Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Savira Rahmawati Yunaz
"Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular prevalensi tinggi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pengobatan TB yang disarankan menurut pedoman adalah a kombinasi berbagai antibiotik dalam bentuk tablet kombinasi dosis tetap atau combipack meningkatkan potensi masalah terkait obat terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah terkait obat pada terapi TB di Puskesmas Kecamatan Tebet periode Juli- Desember 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Desain penelitian yang akan digunakan adalah studi cross sectional dengan metode pengambilan data retrospektif dari resep pasien Pasien TB dari Juli-Desember 2018. Klasifikasi masalah terkait obat digunakan dalam hal ini studi adalah sistem klasifikasi yang dibuat oleh Cipolle, Strand, dan Morley yang meliputi terapi obat yang tidak perlu, perlu terapi obat tambahan, obat yang tidak efektif, kesalahan dosis, dan interaksi obat. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase terapi obat yang tidak perlu adalah 2,85%, membutuhkan terapi obat tambahan 6,89%, obat tidak efektif 1,54%, kesalahan dosis 12,46%, dan potensi interaksi obat adalah 66,18%. Masalah terkait narkoba itu terjadi paling sering adalah interaksi obat, yaitu 66,18%. Berdasarkan hasil penelitian ini, itu Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi untuk TB berpotensi menyebabkan masalah terkait obat. Oleh karena itu, penilaian prescribring perlu dioptimalkan sebelum memberikan obat pasien dan dimonitor secara teratur, sehingga penggunaan obat yang rasional diharapkan dapat tercapai.

Tuberculosis (TB) is a high prevalence of infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis. The recommended TB treatment according to the guidelines is that a combination of various antibiotics in the form of a fixed-dose combination tablet or combipack increases the potential for drug-related problems to occur. This study aims to identify drug-related problems in TB therapy in the Tebet District Health Center in the July-December 2018 period. The study design used was cross-sectional. The research design that will be used is a cross sectional study with retrospective data collection methods from prescription TB patient patients from July-December 2018. The classification of drug-related problems used in this study is a classification system created by Cipolle, Strand, and Morley which includes drug therapy unnecessary, need additional drug therapy, ineffective drugs, dosage errors, and drug interactions. The results showed that the percentage of unnecessary drug therapy was 2.85%, 6.89% needed additional drug therapy, 1.54% ineffective medication, 12.46% dose error, and 66.18% potential drug interactions. The drug-related problems that occur most often are drug interactions, which is 66.18%. Based on the results of this study, it can be concluded that the administration of therapy for TB has the potential to cause drug-related problems. Therefore, prescribring assessment needs to be optimized before giving patient medication and monitored regularly, so that rational drug use is expected to be achieved.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Rahmawati Yunaz
"Tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Dalam menjalankan praktik kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian, hanya apoteker yang memiliki surat tanda registrasi yang bisa menjalankan dan menerapkan standar pelayanan kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Apotek Kimia Farma No. 510, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional untuk menyelenggarakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi mahasiswa sebagai calon apoteker pada tahun 2020. Selama PKPA, mahasiswa diharapkan mampu memahami peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker di apotek, lembaga pemerintahan, dan rumah sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan kesehatan dan pelayanan kefarmasian.
......Pharmacy staff consists of pharmacists and pharmaceutical technical staff. In carrying out pharmaceutical practices in pharmaceutical service facilities, only pharmacists who have registration letters can carry out and apply pharmaceutical pharmacy standards in health service facilities. This is the basis of Universitas Indonesia’s Faculty of Pharmacy Professional Degree of Apothecary collaboration with Apotek Kimia Farma No. 510, Badan Pengawas Obat dan Makanan, and Rumah Sakit Pusat Otak Nasional to organize internships during February-July 2020 period for students as prospective pharmacists. During the internship, students are expected to be able to understand the roles, duties, and responsibilities of pharmacists in accordance with the provision and ethics of health services and pharmaceutical services."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library