Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitha Yuliani Puspita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
kesejahteraan subyektif ibu rumah tangga dan ibu bekerja di Jakarta serta untuk
mengetahui perbedaannya antara kedua kelompok subyek penelitian tersebut.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandangan yang mengatakan bahwa banyak
konflik yang timbul terhadap ibu yang berperan ganda. Namun, hasil-hasil
penelitian terdahulu justru mengungkapkan bahwa peran sebagai ibu rumah
tangga penuh dapat menimbulkan gangguan psikologis (Steil & Turetsky,,
Bernard; Baruch, Bamett & Rivers dalam linger & Crawford, 1992). Untuk itu,
penulis ingin melihat bagaimana kesejahteraan subyektif ibu rumah tangga dan
ibu bekerja di kota Jakarta.
Mat ukur yang dipergunakan dalara penelitian ini adalah Satisfaction With
Life Scale dari Pavot & Diener (1993) untuk mengukur kepuasan hidup dan alat
ukur Positive Affect Negative Affect Schedule dari Watson, et al. (1988) untuk mengukur afek menyenangkan dan afek tidak menyenangkan. Jumlah subyek
dalam peneiitian ini adalah 80 orang, terdiri dari 40 orang ibu nimah tangga dan
40 orang ibu bekerja. Perhitungan statistik yang dipergunakan adalah t-test untuk
sampel yang tidak berhubungan.
Hasil dari peneiitian menerima hipotesa altematif yaitu ada perbedaan
kesejahteraan subyektif yang signifikan antara kelompok subyek ibu mraah
tangga dengan kelompok subyek ibu bekerja di Jakarta dimana kesejahteraan
subyektif kelompok subyek ibu bekerja lebih tinggi dari kelompok subyek ibu
rumah tangga. Untuk hasil tambahan, pada subyek peneiitian tidak ada perbedaan
kesejahteraan subyektif yang signifikan berdasarkan usia subyek, usia pernikahan
dan jumlah anak.
Kesimpulan yang diperoleh dari peneiitian ini yaitu peran sebagai ibu
bekerja dengan berbagai aktivitas yang memiliki tantangan dan membutuhkan
ketrampilan yang cukup banyak serta kompleks adalah lebih baik dari pada peran
sebagai ibu rumah tangga yang cenderung menjalankan kegiatan yang rutin serta
membosankan. Saran yang diberikan peneliti adalah agar melihat pula variabel
atau aspek lain untuk dikaitkan dalam variabel kesejahteraan subyektif, Jadi tidak
hanya meneliti dari peran ibu saja. Selain itu, sebaiknya teknik pada alat ukur
yang digunakan tidak hanya self-report, tetapi juga ditambah dengan teknik lain
seperti wawancara agar tidak terjadi faking good. Peneiitian kesejahteraan
subyektif ini juga sebaiknya tidak dilakukan pada kondisi krisis ekonomi yang
berat seperti sekarang ini karena dapat menirabulkan bias pada data yang
diperoleh."
1998
S2784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitha Yuliani Puspita
"b>ABSTRAK
Evaluasi pelatihan merupakan suatu cara untuk melihat efektivitas program pelatihan yang telah berjalan. Pada praktiknya, banyak perusahaan yang belum melaksanakannya. PT. X Indonesia melakukan evaluasi pelatihan pada tahapan reaksi untuk semua pelatihan in-house yang mengukur seberapa baik para peserta menyukai program dan tahap lanjutannya adalah observasi serta penilaian dari atasan ke dalam catatan kinerja. Namun dua metode yang terakhir tidak berjalan lancar. Kemudian sehubungan dengan kebutuhan perusahaan yang mulai memerlukan evaluasi pelatihan yang efektif maka departemen SDM hendak mengembangkan evaluasi pelatihan sampai dengan level yang lebih tinggi sesuai dengan teori Five Level Framework dari Phillips.
Satu modul pelatihan yang dianggap penting bagi korporat adalah modul kepemimpinan berjudul Leadership Skill for Supervisors (LSS). Modul ini memiliki sasaran kognitif afektif dan psikomotor sehingga perusahaan menilai sangat dibutuhkannya evaluasi level 3 untuk melihat penerapan materi-materi pelatihan ke dalam pekerjaan sehari-hari (job application). Untuk itu, dirancang suatu instrumen evaluasi berbentuk kuesioner untuk level 2 (learning) dan level 3. Dan untuk menguji validitas instrumen, dilakukan uji coba terhadap para karyawan yang pernah mengikuti pelatihan ini di tahun 2003. Untuk lebih mengembangkan sistem evaluasi ini, dilakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan sehingga diharapkan evaluasi level 3 ini dapat dipahami dan diterapkan oleh seluruh karyawan. Dan rancangan evaluasi ini diharaplcan pula dapat menjadi tahap awal bagi pengembangan sistem evaluasi pelatihan di PT. X Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37894
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library