Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Aditya Satria Ramadhan
"Stabilitas sistem tenaga listrik merupakan syarat yang penting dalam ketenagalistrikan. Salah satunya adalah mengenai stabilitas transien pada pembangkitan. Apabila sistem mengalami gangguan yang besar dan tiba-tiba, pembangkitan akan mengalami ayunan dan bisa kehilangan kestabilannya apabila gangguan tersebut tidak dibersihkan tepat pada waktunya. Agar sistem tetap dalam keadaan stabil maka dilakukan penentuan kestabilan yang dilakukan dengan menggunakan kriteria sama luas. Metode ini cukup representatif dalam menganalisis stabilitas peralihan pembangkitan yang terhubung ke sistem tenaga listrik.Ketika terjadi gangguan pada line, maka sistem akan berusaha untuk menghilangkan gangguan tersebut dengan membuka breaker untuk menghilangkan gangguan, Kemudian dalam waktu tertentu setelah gangguan lepas/hilang, penggunaan recloser akan menutup pada selang waktu yang ditentukan dan sistem akan kembali tertutup. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga kestabilan transien pembangkitan dalam rentang waktu yang ditentukan untuk menghilangkan gangguan. Hal tersebut hasilnya dapat dilihat salah satunya dengan melihat nilai dari sudut rotornya.Dalam penulisan ini, analisis yang dilakukan adalah mempelajari pengaruh penggunaan recloser terhadap stabilitas transien pembangkitan sinkron ketika terjadi gangguan. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan simulasi dengan menggunakan aplikasi DigSilent Power Factory 15.1 dengan melihat grafik dari sudut rotornya. Diharapkan dengan hasil analisis berupa data grafik simulasi dan perbandingan data akan diketahui pengaruh penggunaan recloser terhadap stabilitas transien pembangkitan di suatu sistem.
The stability of the electrical power system is an important condition in electricity. One is about the transient stability of the pembangkitan. If the system has a large and sudden interruption, the pembangkitan will experience a swing and may lose its stability if the disturbance is not cleaned in time. In order for the system to remain in a stable state, a stability determination is made using the equal area criterion. This method is quite representative in analyzing the transition stability of the pembangkitan connected to the power system. When interference occurs on the line, the system will attempt to eliminate the interference by opening the circuit breaker to eliminate interference, Then within a certain time after the disruption, recloser will close at specified time intervals and the system will be in close loop again. However, one thing to note is to maintain the transient stability of the pembangkitan within the specified time range to eliminate interference. The result can be seen by looking at the value of the rotor angle. In this paper, the objective is to study the effect of using recloser to transient stability of synchronous pembangkitan when disturbance occurs. The method used is literature study and simulation using DigSilent Power Factory 15.1 application by analyze at graph from rotor angle. With the results of analysis in the form of simulation graph data and data comparison, we will know the effect of using recloser to transient stability of the pembangkitan in a system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bima Satria Ramadhan
"Pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan suatu mekanisme untuk menentukan pemimpin di daerah yang berasal dari pilihan masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan konsep kedaulatan kepada rakyat dan negara hukum sebagaimana telah diamanatkan oleh UUD 1945. Berbicara mengenai pelaksanaannya tidak terlepas dari peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pilkada di Indonesia. Dan juga kerangka hukum Pilkada yang telah dibuat sedemikian rupa untuk memberikan pengaturan dalam pelaksanaannya. Pada pelaksanaan Pilkada 2020 telah ditemukan calon kepala daerah yang sedang terlibat kasus hukum pada Pilkada Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2020. Meskipun kepala daerah tersebut menyandang status terdakwa, ternyata tidak mempengaruhi KPUD Pesisir Selatan untuk tidak meloloskannya sebagai peserta Pilkada. Sampai kemudian ditetapkan sebagai kepala daerah yang terpilih. Berdasarkan fakta inilah timbul pertanyaan-pertanyaan terkait legalitas calon kepala daerah yang ditetapkan sebagai tersangka, terdakwa dan terpidana, serta legalitas terkait kemenangannya di Pilkada. Selain itu juga menimbulkan pertanyaan terkait jabatan yang diperoleh apakah memiliki legitimasi sesuai dengan UU tentang Pilkada dan UU tentang Pemerintahan Daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan bahan studi pustaka serta wawancara. Penelitian ini menjadi penting untuk membahas implikasi hukum kepala daerah terpilih yang terlibat kasus hukum pada contoh kasus di Pilkada tahun 2020 serta mencarikan solusinya. Sehingga, selain dapat bermanfaat bagi pengembangan pembahasan secara teoritis, juga bermanfaat bagi Instansi Pemerintah terkait.
......Regional head elections (Pilkada) are a mechanism to determine leaders in regions that come from the choices of the people. This is in line with the concept of sovereignty to the people and the rule of law as mandated by the 1945 Constitution. Talking about its implementation cannot be separated from the role of the General Elections Commission (KPU) as the organizer of Pilkada in Indonesia. And also, the Pilkada legal framework has been designed in such a way as to provide regulation in its implementation. During the Pilkada in 2020, a regional head candidate who was involved in a legal case in the 2020 Pesisir Selatan Regency election was discovered. Even though the regional head had the status of a defendant, it did not affect the Pesisir Selatan KPUD not to pass him as a Pilkada participant. Until then appointed as the elected regional head. Based on this fact, questions arise regarding the legality of the candidates for regional heads who are designated as suspects, defendants and convicts, as well as the legality of his victory in the Pilkada. In addition, it also raises questions regarding the position obtained whether it has legitimacy in accordance with the Law on Regional Elections and the Law on Regional Government. The method used in this thesis research is normative juridical with a qualitative approach and uses literature and interviews. This research is important to discuss the legal implications of elected regional heads who are involved in legal cases in the examples of cases in the 2020 Pilkada and find solutions. So, besides being able to be useful for the development of theoretical discussions, it is also beneficial for the relevant Government Agencies."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Satria Ramadhan
"Aplikasi mobile Garuda Indonesia merupakan salah satu channel PT Garuda Indonesia untuk memberikan layanan kepada pelanggannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi Intention to use, agar dapat meningkatkan kemauan pelanggan untuk menggunakan aplikasi mobile Garuda Indonesia. Model penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari model penelitian yang dikembangkan oleh Suki dan Suki pada tahun 2017, dengan menambahkan variabel UI Attractiveness.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survey research, dengan jumlah responden sebanyak 101 responden yang metode penyebaran kuesionernya disebarkan melalui media sosial Twitter menggunakan Google Form. Data kuesioner yang telah dikumpulkan diolah menggunakan metode Partial Least Square ndash; Structural Equation Modelling PLS-SEM dengan perangkat lunak Smart-PLS.
Hasil pengujian data kuesioner menunjukkan bahwa variabel Subjective Norm merupakan variabel terkuat yang berpengaruh langsung terhadap Intention to use individu pada aplikasi mobile Garuda Indonesia, disusul oleh variabel Airline Image dan variabel Perceived ease of use.
Garuda Indonesia mobile application is one of channel for Garuda Indonesia to give a service to their customer. This study aims to determine the factors that affecting the Intention to use, in order to increase the willingness of customers to use Garuda Indonesia mobile application. The research model is the result of developing by Suki and Suki on 2017, by adding UI Attractiveness variable.This research is quantitative research that using survey method, with total of respondents is 101 respondents, which was distributed through Twitter using Google Form. The questionnaire data that has been collected is processed using Partial Least Square ndash Structural Equation Modelling PLS SEM method with Smart PLS software.The result shows that the Subjective Norm variable is the strongest variable that directly influence the Intention to use of Garuda Indonesia mobile application, followed by Airline Image and Perceived ease of use variable."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library