Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Sonar Soni Panigoro
Abstrak :
Ruang lingkup dan Cara penelitian : Dilakukan penelitian terhadap 114 penderita kanker payudara stadium I dan II di Bagian Bedah Onkologi/HNB FKUI/RSUPNCM Jakarta dalam kurun waktu 1989-1996. Setelah dibuktikan secara histopatologi suatu keganasan, penderita selanjutnya dilakukan mastektomi radikal. Bila kelenjar getah bening terdapat penyebaran sel kanker maka diberikan terapi ajuvan berupa radiasi dan atau kemoterapi. Selanjutnya penderita diikuti sampai terjadi suatu kekambuhan, hilang dari pengamatan atau sampai penelitian berakhir.
Hasil dan kesimpulan : Rerata umur penderita 45 tahun dengan rentang 22-64 dan terdapat 15% kekambuhan yang terjadi balk lokal maupun metastasis jauh. Kekambuhan terbanyak mengenai paru sebesar 32% kemudian hati dan tulang masing-masing 25%. Rerata lama pengamatan 519 hari (median 191 dan modus 39 ). Probabilitas babas penyakit sebesar 51% pada 1500 hari.
Kelompok umur kurang 35 tahun dan kelompok 35-50 tahun mempunyai risiko untuk kambuh masing-masing 4 dan 6.3 kali dibanding kelompok lebih 50 tahun. Adanya penyebaran ke kelenjar getah bening meningkatkan risiko kekambuhan sebesar 6.9 kali. Ukuran tumor 2-5 cm dibanding kurang 2 cm mempunyai risiko kekambuhan 2.8 kali. Dan tipe Ca ductal Invasif mempunyai risiko yang sangat tinggi untuk kambuh dibanding tipe lainnya. Tetapi yang berrnakna secara statistik hanya penyebaran ke kelenjar getah bening dan tipe histopatologi.
The Role of Clinical Prognostic Factors for Stage I and II Breast Cancer Recurrence in Cipto Mangunkusumo Hospital JakartaScope and Method of study : The objective of this study is to find out the role of several prognostic factors in breast cancer recurrence for patients underwent radical mastectomy on stage I and II in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. 114 patients entered this study during the period of 1989 to 1996. The patients with positive axillary node received adjuvant therapy i.e external radiation or chemotherapy. Survival analysis were used to analyze data.
Results and conclusions : The mean age was 45 years(range 22-64 yrs). Cumulative incidence of recurrence was 15% with disease free survival 51 % at 1500 days. The most frequent site of metastasis was lung 32% then liver and bone 25% each. The mean follow up time was 519 days (median 191, mode 30).
Age group below 35 years and between 35-50 years had higher risk for a relapse, 4 and 6.3 times than group above 50 years. Positive axillary node and tumor size above 2 cm increased risk 6.9 and 2.8 times respectively. Ductal invasive type had a very high risk to recur. But only axillary node involvement and ductal invasive type were statistically significant.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T5782
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sonar Soni Panigoro
Abstrak :
Kanker merupakan penyakit kronis yang angka kejadiannya terus meningkat di dunia dan menjadi perhatian beberapa dekade belakangan ini seiring dengan meningkatnya angka penyakit kronis di dunia. Registrasi kanker merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pengendalian kanker yang komprehensif. Di Indonesia belum memiliki program pengendalian Kanker Nasional yang komprehensif. Data registrasi kanker yang tersedia baru menggunakan hospital base, belum community base. Penelitian ini bertujuan menyusun rencana strategis pengembangan Pusat Kanker Nasional yang sesuai untuk kondisi Indonesia. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan operational research. Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret-Desember 2013 dengan melibatkan berbagai stake holder yang memiliki peranan penting dalam Pengendalian Kanker di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan perkembangan penyakit kanker, angka kematian akibat non communicable disease yang di dalamnya terdapat kanker pada urutan ketiga di Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat. Pembiayaan untuk penyakit kanker juga menunjukkan trend yang terus meningkat. Seluruh informan dalam penelitian ini menyatakan pentingnya memiliki sebuah lembaga yang bersifat nasional yang berperan dalam pengendalian kanker secara komprehensif. Lembaga yang paling ideal adalah lembaga non struktural yang untuk mencapainya diperlukan bentuk antara yang disebut Tim Pengembangan Pusat Kanker Nasional. Tim tersebut akan berada dalam wadah yang berkoordinasi dengan Direktur Utama RS Kanker "Dharmais" yang merupakan pusat rujukan kanker saat ini untuk menjamin keberlangsungan dan akuntabilitasnya.Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingya memiliki sebuah lembaga yang bersifat nasional yang berperan dalam pengendalian kanker secara komprehensif. Bentuk lembaga yang paling ideal untuk fungsi diatas adalah sebuah Lembaga Non Struktural, tetapi untuk mencapainya diperlukan bentuk antara yang disebut Tim Pengembangan Pusat Kanker Nasional.
......Cancer is a chronic disease that always increases in recent decades due to the increasing number of chronic diseases in the world. Cancer registration takes really important part in the system of comprehensive cancer control. Nowaday, Indonesia haven?t had a comprehensive program for National Cancer control. Cancer registration data are available using the new base hospital only, not yet using community base system. This study aims to develop a strategic plan for the development of National Cancer Center corresponding to the Indonesia condition. This study was conducted by using operational research?approach. This study was conducted during the months of March to December 2013 by involving various stakeholders who have an important role in Cancer Control in Indonesia.
The results showed progression of cancer, the death rate from non-communicable disease in which there is cancer in the third in Indonesia showed an increasing trend. Funding for cancer also showed an increasing trend. The entire informants in this study expressed the importance of having a national institution that plays a role in cancer control in a comprehensive manner. The most ideal institution is non structural forms necessary to achieve the National Cancer Center Development Team. The team will be in place that coordinate with the Director of Hospital Cancer " Dharmais " which is a referral center for cancer at this time and ensure the sustainability and accountability of this study. In Conclusion, it is really important to national institutions to taking part in comprehensive cancer control. The most ideal form of organization for the above function is a non-structural institution, but to achieve the necessary forms National Cancer Center Development Team.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38965
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sonar Soni Panigoro
Abstrak :
Kanker merupakan penyakit kronis yang angka kejadiannya terus meningkat di dunia dan menjadi perhatian dalam beberapa dekade belakang ini. Namun, Indonesia belum memiliki Program Pengendalian Kanker Nasional yang komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana strategis pengembangan Pusat Kanker Nasional yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan operational research selama bulan Maret-Desember 2013 dengan melibatkan berbagai stakeholder dalam Program Pengendalian Kanker di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan penyakit kanker dengan angka kematian akbibat penyakit kanker menduduki urutan ketiga di Indonesia. Pembiayaan untuk penyakit kanker menunjukkan trend yang terus meningkat. Seluruh informan pada penelitian ini menyatakan pentingnya memiliki sebuah lembaga yang bersifat nasional yang berperan dalam pengendalian kanker secara komprehensif. Lembaga yang paling ideal adalah lembaga non struktural yang untuk mencapainya diperlukan bentuk antara yang disebut Tim Pengembangan Pusat Kanker Nasional yang berada dalam wadah yang berkoordinasi dengan Direktur Utama RS Kanker "Dharmais?. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pentingya memiliki sebuah lembaga yang bersifat nasional yang berperan dalam pengendalian kanker secara komprehensif. Bentuk lembaga yang paling ideal adalah sebuah Lembaga Non Struktural.
Depok: Pusat kajian administrasi kebijakan kesehatan (FKM_UI), 2014
351 JARSI 1:1 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library