Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hery Sudarno
"ABSTRAK
Penduduk bumi telah mencapai lebih dari 7 milyar jiwa dan pertumbuhannya
terus meningkat. Kondisi ini menimbulkan tekanan pada penyediaan pangan
terutama sumber protein. Peternakan konvensional banyak menyebabkan
terjadinya degradasi dan pencemaran lingkungan. Masyarakat kawasan karst
Gunung Sewu (KKGS) dikenal sejak lama memanfaatkan serangga sebagai
sumber protein, namun tidak ada data penelitian tentang pemanfaatan serangga.
Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data jenis serangga yang
dimanfaatkan sebagai sumber protein pada masyarakat KKGS, menganalisis
faktor yang mempengaruhi konsumsi serangga pada masyarakat KKGS, dan
mengkaji dampak pemanfaatan serangga sebagai sumber protein pada masyarakat
di KKGS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi lapangan, penyebaran kuesioner, dan wawancara
kemudian dilakukan telaah pustaka. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat di
kawasan Karst Gunung Sewu memanfaatkan 18 jenis serangga yang sebagian
besar berasal dari ordo Coleoptera (kumbang), Orthoptera (belalang dan jangkrik),
dan Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat) sebagai sumber protein, karena pada
musim tertentu memiliki kelimpahan yang sangat tinggi. Faktor Internal (serangga
mempunyai rasa yang enak dan lezat) dan faktor eksternal (lingkungan, ekonomi,
dan sosial) mempengaruhi dan saling berkaitan dalam membentuk perilaku
konsumsi serangga pada masyarakat di kawasan karst. Pemanfaatan serangga
sebagai sumber protein pada masyarakat di kawasan karst Gunung Sewu
mempunyai dampak yang positif terutama pada aspek lingkungan dan ekonomi
yaitu dapat membantu menggantikan peran predator alami serangga yang hilang
dan juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat

ABSTRACT
Earth's population has reached more than 7 billion people and its growth continues
to increase. These conditions led to pressure on the provision of food, especially
protein sources. Many conventional farms cause environmental degradation and
pollution. The community of Gunung Sewu karst area (GSKA) known since long
time been using edible insects as a protein source, but there is no research data on
the use of insects. The purpose of this study is to collect data species of insect
used as a protein source on GSKA community, to analyze factors influencing the
consumption of edible insects on GSKA community, and examines the impact use
of edible insects as a protein source on GSKA community. This study uses a
quantitative approach. The data collection is done by field observations,
questionnaires and interviews later conducted literature review. The results
showed people in the Gunung Sewu Karst Area use of 18 species of insects are
largely derived from the order Coleoptera (beetles), Orthoptera (grasshoppers and
crickets), and Lepidoptera (butterflies and moths) as a protein source because in a
particular season has an abundance of very high. Environmental factors and
economic factors, has the highest influence on the consumption of insects in
GSKA community. Internal factors (insect has a good flavor and delicious) and
external factors (environmental, economic, and social) influence and interrelated
in the consumption activities of insects. Utilization of insects as a protein source
in the GSKA community has a positive effect especially on environmental and
economic aspects, which can help replace the role of natural predators of insects
were lost and also able to improve the local economy"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sudarno
"ABSTRAK
Penyandang disabilitas tunanetra sampai saat ini masih mengalami berbagai hambatan dalam menjalani kehidupannya. Secara internal, penyandang disabilitas tunanetra masih merasa terhina, rendah diri, tak berguna, dan berbagai perasaan inferior lainnya. Sementara di lingkungan sosial, masyarakat juga masih memberikan stigma negatif kepada penyandang disabilitas tunanetra. Penelitian ini melakukan analisis strategi pemberdayaan komunitas tunanetra yang tergabung dalam komunitas KTPB Komunitas Tunanetra Peduli Bangsa Kota Tangerang Selatan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pemberdayaan diri sendiri self-help dan dukungan sosial social support yang dibangun oleh KTPB. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif.Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kekuatan internal KTPB dan anggotanya dalam membangun self-help dan memperkuat dukungan sosial social support kepada mereka sangat dinamis. Kondisi self-help dan kemampuan memperkuat social support KTPB masih cukup lemah dan perlu diperkuat. Karena itu, upaya yang perlu dilakukan selain memperkuat self-help dan social support adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan KTPB itu sendiri, baik aspek kepemimpinan, mekanisme kerja komunitas, jaringan dan kerjasama, serta kapasitas operasional dan adaptasi dari KTPB, sehingga akan mampu melakukan pemberdayaan anggotanya secara lebih baik. Kata kunci: penyandang disabilitas tunanetra, pemberdayaan, self-help, social support, KTPB, kelembagaan.

ABSTRACT
Visually impaired persons with disabilities is still experiencing various obstacles in their lives. Internally, the blind people still feel humiliated, inferior, useless, and various other inferior feelings. While in the social environment, people are still giving a negative stigma for persons with visual impairment. This research analyzes the community empowerment strategy who are incorporated in the organization of KTPB Studies in the Community of Visually Impaired Person for Concern of the Nation in the City of Tangerang Selatan. The concept used in this study is self help and social support. The methodology used in this study is a qualitative methodology.The result of this study shows that the internal strength of KTPB and its members in building self help and strengthen social supportis very dynamic. The condition of self help and the social support ability of KTPB still quite weak and need to be strengthened. Therefore, the efforts need to be done in addition to strengthening the self help and social support is to improve the institutional capacity of KTPB, both aspects of leadership, the working mechanism of the organization, networking and cooperation, as well as the operational capacity and adaptability of KTPB, so the organization will be able to better empower of its members. Keywords visually impaired persons with disabilities, empowerment, self help, social support, KTPB, institution."
2017
T46866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sudarno
Jakarta: 1971
332.609 91 SUD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library