Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shanti
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang berada di seputar hibah luar negeri seperti isu mengenai intervensi negara/lembaga donor terhadap Indonesia serta tidak tertibnya administrasi hibah luar negeri sehingga menimbulkan tumpang tindihnya pembiayaan program-program pembangunan. Namun di sisi lain hibah luar negeri dibutuhkan sebagai alternatif sumber pembiayaan pembangunan untuk melengkapi pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dengan kondisi ini maka hibah tetap diperlukan namun administrasinya harus ditertibkan antara lain melalui kebijakan pencantuman hibah dalam dokumen pelaksanaan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel komunikasi dan variabel sumberdaya terhadap implementasi kebijakan pencantuman hibah dalam dokumen pelaksanaan anggaran serta bagaimana keadaan komunikasi dan sumber daya di dalam implementasi kebijakan ini. Model analisis yang digunakan didasarkan pada Teori Edwards III namun tidak secara utuh karena hanya meneliti pengaruh dari dua variabel dari empat variabel yang dinyatakan oleh Edwards berpengaruh terhadap implementasi kebijakan. Variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah komunikasi dan sumberdaya, sedangkan variabel yang dipengaruhi adalah implementasi kebijakan. Penelitian menggunakan pendekatan positivisme dan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui survai, wawancara dan kajian dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan komunikasi terhadap implementasi kebijakan pencantuman hibah dalam dokumen pelaksanaan anggaran Kementerian/Lembaga pelaksana program kerjasama hibah UNICEF yang menjadi respponden dalam penelitian ini merupakan hubungan yang kuat serta mempunyai pengaruh positif dan signifikan; hubungan sumberdaya terhadap implementasi kebijakan pencantuman hibah dalam dokumen pelaksanaan anggaran Kementerian/Lembaga instansi pelaksana program kerjasama hibah UNICEF yang menjadi responden dalam penelitian ini merupakan hubungan yang kuat serta mempunyai pengaruh positif dan signifikan; hubungan komunikasi dan sumberdaya secara bersama-sama terhadap implementasi kebijakan pencantuman hibah dalam dokumen pelaksanaan anggaran Kementerian/Lembaga instansi pelaksana program kerjasama hibah UNICEF yang menjadi responden dalam penelitian ini merupakan hubungan yang sangat kuat serta mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa komunikasi sudah dilakukan namun belum mencapai hasil optimal dilihat dari pemahaman pelaku kebijakan terhadap kebijakan pencantuman hibah dalam dokumen pelaksanaan anggaran.
Saran yang disampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu komunikasi dan kapasitas sumber daya harus ditingkatkan baik secara sendiri-sendiri maupun secara paralel.

Several problems existing in the grants from overseas become the background for this research, and those problems are like the issue on state/donor institution?s intervention towards Indonesia and unorganized administration of the grants from overseas so that it causes the overlapping of the financing of the development programs. On the other hand, the grants from overseas are needed as an alternative development financing source to complement the financing from the State Budget. Because of this condition, the grants are still needed, but the administration has to be organized through, among others, the policy of putting a grant in a budget implementation document.
The research aims to find out the influence of the communication variable and the resources variable towards the implementation of the policy of putting a grant in a budget implementation document and to understand how the condition of communication and resources is in the implementation of this policy. The analysis model used is based on the Theory of Edwards III, but the model is not based entirely on that theory because the study only investigated the influence of the two variables out of the four variables stated by Edwards having the influence towards the implementation of the policy. The variables influencing in this research are communication and resources, while the variable influenced is the implementation of the policy. The research used the positivism approach, and it is descriptive-quantitative research. The data collection technique was through survey, interview, and documentation study.
One of the research results shows that the communication relation towards communication in the implementation of the policy of putting a grant in a budget implementation document of a Ministry/Institution which becomes an official body to implement the UNICEF grant cooperation program is a powerful relation and has a positive and significant influence; another result is the relation of resources towards the implementation of the policy of putting a grant in a budget implementation document of a Ministry/Institution which becomes an official body to implement the UNICEF grant cooperation program is a powerful relation and has a positive and significant influence; the relation of communication and resources together towards the implementation of the policy of putting a grant in a budget implementation document of a Ministry/Institution which becomes an official body to implement the UNICEF grant cooperation program is a very powerful relation and has a positive and significant influence. The research results also show that communication has been done, but it has not reached an optimal result seen from the understanding of the doers of the policy towards the policy of putting a grant in a budget implementation document.
The recommendation given based on the research results is communication and the capacity of the resources have to be improved separately and in parallel."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29764
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti
"Future trading adalah suatu bentuk jual beli dimana
penyerahan barang yang menjadi objek perjanjian ditunda
sampai waktu tertentu. Pada perdagangan semacam ini,
penjual belum memiliki barang yang diperjualbelikan. Selain
itu, prestasi perjanjian ini ditunda sampai waktu yang
ditentukan. Perjanjian ini juga menggunakan bentuk kontrak
baku dalam future contract-nya. Metodologi yang digunakan
dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan. Terdapat
beberapa masalah yaitu bagaimanakah future trading apabila
ditinjau dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata(KUHPer) dan
Unidroit Principles of Commercial Contracts – 2004 (UPICC),
serta apa persamaan dan perbedaannya. Merujuk pada Pasal
1268 - Pasal 1271 KUHPer, perjanjian ini dapat
dikategorikan sebagai perjanjian dengan ketetapan waktu,
sehingga diperbolehkan. Akan tetapi, perjanjian ini tetap
harus memenuhi syarat sah perikatan pada Pasal 1320 KUHPer.
Perjanjian future trading sendiri langsung lahir pada saat
kesepakatan tentang harga dan jenis barang tercapai, tidak
menunggu pelaksanaan prestasi. Hal ini merujuk pada asas
konsensualisme pada Pasal 1458 KUHPer. Sedangkan pada
UPICC, perjanjian semacam ini diperbolehkan dalam Pasal 3.3
ayat 2. Dalam UPICC terdapat pengaturan tentang kontrak
baku, yaitu dalam Pasal 2.1.19 – Pasal 2.1.22, dan Pasal
4.7 mengenai penafsiran kontrak baku. Persamaan dari
pengaturan future trading menurut kedua instrumen hukum
ini, yaitu sama-sama mengatur mengenai masalah kesepakatan
para pihak yang menjadi syarat sahnya kontrak ini,
kebolehan menjual barang yang belum ada pada penjual,
keadaan yang menyebabkan wanprestasi, dan alasan-alasan
untuk menghindari tuduhan wanprestasi. Sedangkan
perbedaannya, dalam KUHPer tidak diatur tentang kontrak
baku. Selain itu, terdapat perbedaan dalam konsep
perjumpaan utang antara KUHPer dan UPICC, untuk
penyelesaian future trading dengan cara offsetting."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S21352
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marietta Shanti
"Tujuan: Mengetahui perbandingan efek latihan isokinetik dan isometrik terhadap nyeri, kekuatan otot dan kemampuan fungsional pada pasien osteoarthritis lutut.
Disain: Eksperimental paralel.
Subjek: 28 orang pasien berusia antara 50-64 tahun, dibagi secara acak menjadi dua kelompok.
Tempat: Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Perjan RS Dr. Hasan Sadikin. Bandung.
Intervensi: Pasien menjalani program latihan isokinetik atau isometrik selama 6 minggu.
Parameter: VAS, peak torque, indeks Lequesne yang diukur setiap minggu.
Hasil: Kedua kelompok menunjukkan penurunan yang bermakna pada intensitas nyeri (p<0,001) dan indeks Lequesne (p<0,001), juga peningkatan yang bermakna pada peak torque (p<0,001) setelah 6 minggu. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok.
Kesimpulan: Kedua jenis latihan berguna pada pasien osteoarthritis berusia lanjut Pada kelompok isokinetik tidak didapatkan subjek yang mengeluh nyeri yang bermakna.
......
Objective: To compare the effect of isokinetic and isometric strengthening exercise on pain, strength and functional capacity of patients with knee osteoarthritis.
Design: Experimental parallel.
Participants: 28 patients, age 50-64 years, were randomly assigned into two groups.
Setting: Department of Physical Medicine and Rehabilitation. Hasan Sadikin Hospital Bandung.
Interventions: Patients received either a regimen of isokinetic exercise or a regimen of isometric exercise for 6 weeks.
Main outcome measure : VAS, peak torque and Lequesne index were measured each week.
Result: Both training groups showed significant decrease in pain score (pc0, 001) and Lequesne index (p<0, 001) and an increase in peak torque (p<0,001). However there is no significant difference of those parameters between groups.
Conclusion: Both exercises can benefit elderly patients with knee osteoarthritis as shown by the increase of strength and functional capacity. In the isokonetic group there were no subjects who experienced an increase in pain."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Shanti
"ABSTRAK
Kondisi perekonornian Indonesia yang sejak tahun 1997 mengalami krisis ekonomi hingga saat ini belum menunjukkan pemulihan yang berarti dalam hal tingginya suku bunga, ketatnya likuiditas dan lambatriya arus investasi asing. Hutang luar negeri Indonesia yang cukup besar sebagai dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan perlunya dilakukan restrukturisasi hutang oleh banyak perusahaan Indonesia dengan melakukan penjadwalan kembali pembayaran hutang hutangnya.
PT. X dengan lingkup kegiatan usahanya bergerak di bidang property perkantoran, perhotelan dan penyediaan fasilitas telekomunikasi juga turut terkena dampak krisis ekonomi. Depresiasi rupiah dan tingkat bunga yang tinggi mengakibatkan meningkatnya beban pinjaman dan hutang PT X sehingga perusahaan tidak mampu membayar hutang-hutangnya dan bunga hutang yang telah jatuh tempo. Selain itu PT . X juga telah menunda beberapa pembangunan proyeknya akibat meningkatnya biaya pembangunan properti dan tidak tersedianya dana yang mencukupi. Perusahaan mulai mengajukan permohonan restrukturisasi hutang kepada para kreditur pada tahun 1999 untuk memperoleh perpanjangan hutang.
Berdasarkan hasil proyeksi laporan keuangan PT X dari tahun 2002 sampai tahun 2008, kondisi likuiditas pada periode ini diproyeksikan belum mengalarni banyak perbaikan terlihat dari current ratio pada skenario I dan skenario II yang tetap berada di bawah angka 1 disebabkan besamya be ban hutang yang harus dibayar. Current ratio pada akhir periode proyeksi keuangan yaitu pada tahun 2008 bahkan mengalami penurunan dari 0.86 pada tahun 2007 menjadi 0.70, hal tersebut disebabkan adanya pokok hutang obligasi perusahaan yang jatuh tempo dalam jumlah besar pada tahun 2008. Net working capital perusahaan mengalami nilai negative sehingga PT X diperkirakan akan mengalami kesulitan jika harus segera melunasi kewajiban jangka pendeknya. Total debt to equity ratio periode tahun proyeksi 2002- 2008 masih belum membaik meskipun mengalami penurunan dibandingkan periode tahun 2000-2001 akibat besarnya pokok hutang berikut bunga yang harus dibayar PT X. Pada tahun 2007 debt to equity ratio perusahaan mencapai sebesar 0.78 dan pada
tahun 2008 sebesar 0.76. Time interest earned perusahaan juga menunjukkan penurunan pada tahun 2007 dan tahun 2008 akibat besarnya hutang yang jatuh tempo pada periode tersebut yaitu mencapai rasio 0.56 pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 sebesar 0.15.
Adapun basil dari analisis keuangan model DuPont menunjukkan bahwa setelah restrukturisasi hutang dilakukan return on investment perusahaan diproyeksikan negatif disebabkan rendahnya profit margin akibat besarnya beban bunga hutang yang harus dibayar. Kontribusi penggunaan total asset perusahaan juga tidak mengalami banyak peningkatan akibat rendalmya penggunaan aset perusahaan seperti tanah, yang memang pengembangannya terhenti disebabkan dampak krisis ekonomi.
Meskipun pendapatan PT X diproyeksikan meningkat dari tahun ke tahun dari hasil kegiatan restrukturisasi hutang, namun perusahaan perlu mengupayakan sumber pendanaan lainnya seperti melakukan penawaran umum saham anak perusahaan atau menjual penyertaan sahamnya pada perusahaan asosiasi yang hasil penjualannya dapat digunakan untuk mengurangi kewajiban perusahaan dan meningkatkan posisi kas perusahaan. Disamping itu perusahaan dapat pula rnenjual asetnya, seperti tanah, untuk rnernbayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo sehingga perusahaan dapat diselamatkan dan tetap rnendapat kepercayaan dari para kreditur.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pravissi Shanti
"Anak underachiever biasanya memiliki konsep diri yang cenderung negatif sehubungan dengan prestasi mcreka yang rendah di sekolah. Konsep diri yang negatif berkorelasi dengan underachievemenr, bisa sebagai penyebab atau sebagai dampak, dan akhimya saling berpengaruh sehingga mcnjadi lingkaran setan yang tidak ada habisnya (Withmoré, dalam Baker, Bridger & Evans, 1998). Maka dibutuhkan suatu cara untuk memutus lingkaran tersebut, yaitu dengan meningkatkan konsep diri anak, dan diharapkan anak akan lebih terpacu untuk meraih prcstasi yang lebih baik di sekolah Cognitive Behavior Therapy (CBT) adalah intervensi terapeutik yang bertujuan untuk mengurangi tingkah laku mengganggu dan maladaptif dengan mengembangkan proses kognitif (Kaplan et.a1., dalam Stallard, 2002).
Tujuan dari CBT adalah untuk memperbaiki persepsi terhadap diri, memfasilitasi pemahaman diri yang lebih baik, dan untuk meningkatkan kontrol diri dengan mengembangkan ketrampilan kognitif dan tingkah laku yang tepat. CBT mcrnbanru untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran dan kepercayaan yang negatif, bias, dan se#-critical dan mengubahnya sehingga tidak berpengaruh lebih luas terhadap tingkah laku (Stailard, 2002). Menurut Hattie (dalam Bumett, Craven, & Marsh, 1999), bentuk intervensi yang paling sukses untuk meningkatkan konsep diri dan juga seMesleem pada individu adalah intervensi yang didasarkan pada cognilive behavioral.
Program intervensi CBT dalam tugas akhir ini bertujuan untuk mcrnbantu mcningkatkan konsep diri dan prestasi anak laki-laki bemsia 10 tahun yang duduk di kelas 4 SD dengan tingkat kecerdasan bright normal yang nilai-nilainya buruk di sekolah dan terancam tidak naik ke kelas 5 SD. I-Iasil dari program intervensi ini memmjukkan bahwa konscp diri anak, pola pikir dan perilaku menjadi lebih baik. Prestasi anakpun meningkat dan ia bcrhasil naik kelas.

Underachiever usually have a negative self concept related to their low achievement at school. Negative self concept related to underachievement, as a cause and also an effect, and it become a circle which has no end (Withmore, dalam Baker, Bridger & Evans, 1998). Therefor, we need some way to cut the circle, with increasing the chi1d?s self concept so the child will be more enthusiastic to reach a better performance at school.
Cognitive Behaviour Therapy (CBT) is a therapeutic interventions head for decreasing a disturbing and maladaptive behaviour by expanding the cognitive process (Kaplan et.al., dalam Stallard, 2002). The purpose of CBT is to fix the perceptions of self; to facilitate a better self comprehension, and to increase self control by developing cognitive skills and appropriate behaviour. CBT helps us to identify negative thoughts and core beliefs, bias, and self-critical, and change it so it wou1dn?t effect our behaviour (Stallard, 2002). According to Hattie (in Bumett, Craven, & Marsh, 1999), a kind of interventions which most successiilll for increasing self concept and also self-esteem is the interventions which based to cognitive behavioral.
CBT intervention's program in this final task is head for increasing self concept and also performance of a ten years old boy, who sit at 4th grades in elementary school. He has a bright normal intelligence, but hc shows a bad performance at school and his teacher says that he probably couldn?t go on to Sth grades. The result of this intervention?s program shows that the child?s self concept, the thought, and also the behaviour become much better. The child's performance is also increasing and he could go on to 5th grades."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indira Shanti
"Penulis bacaan memiliki tujuan agar bacaan yang ia tulis dapat dipahami pembaca, sehingga penulis dapat mentransmisikan pengetahuannya dan pernbaca dapat mengmbangkan pengetahuannya. Saat dilakukan penilaian terhadap individu yang memahami bacaan, dapat diidentifikasi adanya individu yang memiliki skor pemahaman bacaan baik (expert) dan individu yang memiliki skor pemahaman bacaan rendah (novice). Brown dan Wagoner (dalam Wilson dan Gambrell, 1988) mengatakan bahwa perbedaan tersebut terutama disebabkan oleh proses inetakognitif Bonds, dkk (dalam Hsiao, 1997) mengatakan bahwa proses metakognitif dalam berpikir dibagi ke dalam dna kategori, yaitu self management (selanjutnya dibagi lagi menjadi planning, attending, encoding, reviewing, and evaluating) dan self appraisal (selanjutnya dibagi lagi menjadi pengetahuan metakognitif deklaratif; pengetahuan rnb kognitif prosedural, dan pengetahuan metakognitif kondisional).
Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori proses metakognitif dalam berpikir untuk dilihat apakah dipakai juga oleh individu saat memahami bacaan. Selain dengan membaca bacaan, pemahaman bacaan dapat juga diukur dengan pertanyaan yang mengacu pada bacaan, dengan 6 tingkat pemahaman inferensial. Permasalahan yang diajukan adalah “bagaimana perbedaan self management dan self appraisal antara expert dan novice saat membaca wacana ekspositori ‘?”; “bagaimana perbedaan self management dan self appraisal antara expert and novice saat menjawab pertanyaan mengacu pada bacaan ekspositori ?”; dan “bagaimana perbedaan self management dan self appraisal antara expert and novice saat menjawab pertanyaan pada berbagai tingkat pemahaman inferensial ?”. Untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi self management dan self appraisal dalam memahami bacaan, peneliti menentukan bacaan yang akan dibaca adalah jenis bacaan ekspositori, sampel harus memiliki minat utama dalam bidang psikologi, memakai alat bantu pemahaman bacaan berupa alat tulis, bersedia mengikuti prosedur penelitian selanjutnya, memiliki intelegensi umum pada kategori sama dengan perbedaan rentang skor pemahaman bacaan terbesar. Instrumen penelitian adalah alat untuk elisitasi topik yang diminati angkatan 2001, survei peringkat tema yang diminati angkatan 2001, 4 bacaan ekspositori, yang terdiri dari bacaan peringkat 1 untuk pengambilan data, peringkat 2 untuk menyeleksi mahasiswa yang Menjadi expert and novice, dan peringkat 3 terdiri dari 2 bacaan yang dipakai untuk latihan pengambilan data.
Bacaan peringkat 1 dan 30 pertanyaan yang mengacu pada bacaan tersebut yang akan dipakai untuk menyeleksi expert and novice mengalami uji daya diskriminasi item terlebih dahulu pada angkatan 2000, dan kemudian dilakukan perbaikan terhadap item yang perlu diperbaiki. Self management dan self appraisal expert and novice dilihat dengan proses think: aloud saat subyek membaca bacaan maupun menjawab pertanyaan. Sebelum pengambilan data., subjek dilatih untuk melakukan think aloud dengan 2 bacaan berperingkat 3. Data berbentuk transkrip verbatim think aloud subyek, dan diolah berdasar kategori sefmanagernent dan self appraisal. Proses yang tidak dapat dimasukkan dalam dua kategori di atas dimasukkan peneliti sebagai kategori baru.
Hasil dan analisis dikategorikan sesuai permasalahan yang diajukan. Saat membaca bacaan, perbedaan utama antara expert dan novice terdapat pada kualitas skemata yang terbentuk akibat self management dan self appraisal yang berbeda antara kedua objek. Expert melakukan seleksi, searching, validasi paradise, elaborasi, qualitatively relating dengan pengetahuan mengenai banyak individu, koni irr nasi, pengetahuan metakognitif prosedural. Expert tidak melakukan gauging. Sedang novice hanya melakukan gauging, validasi mengulang, qualitatively relating dengan pengalaman pribadi, pengetahuan metakognitif deklaratif. Novice tidak melakukan seleksi, searching, validasi parafrase, elaborating. Kategori instruksi pada diri sendiri merupakan kategori baru yang hanya dilakukan novice, yang oleh peneliti dimasukkan sebagai salah satu kategori dalam tahap attention dalam sei management. Sedang kategori tidak tahu merupakan kategori baru yang dilakukan baik oleh expert maupun novice, yang oleh peneliti dimasukkan sebagai Salah satu kategori dalam tahap encoding dalam self management. Saat menjawab persoalan, perbedaan utama antara expert dan novice juga terdapat pada kualitas skemata yang terbentuk akibat self management dan sei appraisal yang berbeda antara expert and novice. Expert melakukan searching, contrasting, validasi, elaborating, qualitative/ relating, konfirmasi, repeating, pengetahuan metakognitif prosedural. Novice melakukan searching, contrasting, validasi, elaborating, qualitative lv relating, konfirmasi, repeating, reversing, pengetahuan metakognitif prosedural. Sedang kategori baru yang diberi judul sadar keadaan diri dan kategori tidak tahu dilakukan baik oleh expert maupun novice. Kategori sadar keadaan diri dimasukkan peneliti ke dalam.
Salah satu kategori dalam pengetahuan metakognitif deklaratif, sedang kategori tidak tahu dimasukkan sebagai Salah satu kategori dalam tahap encoding. Perbedaan kualitas terdapat pada proses yang dilakukan expert dan novice. Bila berdasar tingkat pemahaman yang berbeda, terdapat kesamaan antara expert dan notice, bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman inferensial, semakin banyak kesalahan yang mereka lakukan. Namun hal ini hanya berlaku sampai tingkat pemahaman kelima. Diduga, peneliti kurang membuat pertanyaan yang sulit untuk tingkat pemahaman keenam. Kesalahan yang dilakukan expert lebih sedikit dibandingkan notice pada hampir semua tingkatnya.
Dari hasil penelitian ini, dapat dibuat beberapa pokok pelatihan yang dapat dilakukan terhadap novice. Sebelumnya, penelitian ini perlu dilakukan terlebih dahulu pada sampel yang lebih besar, namun dengan kontrol yang tetap ketat seperti pada penelitian ini. Kategori baru yang diperoleh pun perlu diuji kembali kemunculannya pada sampel di penelitian berikutnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prafithrie Avialita Shanti
"ABSTRAK
Latar Belakang. Stenosis Mitral (SM) tinggi prevalensinya di negara berkembang karena erat terkait
dengan prevalensi penyakit jantung demam rematik (PJR). Pasien SM sedang-berat terdapat
peningkatan regio turbulensi dan shear stress mengakibatkan kerusakan endotel pembuluh darah
sehingga meningkatkan resiko tromboemboli. P-selectin merupakan molekul adhesi berperan dalam
proses inflamasi dan sebagai faktor protrombotik yang diekspresikan secara cepat. Indeks volume
atrium kiri (IVAK) merupakan parameter superior untuk mengukur fungsi atrium kiri dengan
ekokardiografi.
Metode. Penelitian potong lintang melibatkan 20 pasien SM sedang-berat dengan MVA <1.5 cm2
yang menjalani Komisuratomi Mitral Transvena Perkutan (KMTP) yang diambil secara konsekutif
pada bulan Mei 2013 sampai Oktober 2013 di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta. Pasien
diambil sampel darah pra dan pasca KMTP untuk diperiksa kadar P-Selectin. Kemudian hasilnya
dianalisa secara statistik.
Hasil. Dalam studi ini, tidak didapatkan asosiasi antara IVAK dengan ekspresi kadar P-selectin pra
dan pasca KMTP. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pra KMTP β= -0.103 (95% CI -0.251,0.045)
p=0.16 dan pasca KMTP β= 0.009 (95% CI -0.155,0.172) p=0.91. Setelah dilakukan regresi
linier dengan penyesuaian (adjusted) terhadap variabel perancu yakni usia, jenis kelamin, dan atrial
fibrilasi tetap tidak didapatkan asosiasi antara IVAK dengan kadar P-selectin dengan nilai pra KMTP
β= -0.154 (95% CI -0.340,0.032) p=0.09 dan pasca KMTP β= -0.049 (95% CI -0.250,0.152)
p=0.61.
Kesimpulan. Tidak ada perbedaan nilai P-selectin pra dan pasca KMTP. Nilai IVAK yang sudah
jelek tidak berhubungan dengan kadar P-selectin pra dan pasca KMTP pada pasien SM.

ABSTRACT
Background. The prevalence of Mitral stenosis (MS) remains significant in developing
countries related to prevalence of Rheumatic Heart Disease (RHD).In moderate-severe MS
patients enormous increase in turbulent region and shear stress causing dysfunction of
vascular endothelial, as consequence it increase the risk of thromboembolic complication. Pselectin
is an adhesion molecule that play role in inflammation process, it express rapidly in
minutes. Left Atrial Volume Index (LAVI) is superior parameter compare with other
echocardiography two dimension method to assess left atrial function.
Methods. Study was designed as cross-sectional study involving 20 MS moderate-severe
patients with MVA< 1.5 cm2 who performed successful Percutaneous transvenous Balloon
Mitral Valvulotomy (PBMV). Samples were taken consecutively from May 2013 to October
2013 at the National Cardiovascular Center Harapan Kita Jakarta. Blood samples of Pselectin
were collected pre and post PBMV. The result was statistically analyzed by using
echocardiography data of LAVI prior PBMV to describe any association between expression
of P-selectin and atrial function.
Result. In our study, we found no association between LAVI and expression of P-selectin
level pre and post PBMV MS patient. This data describe in each of value of pre PBMV β= -
0.103 (95% CI -0.251,0.045) p=0.16 and post PBMV β= 0.009 (95% CI -0.155,0.172) p=0.91
After we performed linear regression with adjusted confounding variable including sex, age,
and atrial fibrillation, still we found no association between LAVI and P-selectin level. This
data describe in each of value of pre PBMV β= -0.154 (95% CI -0.340,0.032) p=0.09 and
post PBMV β= -0.049 (95% CI -0.250,0.152) p=0.61.
Conclusion. We found there is no difference in P-selectin level pre and post PBMV. There is
no association between poor LAVI value and expression of P-selectin pre and post PBMV in
MS."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pravissi Shanti
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosediana Shanti
"Meningkatnya permasalahan lingkungan membuat pasar produk ramah lingkungan terus mengalami pertumbuhan selama beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan dari konsumen. Adanya efek negatif dari bahan kimia terhadap kesehatan serta ligkungan telah membuat konsumen menjadi lebih tertarik untuk menggunakan produk green skincare. Untuk dapat memahami lebih baik mengenai niat beli konsumen pada produk green skincare, penelitian ini menggunakan theory of planned behavior (TPB) dan meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi niat beli konsumen. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk meneliti pengaruh dari social media marketing, perceived consumer effectiveness (PCE), product knowledge, price consciousness, subjective norm, perceived behavioral control, dan attitude terhadap niat beli produk green skincare. Lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran dari environmental knowledge sebagai variabel moderator dalam mempengaruhi niat beli konsumen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online dengan jumlah responden sebesar 356 responden di Indonesia dan data dianalisis menggunakan metode structural equation modeling (SEM) dengan software Amos versi 26. Hasil penelitian menyatakan bahwa perceived behavioral control dan attitude secara positif mempengaruhi purchase intention, akan tetapi subjective norm tidak mempengaruhi purchase intention produk green skincare. Selain itu, price consciousness juga tidak memiliki pengaruh signifikan purchase intention, namun product knowledge secara negatif mempengaruhi attitude dan secara positif signifikan mempengaruhi purchase intention. PCE secara positif mempengaruhi attitude tetapi tidak mempengaruhi purchase intention. Sesuai hipotesis, social media marketing secara positif mempengaruhi subjective norm, PCE, product knowledge, dan purchase intention. Social media marketing secara positif mempengaruhi price consciousness sementara perceived behavioral control tidak memiliki pengaruh terhadap price consciousness. Sebagai variabel moderasi, environmental knowledge secara positif memoderasi hubungan antara attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control dengan purchase intention. Penelitian ini memberikan manfaat bagi marketer di sektor industri kosmetik untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif agar memiliki keunggulan kompetitif dan dapat bersaing dengan kompetitor.
......This study was to examine the relationship among social media marketing, perceived consumer effectiveness (PCE), product knowledge, price consciousness, subjective norm, perceived behavioral control, and attitude toward and intentions to purchase green skincare products. Furthermore, this study aims to further understand the role of environmental knowledge as moderating variable that influences consumers’ intentions. Research data was collected using an online questionnaire survey from 356 respondents in Indonesia and data analysis was performed using the Amos 26.0 software package. The empirical results suggest that attitude and perceived behavioral control positively affect purchase intention, while subjective norm showed no significant relationship towards the purchase intention of green skincare products. Price consciousness also showed no significant effect on purchase intention. Moreover, product knowledge negatively influence attitude, while positively affect purchase intention. PCE positively affect attitude but showed no significant relationship towards purchase intention. As expected, social media marketing positively affects subjective norm, PCE, product knowledge, and purchase intention. Furthermore, social media marketing positively influence price consciousness while perceived behavioral control showed no significant relationship with price consciousness. As a moderating variable, environmental knowledge positively moderates the relationship between attitude, subjective norm, and perceived behavioral control with purchase intention. This study may benefit the marketers of green skincare industry in developing an effective marketing strategy to gain a better competitive edge from the competitors."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriana Shanti
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pengaruh dominan Bizantium melalui agama Katolik Timur dalam pembentukan budaya Rusia, khususnya yang terjadi pada masa Kiev. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa melalui budaya-budaya yang dihasilkan bangsa tersebut pada periode Kiev Katolik. Timur merupakan pusat dari pembentukan budaya Rusia.
Teori yang digunakan sebagai landasan pengerjaan skripsi adalah Teori Fungsional dari Bronislaw Malinowski tentang kebudayaan, guna menguatkan hubungan antara agama dengan kebudayaan.
Data-data didapat dari perpustakaan Fakultas Sastra, dan dosen pembimbing. Ditambah pula dengan wawancara dengan Ramo Daniel Bambang Dwibiantoro dan Romo Alexios Cahyadi, pada tangga! 23 dan 25 Maret 1995 di Surakarta. Kedua romp tersebut adalah para gerejawan dari Gereja Ortodoks Indonesia di Surakarta.
Antara agama dan budaya mempunyai hubungan yang yang saling berkaitan. Dan hasil penelitian ini sangat memperjeias adanya hubungan yang sangat kuat antara agama dan budaya pada Bangsa Rusia periode Kiev. Walaupun Bangsa Rusia satu ras dengan bangsa Eropa lainnya, namun pengaruh agama terhadap budayanya mempunyai keistimewaan tersendiri. Ini disebabkan karena agama yang dianutnya, yaitu Katolik Timur mempunyai sumber pengajaran yang berbeda dengan agama Kristen lainnya, sehingga budaya dan karakter Bangsa Rusia berbeda dengan bangsa Eropa lainnya.

"
1995
S15100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>