Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Christy
"Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang terjadi akibat penimbunan lemak tubuh secara berlebihan sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kronis. Prevalensi obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia, kejadian obesitas cenderung lebih tinggi pada kelompok penduduk dewasa dengan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi karakteristik individu (umur, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan), faktor perilaku (aktivitas fisik dan kebiasaan sarapan), asupan zat gizi (energi, karbohidrat, lemak, dan protein), dan faktor stres terhadap kejadian obesitas pada PNS di Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Tahun 2014. Penelitian menggunakan disain studi cross sectional. Sampel diambil secara acak sederhana dengan jumlah sebanyak 135 orang. Data penelitian dianilisis menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi obesitas pegawai sebesar 54,1% dan terdapat perbedaan proporsi asupan energi, karbohidrat, lemak, dan protein terhadap kejadian obesitas. Disarankan agar pegawai memperhatikan asupan makanan dan melakukan aktivitas fisik berupa olahraga.

Obesity is a global health problem caused by excessive accumulation of body fat that increases the risk of chronic diseases. The prevalence of obesity continues to be risen. In Indonesia, the incidence of obesity tend to be higher in the adult population especially for civil servant.
This study aims to determine the differences in the proportion of individual characteristics (age, gender, and income level), behavioral factors (physical activity and breakfast habit), nutrient intake (energy, carbohydrate, fat, and protein), and stress level toward obesity in civil servant at Directorate General of Employment 2014. The study uses crosssectional design. The samples are taken randomly with a total of 135 people.
The result of this research is analyzed using the chi-square test. The result shows that the prevalence of obesity is 54.1%. Furthermore, there are statistically differences in the proportion of energy, fat, carbohydrate and protein intake to obesity. It is recommended for employees in order to pay attention to food intake and physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Christy
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur, perilaku dan kinerja perusahaan penerbangan serta dampak kebijakan Kementerian Perhubungan tentang batas tarif bawah penerbangan terhadap persaingan industri penerbangan domestik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan data sekunder dan analisis dilakukan dengan pendekatan Structural, Conduct dan Performance.
Hasil analisis menunjukan bahwa struktur pasar penerbangan domestik adalah struktur pasar oligopoli longgar yang mengarah kepada struktur pasar oligopoli ketat, sedangkan hambatan masuk pasar yang tercermin pada perilaku perusahaan penerbangan domestik yang dialami perusahaan penerbangan domestik sebagai pelaku pasar rata-rata masih cukup besar serta kinerja rata-rata seluruh perusahaan penerbangan domestik selama tahun 2008 ? 2013 berfluktuasi menaik dan menurun, dimana kinerja rata-rata seluruh perusahaan penerbangan domestik tertinggi adalah pada tahun 2011 sedangkan kinerja rata-rata seluruh perusahaan penerbangan domestik terendah adalah pada tahun 2008.
Hasil analisis lainnya menunjukkan bahwa adanya kebijakan Kementerian Perhubungan tentang kenaikan tarif batas bawah yang diperlakukan untuk maskapai penerbangan berbiaya rendah, berdampak cukup besar terhadap maskapai penerbangan domestik berbiaya rendah yang melakukan pelayanan kelas ekonomi , sehingga kondisi struktur pasar oligopoly longgar akan mengarah kepada struktur pasar oligopoly ketat dalam waktu yang tidak begitu lama setelah adanya kenaikan tarif batas bawah yang diperlakukan untuk maskapai penerbangan berbiaya rendah. Sedangkan, adanya kebijakan Kementerian Perhubungan tentang penurunan atau peningkatan batas tarif bawah, mengakibatkan fleksibilitas harga yang dapat dilakukan perusahaan penerbangan domestik berbiaya rendah dengan pelayanan kelas ekonomi sampai batas tertentu menjadi terganggu. Selanjutnya, kebijakan Kementerian Perhubungan tentang regulasi tarif akan berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan penerbangan domestik karena tidak adanya perlakuan yang berbeda terhadap rute penerbangan dengan tingkat pengisian kapasitas kursi penumpang yang tersedia yang relative rendah dengan rute penerbangan dengan tingkat pengisian kapasitas kursi penumpang yang tersedia yang relative tinggi.

The purpose of this study was to determine the structure, conduct and performance of the airline as well as the Ministry of Transportation policy impact of tarif lines under the cost domestik airline industri to competition. The method used is qualitative descriptive study, using secondary data and the analysis performed by Structural approach, Conduct and Performance.
Results of the analysis showed that the structure of the domestik aviation market is a loose oligopoly market structure that lead to a tight oligopoly market structure, while the market entry barriers are reflected in the behavior of domestik airline companies experienced domestik airline companies as market participants the average is still quite large and the mean performance overall average domestik airline company during the year 2008 - 2013 fluctuated ascending and decline, where the average performance across the enterprise is a top domestik flights in 2011 while the average performance across the enterprise lowest domestik flight was in 2008.
Other analysis results indicate that the policy of the Ministry of Transportation about the lower limit tarif hikes were treated for low-cost airlines, a significant impact on domestik low-cost airline which is in the service economy class, so that the condition of a loose oligopoly market structure would lead to a tight oligopoly market structure in the not so long after the tarif increase in the lower limit is treated for low-cost airlines. Meanwhile, the policy of the Ministry of Transportation of a decrease or increase in tarif limit down, resulting in pricing flexibility to do a low-cost domestik airline with economy-class service to a certain extent be disturbed. Furthermore, the Ministry of Transportation policy regarding the regulation of tarifs will have a direct impact on the performance of domestik airlines in the absence of unequal treatment of flights by the charge level of passenger seats available capacity is relatively low in cost with the level of service charging capacity of passenger seats available is relatively high."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Christy
"Young adults is at an elevated risk of poor diet quality because of their bustle and the influence of food industry’s development. Processed and packaged foods consumption which are commonly contained of high sugar, salt, and fat become a part of their daily dietary intake. Poor diet quality will eventually lead to nutrition related health problem such as obesity, coronary heart disease and diabetes mellitus. Therefore, a preventive action need to be taken to improve dietary practice among young adults whom are the foundation of future health. Nutrition fact panel (NFP) use could be considered as a simple yet rational tool for improving dietary habit since it is available on most packaged food and young adults are currently exposed to it. The aim of this study was to assess the association between nutrition fact panel (NFP) use and diet quality among young adults living in dormitory of Universitas Indonesia, Depok, West Java. A comparative cross sectional study among 172 young adults was conducted in 2019. They were classified as NFP users and non-users based on the frequency of reading NFP. Data about socio-economic-demographic characteristics, behavior characteristics, nutrition knowledge, prior exposure to nutrition label and NFP use were collected through interview using structured questionnaire. Weight status was obtained by direct height and weight measurement. Dietary data was measured using Diet Quality Index-International (DQI-I), derived from 3x24 h recall. Finding of this study showed that the characteristics among NFP users and non-users were not differed significantly except for nutritional knowledge (p<0.05; OR = 1.852; 95% CI, 1.009-3.396) and weight loss or gain attempt (p<0.05; OR = 3.024; 95% CI, 1.547-5.192). The median total diet quality score was categorized low (44 out of 100). There was no association between NFP use and total diet quality score even after controlling for possible confounder. However, the exploration in each component of diet quality measurement showed adequacy score of calcium was statistically different between NFP users and non-users (p<0.05). Future nutrition interventions could consider NFP use as an alternative way to improve diet quality among young adults.

Kelompok dewasa muda beresiko memiliki kualitas diet yang buruk karena kesibukan mereka dan pengaruh perkembangan teknologi. Konsumsi makanan kemasan yang pada umumnya mengandung tinggi gula, garam dan lemak, telah menjadi bagian dari perilaku makan mereka sehari-hari. Pada akhirnya, kualitas makan yang buruk mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit seperti obesitas, penyakit jantung dan diabetes. Usaha pencegahan harus dilakukan untuk melindungi kelompok dewasa muda. Salah satu upaya sederhana namun cukup efektif adalah penggunaan label informasi nilai gizi (ING) yang tersedia hampir di seluruh makanan kemasan. Tujuan penelitan ini yaitu mengetahui hubungan antara penggunaan label ING dengan kualitas diet kelompok dewasa muda yang tinggal di asrama Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Studi komparatif dengan metode potong lintang ini dilakukan tahun 2019 terhadap 172 responden. Responden dikategorikan sebagai pengguna atau bukan pengguna ING berdasarkan frekuensi membaca label. Studi ini mengumpulkan data pengetahuan, paparan terdahulu terhadap ING, karakteristik sosial, ekonomi, demografi dan perilaku responden dengan wawancara tersturuktur. Data status gizi diperoleh dengan pengukuran berat dan tinggi badan secara lansung, sedangkan data asupan makanan didapatkan dengan metode 24-hour food recall selama 3 hari. Skor kualitas diet diukur dengan Diet Quality Index International (DQI-I). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada karakteristik pengguna dan bukan pengguna ING kecuali pada variabel pengetahuan gizi (p<0.05; OR = 1.852; 95% CI, 1.009-3.396) dan usaha untuk menaikkan atau menurunkan berat badan (p<0.05; OR = 3.024; 95% CI, 1.547-5.192). Kualitas diet responden dikategorikan rendah dengan skor total kualitas diet hanya mencapai 44 dari maksimum 100 poin. Penelitian ini juga menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara penggunaan ING dengan total skor kualitas diet. Namun, analisis terhadap komponen skor kualitas diet menunjukkan adanya hubungan bermakna antara skor kecukupan kalsium (p<0.05). Intervensi gizi dapat mempertimbangkan penggunaan ING sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas makanan kelompok dewasa muda."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library