupakan proses yang penting dalam radioterapi, namun dilaporkan adanya variabilitas dan inkonsistensi. Jenis modalitas dan kualitas pencitraan serta observer merupakan faktor yang mempengaruhi variabilitas delineasi. Variabilitas interobserver dapat digunakan untuk mengetahui adanya variasi delineasi. Saat ini delineasi kanker serviks menggunakan CT Scan. MRI lebih baik dalam memvisualisasikan jaringan lunak pada pelvis, namun belum digunakan rutin untuk delineasi kanker serviks.
Tujuan: Membandingkan perbedaan variabilitas interobserver dalam mengidentiifkasi GTV pada kanker serviks.
Metode: Sembilan pasien kanker serviks stadium lokal lanjut didelineasi oleh lima observer. Observer adalah peserta didik program studi onkologi radiasi tahap mandiri dengan kriteria tertentu. Modalitas pencitraan yang digunakan adalah CT Scan dan MRI. Struktur yang didelineasi adalah GTV, parametrium, uterus dan vagina. Hasil delineasi dibandingkan dengan menggunakan koefisien kesesuaian Dice Similarity Coefficient (DSC). Variabilitas delineasi akan dibandingkan antar kelompok modalitas menggunakan perbandingan dua rerata berpasangan menggunakan uji t berpasangan dan uji wilcoxon.
Hasil: DSC delineasi GTV pada kelompok CT Scan adalah 0,74 (0,71-0,76 IK 95%). Sedangkan pada kelompok MRI adalah 0,79 (0,77-0,81 IK 95%). Rerata DSC didapatkan lebih tinggi pada kelompok MRI dibandingkan dengan kelompok CT Scan dan signifikan secara statisitik.
Kesimpulan: Variabilitas interobserver delineasi GTV didapatkan baik menggunakan MRI maupun CT Scan dengan tingkat kesesuaian deliniasi baik (substantial agreement). Variabilitas interobserver delineasi GTV lebih kecil pada MRI dibandingkan CT Scan secara signifikan.

Background: Delineation is an important process in radiotherapy, but variability and inconsistency have been reported in almost all tumor sites. The type of modality and quality of imaging as well as observers are factors that affect delineation variability. Interobserver variability can determine the variation of delineation. Currently delineation of cervical cancer using CT Scan. MRI is better at visualizing the soft tissues of the pelvis, but has not been used routinely for cervical cancer delineation.
Aim: Comparing interobserver differences in identifying GTV in cervical cancer.
Methods: Nine locally advanced cervical cancer patients were delineated by five observers. Observers were senior resident of the radiation oncology study program with certain criteria. The modalities used were CT Scan and MRI. The structures delineated were the GTV, parametrium, uterus and vagina. The results of the delineation were compared using the Dice Similarity Coefficient (DSC). Delineation variability will be compared between modality groups using a comparison of two paired means using paired tests and Wilcoxon's test.
Result: Mean DSC of GTV delineation in the CT scan group was 0.74 (0.71-0.76 95% CI). Meanwhile, the mean DSC in the MRI group was 0.79 (0.77-0.81 95% CI). The mean DSC was found to be higher in the MRI group. That the interobserver variability of GTV delineation using MRI is smaller than CT scan and statistically significant.
Conclusion: Interobserver variability of GTV delineation was obtained using either MRI or CT Scan with substantial agreement. Interobserver variability of delineation was significantly smaller on MRI than CT.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library