Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugeng
"Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemanfaatan dari program pembinaan kesadaran bela negara ditinjau dari sudut pandang persepsi para penerima program (peserta penataran). Pembinaan kesadaran bela negara yang demokratis merupakan bagian panting yang berfungsi untuk meningkatkan motif moral. Motif moral menjadi gambaran kecerdasan sosial dalam wujud kemampuan mengamati dan mengawasi secara komprehensif. Kemampuan ini berguna untuk menumbuhkan kemampuan partisipatif warga negara dalam wujud kemampuan melakukan kontrol sosial masyarakat dalam melayani kepentingan sistem sosial. Kontrol sosial yang dilandasi nilai moral kebangsaan melalui pembinaan kesadaran bela negara yang diikuti secara luas oleh warga negara, diharapkan mampu secara lugas mengembangkan kemampuan partisipatif warga negara berdasarkan identitas dan karakter kebangsaan yang sangat berguna bagi integritas bangsa dalam rangka menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.Metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan hasil analisa data yang akurat dalam penelitian ini adalah model Analytical Hierarchy Process (AHP).
Dalam metode ini, model penghitungan adalah dengan cara membandingkan hasil perhitungan pada setiap elemen untuk masing-masing hirarkinya. Untuk memudahkan perhitungan, maka antar elemen yang diperbandingkan, disusun dalam matriks berpasangan_ Dari perhitungan matriks berpasangan akan diperoleh nilai eigen vector local pada tiap hirarkinya. Dari eigen vector local selanjutnya disusun secara sintesa untuk mendapatkan nilai eigen vector menyeluruh. Nilai eigen vector menyeluruh inilah yang merupakan hasil perhitungan yang merupakan nilai akhir untuk menentukan pilihan.
Dari hasil analisa data terlihat bahwa program pembinaan kesadaran bela negara menurut persepsi peserta penataran adalah cukup bermanfaat. Hal ini dapat dilihat dari nilai terbesar eigen vector menyeluruh yang menunjukkan bahwa sebanyak 73% (0,729) menyatakan bahwa program ini cukup bermanfaat.

The purpose of this research is to discover the benefit of the state defense awareness program observed from the perception of the program participants. The promotion of democratic state defense awareness constitutes an important part which functions to enhance the moral motive. The moral motive becomes a reflection of social intelligence in the form of the ability to observe and supervise comprehensively. The capability is useful to develop the citizens' capacity to participate in carrying out social control which is based on the nation's moral values by means of the promotion of the state defence awareness which is extensively participated in by the citizens is expected to be able to develop the citizens' participated capacity based on the national identity and character which is very useful for the nation's integrity in the framework of ensuring the sustainability of the nation and the state. The research methodology employed to obtain the accurate result of data analysis in this research is the Analytical Hierarchy Process (AHP).
In this model, the calculation is conducted by comparing the result of calculation in each element for the respective hierarchy. To make the calculation more simple, the elements to be compared are arranged in paired matrix. Based on the calculation of the paired matrix the local eigen vector value in each hierarchy will be obtained. Based on the local eigen vector subsequently it is arranged synthetically to obtain the overall eigen vector value. The overall eigen vector value constitutes the result of calculation which constitutes the final value to determine the option.
Based on the data analysis it can be observed that the state defense awareness promotion program is quite beneficial in the opinion of the program participants. It can be seen from the biggest overall eigen vector value which indicates that 73% (0,729) of the participants state that this program is quite beneficial.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng
Jakarta: Kencana, 2021
340.959 8 SUG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng
"
Makalah ini bertujuan untuk mengajukan argumentasi bahwa kode etik jurnalistik yang berlandaskan Pancasila memiliki keterkaitan erat dengan moral multikulturalisme, karena keduanya menekankan inklusivitas, penghormatan terhadap keberagaman, dan kesadaran akan persatuan di tengah perbedaan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan di bidang filsafat yang bersifat kualitatif deskriptif untuk menunjukkan arti dan mengungkapkan maknanya yang esensial. Metode ini melibatkan pengumpulan dan analisis kritis terhadap literatur yang relevan tentang multikulturalisme, filosofi, etika jurnalistik, dan pemberitaan media siber.
Hasil penelitian menunjukkan, perkembangan teknologi internet memberikan banyak perubahan pada cara hidup masyarakat dan memengaruhi preferensi masyarakat terhadap segi-segi komunikasi massa. Evolusi ekologi media ini melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia. Teknologi internet dengan berbagai variannya semakin menentukan bagaimana masyarakat berkomunikasi pada level interpersonal, kelompok, maupun massa. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam praktik jurnalistik yang inklusif, media dapat berperan sebagai agen yang memperkuat kesadaran multikulturalisme, mendorong persatuan, serta mempromosikan kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara. Melalui pemberitaan yang mengedepankan penghormatan, persatuan, dan kesetaraan, media dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pembangunan masyarakat yang kuat, bersatu, dan beradab, sambil memperkuat ikatan sosial di antara warga negara. Prinsip toleransi aktif menciptakan kerangka kerja untuk memastikan bahwa jurnalisme tidak hanya menghindari konten pemberitaan merugikan kelompok-kelompok tertentu melalui liputan yang bias, tetapi juga berusaha untuk mendukung pemahaman, dialog, dan perdamaian antar kelompok yang berbeda yang merupakan langkah penting dalam menciptakan jurnalisme yang bertanggungjawab, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan publik.

This paper aims to illustrate the strong relationship between the Pancasila-based journalistic code of ethics and the morality of multiculturalism, emphasizing inclusivity, respect for diversity, and the consciousness of unity amidst diversity. Employing a qualitative and descriptive literature review methodology in the field of philosophy, this research aims to objectively uncover the philosophical essence and significance. The methodology involves a critical analysis of relevant literature concerning multiculturalism, philosophy, journalistic ethics, and online media reporting.
The research findings reveal that the advancements in internet technology have significantly altered societal lifestyles and influenced people's preferences for various forms of mass communication. This evolution in media ecology has impacted societies globally, including Indonesia. The diverse variations of internet technology increasingly shape how people communicate at interpersonal, group, and mass levels. Integrating the values of Pancasila into inclusive journalistic practices enables the media to play a pivotal role in reinforcing multicultural awareness, fostering unity, and advocating for equality and justice among all citizens. By prioritizing reporting that underscores respect, unity, and equality, the media can positively contribute to the development of a resilient, cohesive, and cultured society while strengthening social bonds among its citizens.
The principle of Active Tolerance creates a framework that ensures journalism not only avoids prejudice in its coverage but also strives to enhance understanding, dialogue, and peace among diverse groups. This is a crucial step towards cultivating responsible and inclusive journalism that is dedicated to serving the public interest.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Ariyanti Sugeng
"Penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam penelitian ini dilihat salah satu cara penilaian yaitu dengan menggunakan bilangan fuzzy. Bilangan fuzzy sendiri merupakan konsep yang berasal dari himpunan fuzzy. Himpunan fuzzy adalah salah suatu bentuk perluasan dari himpunan biasa yang telah dikenal. Dengan penilaian menggunakan bilangan fuzzy, maka dapat diperoleh suatu standar penilaian dapat dianggap lebih obyektif dan menghasilkan standar penilaian yang sama.

Evaluation to students can be done in several ways, in this paper we present one of the evaluation way with fuzzy number. Fuzzy number itself is a concept that comes from fuzzy set. Fuzzy set is a one way of crisp set (the set that we usually use) generalization. Doing evaluation with fuzzy number concept we can get the more objective and have the same result evaluation standard.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Margono Sugeng
"Dalam membuat suatu konstruksi, baja merupakan salah satu komponen utama yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para pengambil keputusan dan para ahli teknik perlu mengetahui secara pasti jenis baja mana yang akan dipakai bagi suatu konstruksi, sehingga nilai konstruksi dalam artian luas menjadi lebih meningkat. Bertitik tolak dari diagram kesetimbangan besi karbon baja dibedakan dalam baja karbon rendah (<0,3%C), baja karbon menengah (0,3-0,85 %C) dan baja karbon tinggi (0,85-1,3%C). Dari ketiga jenis ini makin tinggi kadar karbonnya akan semakin baik sifat mekaniknya. Persoalan yang timbul adalah, untuk membuat baja karbon tinggi akan membutuhkan biaya yang relatif mahal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kekuatan mekanik dari baja karbon rendah. Dalam penelitian ini dilakukan perlakuan panas pada baja karbon rendah (KS 1018) pada temperatur interkritis (alpha+Gamma) dan austenite yang diikuti dengan quenching kedalam air. Dari perlakuan ini diperoleh baja fasa ganda dengan variasi kandungan martensite - ferrite berkisar antara 34,4% hingga 68,6 % martensite. Dari variasi kombinasi fasa ini, paduan antara ferrite yang ulet dengan martensite yang keras tetapi brittle diperoleh variasi perubahan sifat mekanik akibat perubahan volume fraksi martensite. Secara umum baja ini menarik karena memberikan kekuatan tarik yang tinggi, kekerasan yang tinggi dan mampu bentuk yang relatif baik dibandingkan baja jenis lainnya. Sifat-sifat mekanik baja fasa ganda ini diamati dengan pengujian kekerasan, pengujian tarik, pengujian impact dan pengujian fatique.
Dari pengujian kekerasan diperoleh hasil kekerasan mikro maupun makro, naik secara linier mengikuti kenaikan kandungan volume martensite, demikian juga pada kekuatan yield dan kekuatan tarik, sementara keuletannya menurun. Dari hasil uji impact diperoleh bahwa harga impact selain dipengaruhi oleh kandungan volume martensite juga dipengaruhi oleh temperatur kerja. Dari hasil uji fatique, peningkatan umur terjadi dengan naiknya kandungan martensite sampai 40%, tetapi kemudian umur fatique menurun dengan naiknya kandungan martensite. Pengaruh temper yang dilakukan pada baja fasa ganda ini, selain menurunkan kandungan martensite, juga mempengaruhi kekuatan tarik, kekuatan yield, keuletan dan sifat mekanik lainnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Sugeng
"Instalasi Produksi IV Perusahaan Air Minum (PAM) Pulogadung adalah salah satu Instalasi Air Ninum PAM DKI Jakarta yang mengolah air minum dari sungai Sunter, sungai Cipinang dan dari saluran Tarum Barat, untuk memenuhi kebutuhan Air Minum warga kota Jakarta. Terdapatnya lagam berat Pb dalam badan air/sungai yang berfungsi sebagai sumber air baku Instalasi Air Minum merupakan suatu hal yang menarik untuk diketahui bagaimana kandnngan logam berat Pb ini didalam air baku dan air produksi, dan bagaimana hubungannya.
Penelitian ini termasuk jenis survey analitik dengan bentuk pengamatan cross sectional. Dari populasi air baku dan air produksi diambil 2 x 24 sampel dengan interval waktu 60 menit. Pengambilan sampel air baku dan air produksi berbeda waktu 4 x 60 menit. Dari sampel 1 ke sampel 2 dengan interval waktu 5 menit. Setiap pengambilan sampel berisi 1000 ml. Penilaian hubungan antara kadar Pb dalam sampel air baku dan air produksi dengan perhitungan korelasi yang nantinya dilanjutkan ke persamaan garis regresi tinier sederhana. Pengukuran kadar Pb dilakukan di laboratorium P4L DKI Jakarta dengan alat ukur Atomic Absorption Spectrometry.
Dari hasil penelitian ini diketahui adanya hubungan antara kadar Pb dalam air baku dan kadar Pb dalam air produksi Instalasi Produksi IV PAM Pulogadung. Kemudian setelah diadakan perhitungan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan. Salah satu kesimpulan adalah kadar rata-rata Pb dalam air produsksi Instalasi Produksi IV PAN Pulogadung 0,0117 mg/1, dengan asumsi kebutuhan air sehari sebanyak 5 liter, sehingga perhitungan intake Pb perhari adalah 0,0585 mg/l. Memang angka ini masih jauh di bawah angka dalam literatur yang menunjukkan bahwa intake Pb 0,5 mg/llhari akan menimbulkan efek akumulasi dalam tubuh dan akhirnya akan menimbulkan toksisitas. Akan tetapi mengingat kemampuan limit deteksi alat ukur AAS metoda Emisi dalam penelitian ini, serta kemungkinan peningkatan pencemaran Pb dalam badan air/sungai yang berfungsi sebagai sumber air baku Instalasi Produksi IV PAM Pulogadung oleh karena perkembangan industri, pemukiman, pusat perkantoran serta peningkatan jumlah kendaraan bermotor, maka masalah kandungan Pb dalam air baku dan air produksi tersebut tetap merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian.
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini diharapkan adanya penelitian-penelitian lain yang lebih mendalam dengan melibatkan variabel penelitian yang lebih luas, seperti kemampuan pengolahan Instalasi Produksi IV PAM Pulogadung, pola air limbah yang mengandung logam berat Pb, serta menggunakan alai ukur yang lebih sensitif."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugeng
"Pada masa masih bernama Badan Administrasi Kepegawaian Negara, telah dibuat berkali-kali manajemen perubahan, namun manajemen perubahan itu tidak menciptakan visi baru. Pada tanggal 11 Agustus 1999 keluarlah Keptusan Presiden Nomor : 95 Tahun 1999 tentang Badan Kepegawaian Negara (BKN). Secara resmi sejak tanggal 11 Agustus 1999 BAKN berubah menjadi BKN. Struktur organisasi BKN sangat berbeda dengan struktur BAKN, oleh karena itu BKN perlu membuat manajemen perubahan yang baru yang sebagian isinya diambil dari manajemen perubahan di BAKN untuk masa yang akan datang, karena manajemen perubahan yang telah dilaksanakan pada masa BAKN sudah tidak relevan lagi. Titik berat penelitian pada manajemen perubahan yang dibuat oleh BKN. Pokok permasalahan penelitian adalah apakah Manajemen Perubahan yang dibuat oleh BKN berorientasi pada peningkatan kualitas Aparatur Negara khususnya Pegawai Negeri Sipil.
Tujuan penulisan adalah untuk mendapatkan gambaran apakah perubahan di Badan Administrasi Kepegawaian Negara menjadi Badan Kepegawaian Negara berpengaruh pada Manajemen Perubahan di Badan Kepegawaian Negara khususnya yang berorientasi kepada peningkatan kualitas Aparatur Negara khususnya Pegawai Negeri Sipil. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, metodologi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif yaitu penelitian yang mengambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Penelitian diadakan di kantor BAKN yang sejak tanggal 11 Agustus 1999 berubah menjadi BKN dan penelitian dimulai sejak tanggal 12 Mei 1999.
Populasi untuk responden berjumlah 95 Orang yang terdiri dari Pejabat Struktural Eselon 2 a dan Eselon 3 a. Alasan memilih pejabat struktural eselon 2 a dan eselon 3 a sebagai responden karena para pejabat itu terlibat dalam perencanaan perubahan. Manajemen perubahan di BKN meliputi segala aspek yaitu Visi, Misi, Strategi, Struktur Organisasi, Sistem Operasi Kerja, Sistem Mekanisme kerja, Sumber Daya Manusia, dan Reward (penghargaan).
Hasil penelitian ternyata belum semua aspek sebagaimana tersebut di atas telah benar - benar terealisir baru mengenai Visi, Misi, dan struktur organisasi yang lainnya sampai sekarang masih didiskusikan atau dibahas secara intensif di BKN. Manajemen Perubahan yang dilakukan oleh BKN sebagian isinya diambil dari manajemen perubahan yang dibuat oleh BAKN untuk masa yang akan datang dimaksudkan guna mengakomodasi pemerintahan koalisi dan otonomi daerah terutama pada desentralisasi Kepegawaian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T16734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugeng
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
347.05 BAM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Triwahyuono Sugeng
"Dalam aqama Islam zakat, infak/sedekah adalah merupakan salah satu sarana sebagai jembatan penghubung antara yang berkecukupan dan yang kurang berkecukupan. Pada saat· ini dunia usaha. Indonesia banyak sekali pelakunya adalah para usaha kecil terutama yang informal. Kesulitan utama para pelaku usaha kecil ini adalah bagaimana caranya mendapatkan moc.al, terutama tanpa agunan dan dengan bunga yang keciJ. BAZIZ DKI Jakarta pada saat ini memberikan bantuan pi jaman usaha khusus untuk usaha kecil yang dananya diambil dari infak/sedekah masyarakat DKI Jakarta yang disetorkan ke BAZIS DKI Jakarta. Dalam hal ini pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan UU No. 17/1995 tentang Usaha Kecil yang memberikan payung hukum bagi pengembangan usaha kecil. Kemudian diterbitkan pula PP No. 32/1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 9/1995 tersebut, bahkan lebih lanjut dikeluarkan pula Keppres No.9/1998 tentang Bidang Usaha yang dicadangkan untuk Usaha Kecil. Perlak an khusus yang dibuat untuk melindungi pelaku usaha kecil ters2but adalah untuk melindungi dan mendukung perkembangan usaha kecil. Akan tetapi perlakuan khusus tersebut harus diimbangi dengan konsistensi kebijakan pemerintah dalam memberikan kesempatan-kesempatan yang semudah-mudahnya kepada pelaku usaha kecil untuk mendapatkan modal usaha yang sangat lunak. Oleh sebab itu perlu sege:a dibenahi segala hambatan yang dialami dalam rangka pengembangan usaha kecil khususnya dalam hetl pemebrian bantuan modal usaha."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S23765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Ariyanti Sugeng
Jakarta: UI Publishing, 2024
512.943 4 KIK m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>