Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 21 Document(s) match with the query
cover
Setiaji
"Proses penganggaran merupakan hal yang sangat penting, substansi anggaran dan bagaimana dampaknya bagi masyarakat sangat dipengaruhi oleh bagaimana proses penganggaran ini berlangsung. Kebijakan anggaran yang ditempuh akan sangat berimplikasi terhadap perkembangan daerah. Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya undarfinancing atau overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran yang pada akhirnya akan menyebabkan layanan publik dijalankan secara tidak efisien dan kurang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan publik, sementara dana yang pada dasamya merupakan dana publik habis dibelanjakan seluruhnya. Kondisi ini akan memperlemah peran pemerintah sebagai stimulator, fasilitator, koordinator dan dinamisator dalam proses pembangunan.
Dalam usahanya menciptakan efisiensi alokasi, salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah mengunakan perencanaan strategik dan melakukan evaluasi terhadap program/kegiatan dalam prosedur penganggarannya. Perencanaan strategik dilakukan dalam upayanya melihat kedepan, apa yang ingin dikerjakan dan evaluasi dilakukan dengan melihat kebelakang untuk menilai hasil yang telah dicapai. Namun demikian, upaya tersebut masih sering menimbulkan kegagalan. Kegagalan terjadi dikarenakan usaha untuk meningkatkan efisiensi alokasi telah meningkatkan kebutuhan informasi, transaction cost, dan konflik politik. Kebutuhan informasi meningkat disebabkan adanya tuntutan terhadap tambahan informasi mengenai dampak program/kegiatan, sedangkan konflik politik meningkat disebabkan adanya upaya untuk mendistribusikan kembali anggaran belanja.
Penelitian ini memberikan gambaran upaya-upaya peningkatan efisiensi alokasi, yaitu dengan memperbaiki ketentuan-ketentuan kelembagaan berupa aturan (rules), peranan (roles) dan informasi (information). Hal ini dilakukan dengan mengamati peranan yang diberikan oleh mereka yang menawarkan sumber daya, informasi yang ada pada mereka dan aturan organisasi yang ditugaskan kepada mereka.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa efisiensi alokasi di Propinsi DKI Jakarta belum memadai. Hal ini disebabkan belum sepenuhnya aturan, peranan dan informasi yang ada mendukung terlaksananya efisiensi alokasi.
Atas dasar kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang disampaikan yaitu pertama, melakukan pendekatan pembelanjaan dalam jangka menengah; kedua, memperbaiki aturan mengenai pemberian punishment and reward, memperjelas kewenangan DPRD, dan penyesuaian aturan/ketetapan; ketiga, menguatkan proses usulan kegiatan (top down versus bottom-up); keempat peningkatan keputusan dalam pengalokasian Iintas sektoral; dan kelima, peningkatan penyampaian informasi mengenai dampak dan efektifitas kegiatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.B. Setiaji
Yogyakarta Kanisius 2002,
658 Set s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiaji
"Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau disingkat PHBS sebagai operasionalisasi dari program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat atau sekarang lebih dikenal dengan istilah Promosi Kesehatan telah dijalankan diseluruh Indonesia sejak tahun 1996. Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah panduan PUBS dari Direktorat Promosi Kesehatan dalam melaksanakan kegiatan PHBS. Dalam mengelola pelaksanaan kegiatan PHBS mengikuti 4 (empat) taliapan manajemen PHBS, dimulai dari tahap pengkajian, perencanaan, penggerakkan dan pelaksanaan serta pemantauan dan penilaian. Sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian menyangkut proses pelaksanaan kegiatan PHBS, padahal informasi mengenai hal ini sangat penting sekali khususnya bagi pengelola program PUBS sebagai masukkan dalam mengelola dan mengembangkan pelaksanaan kegiatan PHBS di masa yang akan datang. Tatanan dalam penelitian ini lebih difokuskan kepada tatanan rumah tangga mengingat selain adanya keterbatasan sumber daya juga karena rumah tangga merupakan tatanan yang paling spesifik dibandingkan dengan tatanan lainnya.
Jenis penelitian dalam studi ini adalah kualitatif, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam menyangkut proses pelaksanaan kegiatan program PHBS di daerah panduan PHBS kabupaten Bekasi. Sedangkan metode yang digunakan adalah melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah serta analisa data sekunder terhadap hasil laporan kegiatan program PHBS. lnforman yang diambil adalah pengelola program PHBS tingkat puskesmas dan kabupaten, tokoh masyarakat dan masyarakat (ibu rumah tangga).
Hasil dan kesimpulan dari penelitian dapat disampaikan sebagai berikut; Pengkajian sumber daya dilakukan tidak maksimal masih terbatas kepada lingkungan sendiri. Setiap tahunnya daerah pendataan PHBS terus mengalami perubahan kemudian ada beberapa hal yang tidak jelas maksudnya berkaitan dengan istilah, cara pengisian dan definisi operasional dari indikator. Sedangkan Cara mengklasifikasi PHBS sudah baik. Pengkajian PUBS secara kualitatif tidak dilakukan secara intensif setiap tahunnya.
Pengkajian terhadap masalah kesehatan setempat sudah dilakukan. Dalam menentukari prioritas masalah PHBS dengan cara melihat prosentase terkecil dari masing-masing indikator PHBS kemudian berdasarkan sumber daya yang ada bare ditentukan prioritas masalah PHBSnya. Dalam merencanakan kegiatan PHBS, rumusan tujuan tidak realistis dan dalam merencanakan kegiatan intervensi PHBS kurang mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan. DaIam melaksanakan kegiatan PHBS masih banyak yang bersifat empowerment. Sebagian besar pengelola program PHBS tidak sadar akan pentingnya pecan mereka dalam menggerakkan kegiatan PHBS. Dalam memantau kegiatan PHBS cenderung dilakukan pada saat pelaksanaan PHBS saja sedangkan kegiatan penilaian tidak dilakukan karena setiap tahunnya daerah yang didata selalu berubah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada beberapa saran yang penulis sampaikan, yaitu dalam mengkaji sumber daya agar juga mengkaji sumber daya dari lintas sektoral. Daerah pendataan PHBS agar tidak berubah-rubah dan untuk mengambil sampel pendataan PHBS agar mengacu kepada rekomendasi WHO. Istilah, cara pengisian maupun definisi operasional berkaitan dengan indikator PHBS perlu lebih dijelaskan.
Pengkajian PHBS secara kualitatif agar dilakukan intensif setiap tahun. kemudian rumusan tujuan dalam merencanakan kegiatan PHBS agar dibuat lebih realistis dan rencana kegiatan intervensi PHBS agar mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PHBS agar tidak hanya bersifat empowerment saja dan pengelolaan surnber daya manusia agar lebih ditingkatkan dalam upaya menggerakkan kegiatan PHBS.
Pemantauan kegiatan PHBS selain pada saat pelaksanaan juga perlu dilakukan pada saat lain dalam rangka membahas kegiatan PHBS yang akan dan sedang berjalan. Daerah pendataan PHBS agar tidak berubah-rubah setiap tahunnya sehingga penilaian PHBS dapat dilakukan.

Qualitative Study about Clean and Healthy Behavior (PUBS) Program on Family Setting Case Study: in PUBS Gulden Region Kabupaten Bekasi, West Java 2000Clean and Healthy Behavior Program or PUBS as operational of Public Health Education Program or now familiar as Health Promotion have been working in all region in Indonesia since 1996. Kabupaten Bekasi is one of the PHBS guiden from Health Promotion Directorate. In developing PUBS follows 4 (four) steps of management PHBS starting from prediction, planning, actuating, monitoring and evaluating. So far, there isn't research involving the process of PHBS accomplishment, although this information is very important especially for PHBS organizer as information to organize and to develop PUBS accomplishment in the nex future. This research focuses on family setting because we have limitation of the sources but also family setting as the specific part than others setting.
Type of this research is qualitative, and the purpose is to get information about PHBS accomplisment in Kabupaten Bekasi. The method is using indepth interview and focus group discussion and also secondary analyze data of result PHBS report. The Informant is provider from Puskesmas and Kabupaten who manage PHBS program, society figur and community (house wife).
Result and summary from this research can be informed like: the score prediction is not maximum and it is still limit to their own environment. Every years PHBS area always changing. There are unclear purpose in terminology, how to fill and operational definition from PHBS indicators. Instead of that how they classify PHBS already well. The PHBS prediction of qualitative did not running well every year. The site health problem prediction already running. In the priority of PHBS problem by using the smallest percentage from each PHBS indicator based on the available source than they can make the priority of PHBS problems. To plan PHBS activity, the purpose is not reality and in planning PHBS activity, it is not straight to the based purpose. In running PHBS activity still in empowerment. Most of the PHBS accomplisher did not realize how important they are in organize PHBS. In monitoring ORBS activity focuses only in PHBS activity even the evaluating is not doing every year in the region that have data always change.
According to that statement, so the writer has few suggests, to predict source it is need also to predict from other sources. The PHBS data should not be changing and to take the PHBS data sample it is right to follow WHO rules. Terminology, how they fill and also operational definition connect with PHBS indicator should be more clearly. Qualitative PHBS prediction should be running every year. And then the purpose of planning PHBS activity should be more reality and planning PHBS activity should be following to the rules. Running PHBS activity not only empowerment and developing sources but also increase to organize PHBS activity. Monitoring PHBS activity instead of the process but also discuss the next PHBS activity and PHBS activity that still running. PHBS data region should not be change every year so the evaluating PHBS can be done.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Setiaji
"Ethanol sebagai bahan bakar Spark Ignition Engine (SIE) baik sebagai campuran dengan gasoline maupun dedicated mendapat perhatian akhir-akhir ini karena: harga minyak naik tajam, kebutuhan mencari energi alternatif yang renewable dan ramah lingkungan serta issue global warming. Ethanol merupakan salah satu bahan baker alternatif pengganti hidrokarbon untuk SIE yang paling prospektif karena: Research Octane Number (RON), kalor penguapan dan flame speed lebih tinggi dibandingkan dengan gasoline sedangkan kekurangannya adalah nilai kalor lebih kecil dan melarutkan air dengan semua konsentrasi. Dengan didapatnya karakteristik pembakaran campuran ethanol-gasoline maka akan menjadi interface pemahaman yang lebih baik antara proses pembakaran di ruang bakar dengan unjuk kerja SIE dan produksi emisi gas buang. Pengujian akan memfokuskan pada karakteritik pembakaran campuran dan gasoline pada SIE dengan memvariasikan prosentase etanol (30%, 40%, dan 50%), kecepatan motor dan bukaan katup throtlle pada tiap rpm dengan menggunakan mesin 4 langkah 1 silinder fuel injection 125 cc yang diujikan dengan dynotest dan gas analyzer. Hasil penelitian yang diharapkan adalah campuran ethanol-gasoline dapat menggantikan bahan bakar hidrokarbon dengan unjuk kerja yang lebih baik dan emisi gas buang lebih rendah.

Ethanol as a fuel for Spark Ignition Engine (SIE) either to mixed with gasoline or dedicated had a major attention recently, due to the rising of oil price, the needs of renewable alternative energy and environment friendly and the global warming issue. Ethanol is one of the most prospective alternative fuel for hydrocarbon replacement for SIE because of the Research Octane Number (RON), higher number of vapour heat and flame speed than gasoline but the disadvantages is it has less heat value and dissolve water with all concentration. With the ethanolgasoline mixing combustion characteristic, it would be an interface for better understanding between internal combustion with SIE efficiency and emmision gas production. This testing will be focused on mixing characteristic combustion and gasoline for SIE with variation of etanol percentation (30%, 40%, and 50%), and open throtle in every RPM that using 4 stroke otto cycle 1 c1ylinder fuel injection 125 cc which is test by dynotest and gas analyzer. The expected result would be the ethanol-gasoline mix could replace hydrocarbon fuel with higher performance and lower gas emmision as long as the modification or the design of SIE is in conformity with ethanol-gasoline mix combustion."
2008
S37369
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hary Setiaji
"In the globalization era, the application of internet services in all business activities is a requirement that can not be abandoned. The application of internet services is useful in supporting export activities in developing countries including Indonesia. The application of the Internet service consists of 3 main functions: the function of providing and disseminating information, promotional functions, and facilitation function. In connection with the application of Internet services to support export activities, NAFED has been providing Internet service which aimed to improve the ability of Indonesian exporters, which in turn to increase Indonesia?s exports.
The purpose of this study are, the first is to see the influence of the application of internet services to the export performance of 31 developing countries including Indonesia using the cross section data : Internet users per country, imports of each country, and the population of each country. The second objective is to know what kinds of information and promotion is needed by the exporter Indonesia and its impact on their business performance. The third objective is to find out the perception of Indonesian exporters on NAFED websites.
The results of the study showed that the application of internet services have a positive effect on developing countries exports including Indonesia. Furthermore, a lot of information needed by the Indonesian exporters are information on : exchange rate, information on competitor, information on buyer, market taste, and information on trade show agenda. Promotion activities that often carried out are: promotion through the company website, email promotion, and promotions through the e-commerce website. This study also found that the level of user satisfaction on the websites provided by NAFED relatively still low.

Dalam era kemajuan globalisasi, penggunaan layanan internet dalam semua aktifitas bisnis merupakan suatu kebutuhan wajib. Penggunaan layanan internet mendukung aktifitas bisnis khususnya ekspor negara berkembang termasuk Indonesia. Penggunaan layanan internet terdiri dari 3 fungsi utama yaitu : fungsi penyediaan dan penyebaran informasi, fungsi promosi, dan fungsi fasilitasi. Sehubungan dengan pemanfaatan layanan internet untuk menunjang aktifitas ekspor, BPEN telah menyediakan layanan internet yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan eksportir Indonesia yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan ekspor Indonesia.
Tujuan dari study ini adalah yang pertama mencoba melihat pengaruh penggunaan layanan internet terhadap kinerja ekspor 31 negara berkembang termasuk di dalamnya Indonesia dengan menggunakan data : cross section pengguna internet tiap Negara, impor tiap Negara, dan populasi tiap negara. Tujuan kedua adalah mengetahui jenis informasi dan promosi yang dibutuhkan oleh exporter Indonesia serta pengaruhnya terhadap kinerja bisnis mereka. Sedangkan tujuan ketiga adalah mengetahui persepsi eksportir Indonesia terhadap layanan website BPEN.
Hasil studi menunjukan bahwa penggunaan layanan internet berpengaruh positif terhadap ekspor Negara berkembang termasuk Indonesia. Selanjutnya, informasi banyak dibutuhkan oleh eksportir Indonesia adalah informasi mengenai : nilai tukar rupiah, informasi pesaing, informasi pembeli, informasi selera pasar, dan informasi pameran dagang. Promosi yang banyak dilakukan oleh eksportir Indonesia adalah : promosi melalui website perusahaan, promosi lewat email, dan promosi melalui layanan website ecommerce. Studi ini juga menemukan bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap website yang disediakan oleh BPEN relative masih kurang."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28758
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawan Setiaji
"Nanofluida dikembangkan dalam rangka memperoleh jenis fluida pendingin baru dengan konduktifitas panas yang lebih tinggi dari pada fluida pendingin konvensional seperti air dan etilen glikol. Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari pengaruh penambahan sodium dodecyl sulfate (SDS) sebanyak 1.0 wt % fraksi volume terhadap karakteristik nanofluida TiO2 berbasis air distilasi yang dihasilkan dari wet mechanochemical process.
Karaktersitik yang menjadi fokus utama adalah ukuran partikel, dispersi nanopartikel, dan konduktivitas panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan waktu milling 15 jam, ukuran partikel tereduksi menjadi 17,2 nm hingga 157,nm dari ukuran rerata awal sebesar 305 nm. Distribusi nanopartikel dalam suspensi antara 50,6 % hingga 100 %. Konduktivitas panas meningkat untuk nanofluida dengan dan tanpa penambahan surfaktan 26 % dan 14 % dibandingkan air distilasi.

Nanoluids have been developed in a search of new coolants with higher thermal conductivity compared to the conventional coolants, such as water or ethylene glycol. This research is held to observe the effect of 1.0 wt/vol % sodium dodecyl sulfate (SDS) on the characteristics of nanofluids produced from wet mechanochemical process.
Three main characteristics of nanofluids, i.e. particle size, nanoparticle dispersion, and thermal conductivity, are discussed. The results of this research show that with 15 hours of milling time, particle size reduced between 17.2 nm to 157.6 nm from previous size of 305 nm. Nanoparticle distribution in fluid between 50,6 % to 100 %. The enhancement of thermal conductivity of the nanofluids with or without surfactant is 26 % and 14 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51632
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kueno Roy Setiaji
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA1414
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Setiaji
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembahasan mengenai pertimbangan dan proses pengalihan aset Pusat Investasi Pemerintah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur Persero serta menganalisis kinerja keuangan, leverage keuangan dan risiko keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur Persero pasca pengalihan aset tersebut. Total nilai aset yang dialihkan sebesar Rp18,356 triliun yang terdiri dari aset kas Rp9,607 triliun dan aset non kas Rp8,749 triliun. Proses evaluasi menggunakan pendekatan rasio keuangan, tingkat kesehatan perusahaan, degree of financial leverage DFL , non performing loan NPL dan model Z-Score. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan profitabilitas, likuiditas, dan tingkat kesehatan keuangan perusahaan.

This study aims to provide explanation of the consideration and transfer process of assets of the Government Investment Center to PT Sarana Multi Infrastruktur and also to analyze financial performance, financial leverage and financial risk of PT Sarana Multi Infrastruktur Persero after assets transfer. The total value of the asset transfer is IDR18,35 trillion consisting of IDR9,607 trillion of cash asset and IDR8,749 trillion of non cash asset. The evaluation process uses financial ratio approach, corporate health level, degree of financial leverage DFL , non performing loan NPL , and Z score model. The result shows that the company has improved their profitability, liquidity and corporate financial health level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Setiaji
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembahasan mengenai pertimbangan dan proses pengalihan aset Pusat Investasi Pemerintah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) serta menganalisis kinerja keuangan, leverage keuangan dan risiko keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pasca pengalihan aset tersebut. Total nilai aset yang dialihkan sebesar Rp18,356 triliun yang terdiri dari aset kas Rp9,607 triliun dan aset non kas Rp8,749 triliun. Proses evaluasi menggunakan pendekatan rasio keuangan, tingkat kesehatan perusahaan, degree of financial leverage (DFL), non performing loan (NPL) dan model Z-Score. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan profitabilitas, likuiditas, dan tingkat kesehatan keuangan perusahaan.

This study aims to provide explanation of the consideration and transfer process of assets of the Government Investment Center to PT Sarana Multi Infrastruktur and also to analyze financial performance, financial leverage and financial risk of PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) after assets transfer. The total value of the asset transfer is IDR18,35 trillion consisting of IDR9,607 trillion of cash asset and IDR8,749 trillion of non-cash asset. The evaluation process uses financial ratio approach, corporate health level, degree of financial leverage (DFL), non performing loan (NPL), and Z-score model. The result shows that the company has improved their profitability, liquidity and corporate financial health level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>