Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Shiela Stefani
"Tindakan bedah pankreatektomi dapat menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas pascabedah. Terapi medik gizi pra dan pasca-pankreatektomi dapat mempertahankan status gizi, mempercepat pemulihan kapasitas fungsional, dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Empat pasien, yang terdiri atas tiga perempuan dan satu laki-laki dengan rentang usia 30‒65 tahun, menjalani pankreatikoduodenektomi sebagai terapi kanker ampula Vateri. Nutrisi prabedah diberikan secara oral dalam bentuk makanan biasa dengan atau tanpa oral nutrition supplement (ONS). Delapan jam prabedah semua pasien mendapat ONS yang mengandung 30 g karbohidrat dan tiga pasien diberikan nutrisi enteral dini <48 jam pascabedah. Dua pasien mengalami komplikasi postoperative pancreatic fistula grade A dan satu pasien dengan obes morbid mengalami delayed gastric emptying pascabedah. Terapi medik gizi pascabedah berupa pemberian energi, makronutrien, mikronutrien, dan edukasi nutrisi disesuaikan dengan kondisi klinis dan toleransi asupan pasien. Asupan energi keempat pasien saat pulang mencapai 76‒109% kebutuhan energi total. Semua pasien mengalami perbaikan keluhan klinis, komplikasi, toleransi asupan, kontrol glukosa darah, dan kapasitas fungsional, serta dapat mempertahankan bahkan meningkatkan berat badan perioperatif. Lama rawat menjadi lebih singkat dan semua pasien diizinkan rawat jalan. Terapi medik gizi yang adekuat pada pasien pankreatektomi dapat meningkatkan status gizi dan kapasitas fungsional, memperbaiki luaran klinis, menurunkan morbiditas, dan mempersingkat lama rawat.
Pancreatectomy surgery can cause escalation in post-surgical morbidity and mortality. Nutrition therapy before and after pancreatectomy can help preserve nutritional status, accelerate recovery of functional capacity, and improve patient’s quality of life. Four patients, consisting of three women and one man whose age ranged between 30 – 65 years old, underwent pancreaticoduodenectomy as a therapy for ampulla of Vateri cancer. Pre-surgical nutrition was given through oral route in the form of normal food with or without oral nutritional supplement (ONS). Eight hours before surgery all patients received ONS containing 30 g of carbohydrate and three patients were given early enteral nutrition <48 hours post-surgery. Two patients experienced postoperative pancreatic fistula grade A and one patient with morbid obesity experienced delayed gastric emptying postoperatively. Post-surgical nutritional therapy includes supply of energy, macronutrients, micronutrients, and nutrition education adjusted to the patient’s clinical condition and intake tolerance. Energy intake of the four patients attained 76-109% of the total energy requirement. All patients experience improvement of clinical symptoms, complications, intake tolerance, glycemic control and functional capacity, and able to preserve and even increase their perioperative body weight. Length of stay was shorter and all patients were allowed to be discharged and treated in the outpatient clinic. Adequate medical nutrition therapy in pancreatectomy patients can enhance nutritional status and functional capacity, improve clinical outcome, reduce morbidity, and shorten length of stay."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Shiela Stefani
"
ABSTRAKBifidobacterium, mikrobiota yang bermanfaat terhadap kesehatan, jumlahnya dipengaruhi oleh diet, genetik, dan usia. Makanan khas Minangkabau dan Sunda yang mengandung tinggi lemak, dan Healthy Eating Index HEI yang berhubungan kuat dengan asupan asam lemak jenuh dapat digunakan untuk mengukur kualitas diet. Penelitian potong lintang pada wanita 19-50 tahun dilakukan untuk menilai hubungan HEI dan asupan asam lemak jenuh dengan jumlah Bifidobacterium usus pada wanita keturunan Minangkabau dan Sunda. Data asupan diperoleh menggunakan 2-day repeated 24-hour food recall, pemeriksaan jumlah Bifidobacterium menggunakan real time quantitative Polymerase Chain Reaction. Tidak terdapat hubungan antara HEI dengan jumlah Bifidobacterium, namun cenderung terdapat hubungan antara asupan asam lemak jenuh dengan jumlah Bifidobacterium pada wanita keturunan Minangkabau dan Sunda setelah dikontrol dengan faktor pengganggu.
ABSTRACTBifidobacterium, the beneficial microbiota on human health, is influenced by various factors such as dietary intake. Minangkabau and Sundanese food are contain of high fat, and Healthy Eating Index HEI that is strongly associated with saturated fatty acid intake can be used to measure the quality of diet. A cross sectional study of women aged 19 50 years was conducted to assess the relationship between HEI and saturated fatty acids intake with intestinal Bifidobacterium in Minangkabau and Sundanese women. Dietary intake was assessed by 2 day repeated 24 hour food recall and Bifidobacterium was quantified using real time quantitative Polymerase Chain Reaction. There was no significant relationship between HEI with intestinal Bifidobacterium, but saturated fatty acids intake tend to have association with intestinal Bifidobacterium in Minangkabau and Sundanese women after adjustment for confounding factors."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library