Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stella Eulia Andoko
"Depth uncertainties in subsurface modeling can significantly impact exploration success, particularly in geologically complex areas like the "SEA" Field, located in the Bintuni Basin. This study addresses these uncertainties by analyzing well-derived velocity data, applying geostatistical techniques including kriging interpolation, collocated co-kriging, sequential gaussian simulation (SGS) and minimum curvature to model spatial variability, using Monte Carlo simulation to create thousands of velocity realizations to evaluate depth conversion accuracy and generate multiple depth map scenarios for the Miocene, Eocene, Paleocene, Cretaceous and Jurassic intervals. These realizations are used to produce probabilistic depth maps, quantifying uncertainties and their impact on reservoir geometry. Results show depth variations of up to ±150 meters for key horizons, with the kriging interpolation geostatistical approach proving most effective in capturing uncertainty ranges. This study provides a robust framework for depth conversion in the "SEA" Field, supporting risk-informed decision-making and reducing exploration risks in the Bintuni Basin.

Ketidakpastian kedalaman dalam pemodelan subsurface dapat berdampak signifikan terhadap kesuksesan eksplorasi, terutama di area dengan kondisi geologi yang kompleks seperti Lapangan "SEA", yang terletak di Cekungan Bintuni. Studi ini mengatasi ketidakpastian tersebut dengan menganalisis data kecepatan dari sumur, menerapkan teknik geostatistik termasuk interpolasi kriging, kolokasi co-kriging, simulasi Gaussian berurutan (SGS), dan kurva minimum untuk memodelkan variabilitas spasial, serta menggunakan simulasi Monte Carlo untuk menghasilkan ribuan realisasi kecepatan guna mengevaluasi akurasi konversi kedalaman dan menghasilkan beberapa skenario peta kedalaman untuk interval Miocene, Eocene, Paleocene, Cretaceous, dan Jurassic. Realisasi ini digunakan untuk menghasilkan peta kedalaman probabilistik, mengkuantifikasi ketidakpastian dan dampaknya terhadap geometri reservoir. Hasil penelitian menunjukkan variasi kedalaman hingga ±150 meter untuk horizon kunci, dengan pendekatan geostatistik interpolasi kriging terbukti paling efektif dalam menangkap rentang ketidakpastian. Studi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk konversi kedalaman di Lapangan "SEA", mendukung pengambilan keputusan berbasis risiko dan mengurangi risiko eksplorasi di Cekungan Bintuni."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library