Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sania
"ABSTRAK

Salah satu efek samping obat antihipertensi kaptopril adalah batuk kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping batuk kering pada pasien rawat jalan yang mendapatkan obat antihipertensi kaptopril di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan menggunakan data sekunder dari resep pasien dan data primer dari wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengumpulan data dilakukan dari Maret-Mei 2014 secara total sampling. Penilaian kausalitas reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) batuk kering menggunakan algoritma Naranjo. Total pasien yang memenuhi kriteria sebagai subyek penelitian adalah 31 pasien dari jumlah total 128 pasien yang menggunakan obat kaptopril. Sebanyak 7 pasien (22,6%) mengalami efek samping batuk kering. Berdasarkan analisis algoritma Naranjo, 1 dari 7 ROTD yang terjadi dikategorikan pasti (definite) dan 6 kejadian dikategorikan besar kemungkinan (probable). Hasil analisis secara statistik memperlihatkan bahwa usia, jenis kelamin, suku, lama penggunaan obat, dan merek obat kaptopril tidak memiliki hubungan bermakna dengan efek samping batuk kering. Prevalensi efek samping batuk kering pada penelitian ini tergolong tinggi.


ABSTRACT

One of the side effects of antihypertensive drugs captopril is a dry cough. This study aimed to evaluate the side effects of dry cough in outpatients receiving antihypertensive drugs captopril in RSU UKI. The method used in this study was descriptive analytical. Data was collected prospectively using secondary data from the patient's prescription and primary data from patient interviews using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Data collection was conducted from March to May 2014 by total sampling. The causality evaluation on the adverse drug reaction (ADR) of dry cough using Naranjo algorithm. Total patients who participated in this study were 31 patients from a total of 128 patients using the drug captopril. As much as 7 patients (22.6%) experienced side effect dry cough. Based on Naranjo algorithm analysis, 1 of the 7 ADR which occured was catagorized as definite and six were catagorized as probable. Results of statistical analysis showed that age, sex, ethnicity, duration of medication, and brand of Captopril does not have a significant correlation with the dry cough side effect. The prevalence of dry cough side effects in this study is high.

"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S56942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sania
"Sektor konstruksi merupakan sektor penyumbang kecelakaan tertinggi di Indonesia dan kasus terbanyak terjadi pada konstruksi bangunan gedung. Salah satu pekerjaan dalam konstruksi bangunan gedung ialah pengecoran yang merupakan pekerjaan krusial dan perlu diperhatikan dalam suatu pembangunan karena akan menentukan kekuatan struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses pengecoran gedung perkantoran X. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan analisis risiko kualitatif menggunakan Job Hazard Analysis dan analisis risiko semi kuantitatif yang mengacu pada AS/NZS 4360:2004 tentang Risk Management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 risiko yang dinilai, 28 risiko diantaranya termasuk ke dalam kategori tingkat very high, seperti risiko terjatuh dari ketinggian, terpajan adukan beton, terpajan cairan curing compound, tertimpa material seperti alas balok dan besi, tersetrum vibrator dan mengalami hand arm vibration syndrome sehingga diperlukan tindakan pengendalian risiko untuk mengurangi tingkat risiko agar masuk ke dalam risiko yang dapat diterima.
......The construction sector is the highest accident contributor sector in Indonesia and the most cases occur in the construction of buildings. One of the jobs in building construction is casting which is a crucial job and needs to be considered in a construction since it will determine the strength of the building structure. This study aims to manage occupational health and safety risks in the casting process of office building X. This study was a descriptive analytical study with a qualitative risk analysis approach using Job Hazard Analysis and semi-quantitative risk analysis referring to AS/NZS 4360:2004 concerning Risk Management. The result of the study shows that of the 96 assessed risks, 28 of them are categorized as very high; such as, the risk of falling from height, exposure to concrete mix, exposure to curing compound liquid, being hit by materials; such as, pedestal and iron, being electrocuted by a vibrator and experiencing a hand-arm vibration syndrome. Thus, risk control measures are needed in order to reduce the level of risk so that it falls into an acceptable risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Sania
"Filariais is a tropical disease , which is caused by microfilaria of filarial worm and is spread by mosquitoes bites and shows acute or chronic clinical manifestation. Therefore, this disease becomes one of national priority to eradicate infectious diseaseand listed as medium-term National development plan 2010 --2014. Mass-drug administration (MDA) program for filariasis has been done in Depok since 2008. Yet, there are still gap in realization of mass drug administration for prevent filariasis in Sukmajaya and Tirtajaya and there had never been done any researches about this program before. Now, we're doing a research about relationship between implementation of drug distribution with mass drug administration coverage to prevent filariasis.
This research is used consecutive sampling cross sectional methode with questionnaire in target population with CI 95%. In the results we know the p value is more than 0,05 in both village. So there are no relation between implementation of drug distribution with mass drug administration coverage to prevent filariasis. Implementation of mass-drug administration distribution to prevent filariasis using standard operational number at Tirtajaya is 5.7% and Sukmajaya 7%. So that, drug coverage number is also low. Thus, in the next research it is suggested to distributing mass drug administration to prevent filariasis based on standard operational then the similar research done later. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Sania
"Latar belakang: Prevalensi penyakit periodontal baik pada negara maju maupun negara berkembang sekitar 20-50% dari seluruh populasi global. Perawatan periodontal berupa pembersihan karang gigi atau scaling merupakan salah satu perawatan periodontal yang efektif sebagai upaya preventif untuk mencegah penyakit periodontal Selama pandemi COVID-19, terjadi penurunan kepedulian pasien terhadap kesehatan gigi dan mulut dan rutinitas untuk melakukan perawatan dental, termasuk perawatan periodontal berupa scaling. Tujuan: Mendapatkan persepsi Mahasiswa UI mengenai perawatan periodontal berupa scaling pada pandemi COVID-19. Metode: Studi analisis potong lintang pada Mahasiswa Universitas Indonesia Angkatan 2018, dengan menggunakan kuisioner melalui Google Form. Hasil: Sebanyak 473 responden yang mengisi kuisioner. Terdapat perbedaan pengetahuan mengenai penyakit periodontal dan COVID-19 berdasaarkan jenis kelamin dan rumpun ilmu, serta perbedaan persepsi mengenai kunjungan ke dokter gigi untuk perawatan scaling sebelum pandemi dan selama pandemi COVID-19. Kesimpulan: Pengetahuan mengenai penyakit periodontal dan COVID-19 pada mahasiswa perempuan lebih tinggi dari laki-laki, dan pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan lebih tinggi dibanding mahasiswa dari rumpun ilmu lainnya. Selain itu, terdapat perubahan persepsi berupa penurunan mengenai pentingnya melakukan perawatan scaling antara sebelum pandemi dengan selama pandemi COVID-19.
......Background: Prevalence of periodontal disease in developed and developing countries are about 20-50% of global population. Scaling as a periodontal treatment is one of the effective treatment to prevent the periodontal disease. During pandemic COVID-19,there is a patient decreased concern regarding oral and dental health, including scaling treatment. Objective: To evaluate the perception about scaling as a periodontal treatment among students of Universitas Indonesia class 2018. Methods: Cross-sectional analysis study on students of Universitas Indonesia class 2018, using quistionnaire via Google Form. Results: The research subjects were 473 students. There is a difference in the level of knowledge regarding the periodontal disease and COVID-19 among Universitas Indonesia class 2018 based on gender and faculties clusters, and there is a difference in the perception about scaling treatment on dental care visits before the pandemic and during the pandemic COVID-19. Conclusion: The level of knowledge regarding periodontal disease in female students was higher than that of male students, and in health science faculties (RIK) students was higher than students of pther diciplines. Beside that, there is a decreased perceptions about the importance of scaling treatment before the pandemic and during the pandemic COVID-19."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Ihza Sania
"Pengalaman childhood emotional maltreatment dan self-compassion memiliki dampak pada kepuasan individu dalam hubungan romantisnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran dari childhood emotional maltreatment dan self-compassion terhadap kepuasan dalam hubungan romantis pada individu yang berada pada tahap dewasa awal. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dan korelasional dengan tipe convenience sampling. Partisipan dalam penelitian merupakan 92 laki-laki dan 385 perempuan berusia 18-25 tahun di Indonesia yang sedang menjalani hubungan romantis. Alat ukur yang digunakan adalah Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (1994), Relationship Assessment Scale (1988), dan Self-Compassion Scale (2003). Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa childhood emotional maltreatment dan self-compassion memiliki hubungan yang positif dan dapat memprediksi kepuasan dalam hubungan romantis pada dewasa awal (F(2,474) = 17,46, p <0,01, R2 = 0,069). Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi instiusi terkait untuk melakukan psikoedukasi mengenai bahaya dan dampak negatif yang disebabkan oleh childhood emotional maltreatment serta pentingnya mengembangkan self-compassion yang memiliki dampak positif pada kepuasan hubungan romantis individu.
......Childhood emotional maltreatment experiences and self-compassion in children have an impact on their romantic relationship satisfaction when entering the emerging adulthood phase. This study was conducted to examine the role of childhood emotional maltreatment and self-compassion in romantic relationship satisfaction among emerging adults. This study uses quantitative and correlational research methods with convenience sampling type. Participants of the study consist of 92 men and 385 women, age 18-25 years old in Indonesia who are currently in romantic relationship. The instruments used in the study are Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (1994), Relationship Assessment Scale (1988), and Self-Compassion Scale (2003). The result of multiple regression indicates that childhood emotional maltreatment and self- compassion fully have a positive relationship and can predict romantic relationship satisfaction of emerging adul (F(2,474) = 17,46, p <0,01, R2 = 0,069). This can be a consideration for related institutions to conduct psychoeducation about the dangers and negative impacts caused by childhood emotional maltreatment and the importance of developing self-compassion that has a positive impact on individual romantic relationships."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vindah Ratna Sania
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6036
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Sania
"Penelitian ini membahas Pengaruh Motivasi dan Reward terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja, pengaruh reward terhadap kepuasan kerja , dan pengaruh motivasi dan reward terhadap kepuasan kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling yang berjumlah 51 responden. Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi linear dan regresi berganda.
Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kepuasan kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center. Pengujian pengaruh reward terhadap kepuasan kerja, diperoleh hasil temuan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara reward terhadap kepuasan kerja kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan reward terhadap kepuasan kerja Karyawan Bagian Office (Non Medis) Rumah Sakit Bogor Medical Center.

This study examines The Influence of Motivation And Rewards Towards The Job Satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital. The goal of the study is to find out the influence of motivation towards the job satisfaction of ,Influence of rewards towards job satisfaction and the Influence of Motivation And Rewards Towards The Job Satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital. The research adopts quantitative, descriptive analysis methodology. Total sampling which held to 51 respondents was used. Hypothesis was tested by using linear regression and doubled regression.
The result of the study indicates that there is significant influence of motivation towards the job satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital. Meanwhile, the test result of the influence of rewards towards job satisfaction shows that there is significant influence of rewards towards job satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital. There is also a significant influence of Motivation And Rewards Towards The Job Satisfaction of Non Medical Employees at Bogor Medical Center Hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Sania
"Tulisan ini membahas perubahan kebijakan pertahanan Australia melalui 2020 Defence Strategic Update yang merumuskan strategi pertahanan Australia khususnya sebagai upaya menghadapi konflik persaingan strategis di Indo-Pasifik. Indo-Pasifik merupakan jalur maritim strategis yang sarat akan kepentingan bagi berbagai negara. Australia pun menjadi salah satu negara yang memiliki kepentingan baik secara strategis maupun ekonomi di wilayah tersebut. Namun, terjadinya konflik persaingan strategis antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah mengakibatkan terancamnya perdamaian dan keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik. Sebagai negara yang berada di kawasan Indo-Pasifik, menjadi penting bagi Australia untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut agar kepentingannya menjadi tidak terganggu. Dengan demikian, sebagai upaya untuk menghadapi tantangan keamanan yang terus berkembang tersebut Pemerintah Australia pun menerapkan strategi pertahanan baru yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan Angkatan Pertahanan Australia/Australia Defence Force (ADF) melalui kebijakan pertahanan terbarunya, yakni 2020 Defence Strategic Update. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan studi pustaka, tulisan ini berupaya untuk menganalisis perubahan strategi pertahanan dalam 2020 Defence Strategic Update dengan menggunakan konsep negara middle power (kekuatan menengah) dan teori balance of power (keseimbangan kekuatan). Temuan dari penelitian ini adalah Australia sebagai negara dengan kekuatan menengah telah menerapkan berbagai strategi perimbangan kekuatan dalam upaya menjaga keseimbangan kekuatan di Indo-Pasifik. Secara internal strategi perimbangan kekuatan Australia dilakukan dengan meningkatkan kekuatan militernya. Kemudian, secara eksternal strategi perimbangan kekuatan Australia dilakukan dengan memperkuat hubungan aliansi dengan sekutunya, yakni Amerika Serikat, serta meningkatkan hubungan regional dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.
......This paper discusses changes in Australia's defense policy through the 2020 Defense Strategic Update which formulates Australia's defense strategy specifically as an effort to deal with strategic competitive conflicts in the Indo-Pacific. The Indo-Pacific is a strategic maritime route that is full of interests for various countries. Australia is also a country that has both strategic and economic interests in the region. However, the occurrence of a strategic competition conflict between the United States and China has resulted in threats to peace and the balance of power in the Indo-Pacific region. As a country in the Indo-Pacific region, it is important for Australia to maintain stability in the region so that its interests are not disturbed. Thus, as an effort to deal with the evolving security challenges, the Australian Government has implemented a new defense strategy aimed at strengthening the capabilities of the Australian Defense Force (ADF) through its newest defense policy, namely the 2020 Defense Strategic Update. By using qualitative research methods and literature, this paper seeks to analyze changes in defense strategy in the 2020 Defense Strategic Update using the concept of a middle power state and balance of power theory. The findings of this study are that Australia as a middle power country has implemented various power balance strategies in an effort to maintain the balance of power in the Indo-Pacific. Internally, Australia's balance of power strategy is carried out by increasing its military strength. Then, externally, Australia's balance of power strategy was carried out by strengthening alliance relations with its ally, namely the United States, as well as increasing regional relations with countries in the Indo-Pacific region."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Sania
"Latar belakang. Perawakan pendek dapat memengaruhi kehidupan anak seperti berkaitan dengan kejadian perundungan, isolasi sosial, dan dampak lainnya terkait perawakan pendek. Selain itu, berbagai penelitian menunjukkan tinggi badan berhubungan positif dengan kualitas hidup dan status sosial yaitu dominasi sosial, pencapaian professional, pendidikan dan pendapatan. Faktor yang memengaruhi perawakan pendek adalah multifaktorial. Oleh karena itu Penelitian mengenai faktor yang memengaruhi perawakan pendek faktor yang memengaruhi perawakan pendek perlu dievaluasi.
Tujuan. Mengatahui prevalens perawakan pendek dan mengetahui faktor yang memengaruhi pertubuhan anak prepubertas
Metode. Penelitian potong lintang yang dilakukan di taman kanak-kanak dan sederajat atau sederajat. Faktor risiko yang dinilai yaitu data dasar karakteristik, faktor biogenetik (berat badan dan penjang badan lahir, jenis kelamin, tinggi ayah, tinggi ibu, dan tinggi potensi genetik), psikologis (pola asuh, jarak dekat saudara kandung, multiparitas), dan sosioekonomi (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan penghasilan keluarga). Hasil. Terdapat 175 subjek yang ikut serta dalam penelitian ini, dengan prevalens perawakan pendek sebesar 14,2%. Analisis bivariat menunjukkan nilai p<0,05 terhadap perawakan pendek adalah jumlah anak lebih dari 2 orang, jarak saudara kandung kurang dari 2 tahun, dan pola asuh permisif. Serta beberapa faktor lain yang turut dimasukkan dalam analisis multivariat yaitu cara kelahiran bedah kaisar. Analisis multivariat menunjukkan faktor yang memengaruhi perawakan pendek berupa perawakan pendek ibu, jarak usia antar < 2 tahun, jumlah anak > 2, dan pola asuh permisif.
Kesimpulan. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap perawakan pendek adalah perawakan pendek ibu, jarak usia antar saudara kandung kurang dari dua tahun dan pola asuh permisif.
......Latar belakang. Perawakan pendek dapat memengaruhi kehidupan anak seperti berkaitan dengan kejadian perundungan, isolasi sosial, dan dampak lainnya terkait perawakan pendek. Selain itu, berbagai penelitian menunjukkan tinggi badan berhubungan positif dengan kualitas hidup dan status sosial yaitu dominasi sosial, pencapaian professional, pendidikan dan pendapatan. Faktor yang memengaruhi perawakan pendek adalah multifaktorial. Oleh karena itu Penelitian mengenai faktor yang memengaruhi perawakan pendek faktor yang memengaruhi perawakan pendek perlu dievaluasi.
Tujuan. Mengatahui prevalens perawakan pendek dan mengetahui faktor yang memengaruhi pertubuhan anak prepubertas
Metode. Penelitian potong lintang yang dilakukan di taman kanak-kanak dan sederajat atau sederajat. Faktor risiko yang dinilai yaitu data dasar karakteristik, faktor biogenetik (berat badan dan penjang badan lahir, jenis kelamin, tinggi ayah, tinggi ibu, dan tinggi potensi genetik), psikologis (pola asuh, jarak dekat saudara kandung, multiparitas), dan sosioekonomi (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan penghasilan keluarga). Hasil. Terdapat 175 subjek yang ikut serta dalam penelitian ini, dengan prevalens perawakan pendek sebesar 14,2%. Analisis bivariat menunjukkan nilai p<0,05 terhadap perawakan pendek adalah jumlah anak lebih dari 2 orang, jarak saudara kandung kurang dari 2 tahun, dan pola asuh permisif. Serta beberapa faktor lain yang turut dimasukkan dalam analisis multivariat yaitu cara kelahiran bedah kaisar. Analisis multivariat menunjukkan faktor yang memengaruhi perawakan pendek berupa perawakan pendek ibu, jarak usia antar < 2 tahun, jumlah anak > 2, dan pola asuh permisif.
Kesimpulan. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap perawakan pendek adalah perawakan pendek ibu, jarak usia antar saudara kandung kurang dari dua tahun dan pola asuh permisif."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Sania
"Latar Belakang: Bakteri Gram negatif resistan multi obat (MDR-GNB) merupakan bakteri yang mendominasi di ICU, baik sebagai kolonisasi maupun penyebab infeksi, yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien. Pembawa bakteri MDR-GNB merupakan sumber penularan dalam transmisi bakteri resistan tersebut di rumah sakit yang mana pasien terkolonisasi bisa berkembang menjadi infeksi, dan data mengenai faktor risiko pembawa bakteri MDR-GNB masih terbatas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya kolonisasi MDR-GNB untuk mengoptimalkan strategi skrining saat awal masuk ICU, serta mendapatkan data fenotipik dan genotipik dari bakteri resistan tersebut. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain studi potong lintang. Subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi diambil secara konsekutif pada pasien awal masuk ICU RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dalam periode Januari-Desember 2022 sampai memenuhi total besar sampel minimal. Sampel skrining menggunakan swab rektal. Data sosiodemografi, klinis dan hasil pemeriksaan mikrobiologi dikumpulkan dan diolah menggunakan analisis multivariat. Hasil Penelitian: Hasil studi dari 108 subjek penelitian didapatkan 172 kultur yang terdiri dari 165 isolat Gram negatif, 4 ragi, dan 3 tidak didapatkan pertumbuhan. Prevalensi pasien terkolonisasi bakteri MDR-GNB 51,85% (56/108), dan prevalensi isolat bakteri MDR-GNB 39,53% (68/172) dengan bakteri MDR-GNB terbanyak adalah E. coli 29,65% dan K. pneumoniae 19,44%. Gen resistan terbanyak yang ditemukan dari ESBL adalah CTX-M 75% dan dari gen resisten penghasil karbapenemase adalah NDM 5,88%. Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya kolonisasi bakteri MDR-GNB adalah lama rawat sebelum masuk ICU (p=0,003) dan riwayat terapi antibiotik sebelumnya (p=0,036). Kesimpulan: Pada hasil penelitian ini didapatkan dua faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya kolonisasi bakteri MDR-GNB adalah lama rawat sebelum masuk ICU (p=0,003) dan riwayat terapi antibiotik sebelumnya (p=0,036). Kesimpulan: Pada hasil penelitian ini didapatkan dua faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya kolonisasi bakteri MDR-GNB, dengan prevalensi kejadian terkolonisasi bakteri MDR-GNB pada pasien awal masuk ICU masih cukup tinggi. Oleh karena itu, pemilihan pasien skrining berdasarkan faktor risiko pada saat awal masuk ICU sangat penting dalam rangka program pengendalian infeksi untuk mencegah transmisi bakteri resistan tersebut.
......Background: Multidrug-resistant Gram-negative bacteria (MDR-GNB) are microorganisms that dominate in the ICU setting, both as colonization and as causes of infection, which can increase patient morbidity and mortality. Carriers of MDR-GNB bacteria are a source of infection in the transmission of resistant bacteria in hospitals where colonized patients can develop infections, and the data regarding risk factors for carriers of MDR-GNB bacteria is still limited in Indonesia. This study aims to determine the prevalence and risk factors associated with MDR-GNB colonization to optimize screening strategies upon initial ICU admission, as well as obtain phenotypic and genotypic data on these resistant bacteria. Method: This research is an analytical observational study with a cross-sectional study design. Research subjects who met the inclusion criteria were taken consecutively from patient admitted to the ICU at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital in the period January-December 2022 until the minimum total sample size is reached. The screening sample is a rectal swab. Sociodemographic, clinical data, and microbiological examination results were collected and processed using multivariate analysis. Results: The results of the study from 108 research subjects showed that there were 172 cultures consisting of 165 Gram negative isolates, 4 yeasts, and 3 showed no growth. The prevalence of patients colonized with MDR-GNB bacteria was 51,85% (56/108), and the prevalence of MDR-GNB bacterial isolates was 39,53% (68/172) with the most common MDR-GNB bacteria were E. coli 29,65% and K. pneumoniae 19,44%. The most resistance gene found from ESBL was CTX-M 75% and from carbapenemase producer gene was NDM 5,88%. Risk factors associated with MDR-GNB bacterial colonization were length of stay before admission to the ICU (p=0,003) and history of previous antibiotic therapy (p=0,036). Conclusion: In the results of this study, two risk factors were found that were associated with the occurrence of MDR-GNB bacterial colonization, with the prevalence of MDR-GNB bacterial colonization in patients initially admitted to the ICU still quite high. Therefore, selecting screening patients based on risk factors at the time of initial admission to the ICU is very important in the context of infection control programs to prevent the transmission of resistant bacteria."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library