Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silmi Kaffah
"Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Estuari Cilamaya menjadi salah satu wilayah dengan potensi rajungan yang cukup tinggi di Jawa Barat. Salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi kehidupan rajungan adalah salinitas. Rajungan (Portunus pelagicus) dapat hidup pada perairan dengan tingkat salinitas yang bervariasi yaitu 20-30 ppt atau masuk kedalam zona air payau. Dengan mengetahui zonasi perairan di estuari, maka wilayah tangkapan rajungan yang optimal di Estuari Cilamaya dapat digambarkan. Zonasi perairan didapatkan dengan melakukan klasifikasi sebaran salinitas menggunakan Venice System Classification (1958). Untuk nilai sebaran salinitas diperoleh dari citra Sentinel-2A tahun 2018 menggunakan algoritma penduga sebaran salinitas permukaan yaitu Algoritma Cilamaya. Wilayah Tangkapan rajungan dikaji berdasarka musim hujan dan musim kering. Wilayah tangkapan rajungan pada bulan kering semakin mendekati darat jika dibandingkan dengan wilayah tangkapan rajungan pada bulan basah.

Blue swimming crab (Portunus pelagicus) is one of the fishery products that has a high economic value. Cilamaya Estuary is one of the region with a high potential for this habitats in West Java. One of important factor that affect the existence of this habitats is salinity. The blue swimming crab (Portunus pelagicus) can live at varied levels of salinity, in 20-30 ppt or into the brackish water zone. By knowing the zoning of the waters in the estuary, the optimum catching area of this habitats in the Cilamaya Estuary can be described. Aquatic zoning is obtained by classifying the sea surface salinity distribution using the Venice System Classificatio (1958). For the sea surface salinity distribution obtained form Sentinel-2A imagery in 2018 using salinity estimation algorithm, namely Cilamaya Algorithm. The catching area of blue swimming crab study based on wet seasons and dry seasons. The catch area of blue swimming crab in the dry seasons is closer to the land compared in the wet seasons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmi Kaffah
"Latar Belakang dan tujuan: Masalah penting dalam pengobatan tuberkulosis multidrug-resistant (TB MDR) yaitu pemberian obat lini kedua jangka panjang yang erat kaitannya dengan nefrotoksisitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalens acute kidney injury yang terjadi pada pasien yang mendapatkan paduan obat antituberkulosis MDR lini kedua serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif dengan berbasis data rekam medis pasien TB MDR di poliklinik MDR dan ruangan rawat inap TB MDR RSUP Persahabatan yang mendapat paduan standar fase awal OAT MDR lini kedua. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dalam kurun waktu Januari 2015 sampai dengan Desember 2015.
Hasil: Pada penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 123 pasien TB MDR. Prevalens AKI didapatkan pada 64 subjek (52%) dengan tingkat keparahan AKI terdiri 39 subjek (31,7%) dengan AKI ringan, 17 subjek (13,8%) dengan AKI sedang dan 8 subjek (6,5%) dengan AKI berat. Waktu terjadinya AKI terbanyak pada bulan kedua. Prevalens AKI lebih banyak ditemukan pada usia>40 tahun (66,7%) dibandingkan dengan usia <40 tahun (40,6%), komorbid diabetes melitus (71,9%) dibandingkan dengan tanpa komorbid DM (45,1%) dengan OR 2,45 (IK 95% 0,90-6,70) dan pada penggunaan Kapreomisin (76%) dibandingkan dengan Kanamisin (35,7%) dengan OR 5,45 (IK 95% 2,34-12,67). Hasil ini bermakna secara statistik dengan nilai p<0,05. Faktor jenis kelamin, status merokok, indeks brinkman, indeks massa tubuh (IMT), status human immunodeficiency virus (HIV), penggunaan Etambutol, hipotiroid tidak bermakna secara statistik.
Kesimpulan: Usia >40 tahun, komorbid DM dan penggunaan Kapreomisin merupakan faktor risiko terjadinya acute kidney injury pada pasien TB MDR yang medapatkan OAT lini kedua pada fase awal pengobatan MDR.

Background: An important problem in multidrug resistant tuberculosis (MDR TB) treatment is the second line tuberculosis drug therapy related to nephrotoxicity given in a long term. The aim of this study was to investigate the prevalence of acute kidney injury that occured in multidrug resistant tuberculosis patients who received second line tuberculosis drug therapy and the contributing factors in Persahabatan Hospital.
Method: This is a retrospective cohort study based on medical record data of multidrug resistant tuberculosis patients who received standard regimen of multidrug resistent tuberculosis program at MDR Clinic and inward MDR patients in the intensive phase of second line anti tuberculosis drug. Sampling was conducted from January 2015 until December 2015.
Results: Sample of this study was 123 patients multidrug resistant tuberculosis. Prevalence of AKI was obtained from 64 subjects (52%) based on its severity, consisting 39 subjects (31,7%) with mild severity, 17 subjects (13,8%) with moderate severity, and 8 subjects (6,5%) with high severity. The most occurrence of AKI was found in second month. Prevalence AKI was higher in patients with age >40 years (66,7%) than those with age <40 years (40,6%), higher in patients with diabetes melitus comorbid (71,9%) than those without comorbid DM (45,1%) with OR 2,45 (IK 95% 0,90-6,70) and higher in patients receiving Kapreomisin (76%) than those receiving Kanamisin (35,7%) with OR 5,45 (CI 95% 2,34-12,67). These result were statistically significant with p<0,05. Gender, smoking status, index brinkman, body mass index (BMI), human immunodeficiency virus (HIV) status, treatment with Etambutol, and hypothyroidism were not statiscally significant.
Conclusion: Age >40 years, DM and using Kapreomycin are risk factors for acute kidney injury in MDR TB patients whose received second line tuberulosis drugs in intensive phase."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Silmi Kaffah
"Penerjemahan berita memegang peranan signifikan dalam penyebaran arus informasi secara global. Penelitian ini membahas strategi penerjemahan berita Indonesia-Arab yang berkaitan dengan isu Palestina. Objek penelitian berupa teks sumber (TSu) berbahasa Indonesia pada laman Antara News dan teks sasaran (TSa) berbahasa Arab pada laman Voice of Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan melihat perubahan kecil seperti pemilihan kata sampai kepada perubahan besar seperti perbedaan format penulisan paragraf dan struktur isi berita. Penelitian ini menemukan bahwa prosedur penerjemahan yang dominan diterapkan pada berita Indonesia-Arab berisu Palestina adalah modulasi. Dalam tataran wacana, penerjemah banyak menerapkan strategi perubahan urutan paragraf yang berdampak pada perbedaan penekanan pesan pada TSa. Selain itu, penerjemah berita Indonesia-Arab juga menerapkan metode penerjemahan bebas sehingga terjemahannya lebih berorientasi pada teks sasaran dan berideologi domestikasi.

News translation plays a significant role in the dissemination of information flows globally. This research discusses Indonesian-Arabic news translation strategies regarding the Palestinian issue. The research object is the Source Text (ST) in Indonesian on the Antara News page and the Target Text (TT) in Arabic on the Voice of Indonesia page. This research uses descriptive qualitative methods. Analysis is carried out by looking at small changes such as word choice to major changes such as differences in paragraph writing format and news content structure. This research finds that the dominant translation procedure applied to Indonesian-Arabic news about Palestine was modulation. At the discourse level, translators apply many strategies for changing the order of paragraphs which have an impact on differences in message emphasis in the TT. In additon, Indonesian-Arabic news translators also apply free translation methods so that the translation is more oriented towards the target text. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Silmi Kaffah
"Penelitian ini membahas prosedur dan teknik penerjemahan teks berbahasa sumber Arab yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis prosedur dan teknik yang digunakan oleh penerjemah dalam mengalihkan makna teks informatif berupa siaran pers Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta yang dipublikasikan pada 21 Mei 2018. Penelitian ini berfokus pada tataran leksikal penerjemahan yaitu penyepadanan pada tataran kata. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Objek yang diteliti adalah seluruh kata pada teks sumber. Teori yang digunakan yaitu teori prosedur penerjemahan oleh Vinay dan Dalbernet (1995) dan teori techniques of adjustment penerjemahan oleh Nida (1964). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemah menggunakan 5 prosedur penerjemahan yaitu peminjaman (borrowing) sebanyak 8,8%, terjemahan literal sebanyak 60%, modulasi (modulation) sebanyak 6,8%, kesepadanan (equivalence) sebanyak 6%, transposisi (transpotition) sebanyak 6,8%, dan 2 teknik penerjemahan yaitu penambahan (addition) sebanyak 4,3%, dan penghilangan (subtraction) sebanyak 10,3%.

This research discusses procedures and techniques for translating Arabic source texts translated into Indonesian. This research aims to analyze the procedures and techniqu eused by translators in diverting the meaning of informative texts of press release from the Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia in Jakarta published on May 21, 2018. This research focuses on the lexical level of translation. Qualitative methods was used as the research design of the research. The objects studied are all words contained in the source text. The theories used in this research are the theory of translation procedures by Vinay and Dalbernet (1995) and the theory of techniques of adjustment translation by Nida (1964). The results reveals that the translator use five procedures of translation and two techniques of adjusment translation with the most frequently used translation procedure is literal translation (60%), then it was followed by subtraction (10,3%), borrowing (8,8%), modulation (6,8%), transpotition (6,8%), equivalence (6%), and addition (4,3%)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library