Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Sahala David
"Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya alam. Salah satunya adalah kekayaan bahan tambang. Untuk mengolah mineral tambang dilakukan proses separasi. Proses separasi dilakukan dengan menggunakan gelembung. Proses ini sering disebut dengan proses flotasi. Untuk mengetahui proses flotasi diperlukan penelitian karakterisktik gelembung melingkupi besar gelembung, time history, frekuensi, kecepatan terminal, dan trajectory gelembung. Penambahan reagent berupa reagent jenis collector. Variasi yang diberikan adalah variasi reagent dan flow rate. Hasil menunjukkan bahwa besar gelembung bervariasi mulai dari 1,5 mm – 1,8 mm, kecepatan gelembung mulai dari 26 cm/dtk – 36 cm/dtk. Penambahan reagent menyebabkan penurunan terminal velocity.

Indonesia knows as a rich country full of natural resources. One of them is mining. In mineral processing, usefull material separated from unsefull material using separation process. Bubble is used in separation process. This process known as flotation process. Bubble‘s characteristic is investigated to know about better flotation process. Bubble‘s characteristic involves bubble size, time history, frequency, terminal velocity and bubble trajectory. Collector reagent type used in this research. Variation applied in this research is reagent and flow rate. Result show bubble size varies start from 1,5 mm – 1,8 mm, bubble velocity start from 26 cm/s – 36 cm/s. Reagent addition cause bubble terminal velocity decrease."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Sahala David
"Pada proses flotasi terdapat 3 sub-proses penting, yaitu penipisan interverensi dari lapisan fluida menjadi ketebalan kritis, pecahnya lapisan liquid terinterverensi dan pembentukan formasi kontak tiga fasa, serta ekspansi garis kontak tiga fasa mencapai kestabilan agregat. Kestabilan agregat menentukan keberhasilan proses separasi. Kestabilan agregat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu reagent, geometri dan ukuran partikel.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh geometri dan ukuran partikel terhadap stabilitas agregat. Eksperimental setup terdiri dari kolom flotasi dengan ukuran 9x9x26 cm dilengkapi dengan bubble generator, particle feeding system, dan video kamera berkecepatan tinggi (high speed video camera). Bubble generator berupa single nozzle berdiamater 0,3 mm yang dihubungkan ke programmable syringe pump. Particle feeding system terbuat dari pipet. Partikel yang digunakan dalam penelitian ini adalah partikel hasil tambang tembaga dengan bentuk sub-angular dengan ukuran antara 38-300 μm. Hasil rekaman high speed video camera diolah dan dianalisa dengan menggunakan image processing software. Hasil penelitian diharapkan akan menambah pemahaman pengaruh geometri dan ukuran partikel pada interaksi bubble-particle khususnya stabilitas agregat.
Hasil eksperimen menunjukkan stabilitas agrgegat bubble-partikel dan waktu induksi (waktu partikel melekat pada bubble) dipengaruhi oleh ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar probabilitas terbentuk agregat yang stabil dan semakin panjang waktu induki. Partikel berukuran 38 𝜇m, 45 μm, 75 μm, 106 μm mamapu membentuk agregat stabil sehingga melekat pada gelembung. Sedangkan, partikel berukuran 150 μm dan 300 μm tidak mampu membentuk agregat stabil sehingga tidak melekat pada gelembung.

There are three sub-proces on flotation. These processes are intervening liquid film intu critical thickness, rupture of liquid film forming three phase contact line, and expansion three phase contact line forming agregate stability. Agregate stability determines flotation efficiency. Agregate stability has some important factors such as reagent and particle geometry.
This research focus on understanding effect of particle geometry to agregate stability. Experimental setup consists of 9x9x26 cm flotation coloumn made of glass, bubble generator, particle feeding system, and high speed video camera. Bubble generator made from single nozzle with 0,3 mm diameter attached to programmable syringe pump. Particle feeding system made of pipette. Particle used in this research is taken from open pit Grasberg in timika, Papua. Parcile has sub-angular size and varies between 38-300 μm. Recordings from high speed video camera analyzed using image processing software.
Experiment result shows thet agregate particle-bubble and induction time depends on particle size. The smaller particle size, the higher probability attachment, agregate stability, and iduction time. Particle with size 38 𝜇m, 45 μm, 75 μm, 106 μm able to form stable agregate. While, particle with size 150 μm and 300 μm unable to form stable agregate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library