Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shintya
"Artikel ini membahas konstruksi habitus tokoh Yanis yang berperan sebagai kritik terhadap pendidikan di Prancis dalam film La Vie Scolaire (2019) karya Grand Corps Malade dan Mehdi Idir. Film ini mengangkat isu sosial dan pendidikan yang dialami siswa tingkat menengah pertama di Saint-Denis, wilayah suburban Paris. Kehidupan yang tangguh di wilayah tersebut menghadirkan tantangan bagi guru dan siswa untuk berintegrasi dalam sistem pendidikan yang konservatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana konstruksi habitus tokoh Yanis terbentuk melalui konsep praktik sosial dan menjadi kritik terhadap sistem pendidikan di Prancis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep film dari Boggs & Petrie (2022), teori naratologi oleh A.J. Greimas (1982), dan teori praktik sosial dari Pierre Bourdieu (1979). Melalui analisis yang telah dilakukan, struktur naratif film menunjukkan bahwa terdapat perkembangan karakter tokoh Yanis menjadi lebih optimis untuk melanjutkan pendidikannya berkat bantuan Madame Samia selaku guru pembimbing. Selanjutnya, analisis praktik sosial Pierre Bourdieu memiliki signifikansi bahwa kapital budaya Yanis yang buruk dan kapital ekonomi yang terbatas sebagai penduduk suburban memengaruhi habitus Yanis yang pesimis terhadap pendidikan. Penelitian ini menemukan bahwa habitus tokoh Yanis yang pesimis dalam menempuh pendidikan merupakan kritik untuk menghadirkan sistem pendidikan yang lebih adaptif di wilayah suburban agar dapat mendukung para siswa dalam meningkatkan kapitalnya, terutama kapital budaya dan sosial.

This article aims to criticize the French education system by analyzing the construction of habitus imbued in the figure Yanis from the film La Vie Scolaire (2019) produced by Grand Corps Malade and Mehdi Idir. This film depicts how socio-economic issues faced among middle school students in Saint-Denis, a Parisian suburb, are impacting their education experience. The competitive nature of the area hinders the teachers and students from integrating in a classic education system. This research employs qualitative research methods emphasizing the use of concepts and theories such as film concept from Boggs & Petrie (2022), narratology theory of A.J. Greimas (1982), and the theory of social practice from Pierre Bourdieu (1979). Findings derived from the structural analysis suggest that the narrative of the film shows a character development of the figure Yanis who is becoming more optimist in continuing his education, with the help of Madame Samia as a student counselor. Meanwhile, the thematic analysis reveals that Bourdieu’s theory of social practice signifies that the lack of cultural capital and the limited economical capital of Yanis as a suburban teenager negatively impacts his habitus in which he became pessimistic towards his education. This research explains that the pessimistic habitus of Yanis in school, as an arena, constitutes a critique to a more adaptive and supportive education system in the suburban area allowing students conducive arena to accumulate capitals, especially their social and cultural capitals. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Benedicta Shintya
"Notaris memiliki peran yang penting dalam kegiatan pemberian kredit maupun penyelamatan kredit oleh perbankan walau dengan banyaknya perubahan gaya hidup dan perekonomian yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19. Pemerintah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 namun kebijakan ini memberikan dampak negatif di berbagai sektor salah satunya perekonomian dalam skala nasional maupun daerah, salah satunya di Kota Jayapura. Sebagai bentuk respon keadaan pandemi, bank umum konvensional di Kota Jayapura melaksanakan restrukturisasi kredit sebagai solusi terhadap terjadinya kemungkinan kredit macet yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 3 (tiga) bank umum konvensional, tesis ini membahas bagaimana akibat hukum pelaksanaan restrukturisasi kredit oleh Bank X, Bank Y, dan Bank Z pada masa Pandemi Covid-19 di Kota Jayapura, mengapa peran Notaris diperlukan dalam pelaksanaan restrukturisasi kredit pada semasa Pandemi Covid-19 di Kota Jayapura dan bagaimanakah pelaksanaan jabatan notaris apabila dilibatkan dalam restrukturisasi kredit pada masa Pandemi Covid-19 di Kota Jayapura. Bentuk penelitian tesis ini ialah penelitian yuridis normatif dengan menggunakan jenis data data sekunder dan data primer yang didapatkan berdasarkan wawancara kepada bank maupun notaris-notaris. Hasil penelitian tesis ini berbentuk deskriptif analitis yang menjelaskan secara menyeluruh, objektif dan sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa terdapat 4 (empat) akibat hukum pelaksanaan restrukturisasi kredit oleh ketiga bank yaitu adanya perubahan kesepakatan kreditur dan debitur, kekuatan pembuktiannya dibawah tangan, klausula perjanjian yang tidak solutif, dan sulitnya dilakukan pembuktian. Peran Notaris sangat dibutuhkan sebab akan mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum. Apabila dilibatkankan, Notaris tetap menjalankan jabatannya sesuai dengan UUJN dan kode etik.

Despite the various changes in lifestyle and economy brought by the Covid-19 Pandemic, notaries play an essential role in lending and credit rescue by banks. The government enacted Large-Scale Social Restrictions (PSBB) to combat the spread of Covid-19 during the epidemic, but this policy had a detrimental influence on a variety of sectors, including the economy on a national and regional scale, including Jayapura City. As a result of the pandemic, conventional commercial banks in Jayapura City implemented credit restructuring as a way to avoid bad debts caused by the Covid-19 Pandemic. Based on research conducted at three (three) conventional banks, this thesis will discuss how the legal consequences of Bank X, Bank Y, and Bank Z implementing credit restructuring during the Covid-19 Pandemic in Jayapura City, how the role of a Notary is required in implementing credit restructuring during the Covid-19 Pandemic in Jayapura City, and how the position of a Notary is implemented if involved in credit restructuring during the Covid-19 Pandemic in Jayapura City. This thesis research takes the form of normative juridical research with secondary and primary data. According to the findings of this thesis research, the legal consequences of implementing credit restructuring by Bank X, Bank Y, and Bank Z are changes in creditor and debtor agreements, the strength of the evidence is underhanded, the agreement clauses are not solutive, and it is difficult to prove. The role of a notary is very much needed since it provides legal certainty and protection. If involved, the Notary will continue to carry out his position in accordance with the UUJN and the code of ethics."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library