Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Melati
"Rendahnya motivasi karyawan menunjukan adanya masalah kepemimpinan dan kepuasan kerja. Tingginya turnover pegawai di RS Yadika Pondok Bambu mengindikasi permasalahan kepuasan kerja dan komitmen. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan dan hubungan kepuasan kerja dengan komitmen organisasi di RS Yadika Pondok Bambu. Besar sampel 193 orang. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.Gaya kepemimpinan transformasional dialami 58% karyawan dan transaksional 42%. Karyawan yang puas 50.28%, yang tidak puas 49.7%. Komitmen afektif&normatif didapatkan pada 67% karyawan dan kontinu 33%. Terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan. Terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi.

Low motivation of employees indicates the issue of leadership and job satisfaction. The high turnover of employees in RS Yadika Pondok Bambu indicates job satisfaction and commitment issues. The purpose of this study was to determine the association between leadership style and job satisfaction and association between employee job satisfaction and organizational commitment in RS Yadika Pondok Bambu. Sample size was 193 people. Research carried out by spreading questionnaire. Transformational leadership style was experienced by 58% of employees and transactional style was 42%. 50.28% of employees were satisfied, 49.7% dissatisfied. Affective and normative commitment was found in 67% of employees and 33% continuous commitment. There is an association between leadership style and job satisfaction of employees. There is an association between job satisfaction and organizational commitment."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Habibah Sari Melati
"ABSTRAK
Kebersihan tangan adalah salah satu hal yang penting dalam pengendalian infeksi di rumah sakit. Perawat sebagai lini terdepan layanan kesehatan, memiliki beban kerja yang fluktuatif, juga dituntut memiliki kepatuhan cuci tangan. Rumah Sakit S telah terakreditasi JCI Joint Commission International , dimana keselamatan pasien merupakan fokus utamanya, dan cuci tangan memiliki peranan yang sangat besar. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor beban kerja dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepatuhan cuci tangan perawat di Rumah Sakit S. Desain penelitiannya adalah potong lintang, dengan 55 sampel pada perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat, Unit Perawatan Intensif dan Unit Hemodialisis. Data diambil dengan cara observasi dan kuisioner, yaitu menggunakan lembar observasi kepatuhan cuci tangan; lembar observasi perilaku 7 langkah cuci tangan; lembar observasi beban kerja; kuisioner karakteristik demografi; kuisioner pengetahuan; dan kuisioner persepsi. Data dianalisis dengan uji pearson untuk melihat hubungan kepatuhan cuci tangan dengan beban kerja; dan uji t tidak berpasangan untuk melihat hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan variabel perilaku, pengetahuan, persepsi, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja. Selanjutnya dilakukan uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan cuci tangan dengan beban kerja; dengan pengetahuan; dengan persepsi cuci tangan; dengan usia; dengan pendidikan; dan dengan masa kerja p >0,05 . Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan cuci tangan adalah perilaku p = 0,00 dan jenis kelamin p = 0,02 . Faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan cuci tangan adalah perilaku p = 0,00 dan masa kerja p = 0,02 . Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan: beban kerja, karakteristik demografi usia, pendidikan dan masa kerja , pengetahuan, dan persepsi. Namun ditemukan hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan perilaku cuci tangan dan dengan jenis kelamin. Faktor yang paling dominan terhadap kepatuhan cuci tangan adalah perilaku cuci tangan dan masa kerja. Safety meeting/ safety talk dapat dilakukan secara berkala untuk mengatasi kendala dalam kepatuhan cuci tangan perawat.

ABSTRACT
Hand hygiene is one of the important things in hospital infection control. Nurses who act as the leading line of health services and have a fluctuating workload, are also required to have hygienic hands. S Hospital has been accredited JCI Joint Commission International , where patient safety is the main focus, and where having hygienic hands has a very big role. The purpose of this research is to know the workload factor and other factors related to the hand hygiene compliance of nurses at S Hospital. The research design is cross sectional, with 55 samples on nurses who work in Emergency Department, Intensive Care Unit and Hemodialysis Unit. Data were taken by observation and questionnaire, ie using hand hygiene compliance observation sheet 7 step hand hygiene behavior observation sheet workload observation sheet questionnaire of demographic characteristics hand hygiene knowledge questionnaire and perception questionnaires. Data were analyzed by pearson test to see the hand hygiene compliance relationship with workload and independent t test to see the relationship between hand hygiene compliance with behavioral, knowledge, perception, age, gender, education, and working period. Furthermore, multiple linear regression test is also used. Based on the analysis result, there is no significant relationship between hand hygiene compliance with workload with knowledge with perception with age with education and with working period p 0.05 . The variables significantly associated with hand hygiene compliance were behavior p 0.00 and gender p 0.02 . The most dominant factors affecting hand hygiene compliance were behavior p 0,00 and working period p 0,02 . In this study, there was no relationship between hand hygiene compliance with workload demographic characteristics age, education and working period knowledge and perception. However, there was a relationship between hand hygiene compliance with hand hygiene behavior and gender. The most dominant factors for hand hygiene compliance are hand hygiene behavior and working period. Safety meeting safety talk can be done regularly to overcome obstacles in the hand hygiene compliance of nurse."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library